Seleksi Oli Bebek – Honda Supra X 100cc

 

Antrian seleksi Oli-indranesta-wordpress copyright

Antrian seleksi Oli-indranesta-wordpress copyright

Kali ini Indranesta fokus pada oli mesin pada Honda Supra X 100cc.

Latar belakangnya adalah kenikmatan berkendara (kinerja sesuai kebutuhan) dan keawetan mesin Honda ini dirasa kurang dengan oli standar pabrikan.

Jelas kurang, karena mesin rasanya “berat” dan “malas” diajak lari, maunya diajak jalan saja, memang sih, dari dulu motor Honda bebek terkenal enak buat jalan-jalan, makanya semua umur suka, mulai yang baru blajar motor, pacaran, sampe oma opa, so Indranesta lebih suka menyebut motor ini motor priyayi, motor kalem yang tidak suka diajak lari, paling ogah deh kalo sudah urusan lari or buru-buru, dan ini keluhan pertama saat nunggang motor ini.

 

Terkait erat dengan kinerja mesin, salah satu faktornya adalah urusan oli. Dari dulu sejak pakai Yamaha crypton, dan adik Indranesta pakai vega, kami tidak pernah mengeluh soal performa mesin, thus, karena mesinnya enak, maka urusan oli otomatis mudah dideteksi juga, alias kalo oli ada yang “tidak enak” kami langsung tahu dan saling tukar info. Pada jaman itu, setelah gonta ganti berbagai merk oli, ternyata crypton Indranesta paling cocok pakai Castrol Power 1 15w-40 0.8lt. dan Vega adik Indranesta paling cocok pakai Pennzoil 20w50 yang kuning, tapi secara harga, jauh di bawah Castrol.

 

Indranesta termasuk yang berkeyakinan bahwa “LAIN MOTOR-LAIN OLINYA”, karena tiap mesin punya karakter khusus dan punya kebutuhan spesifik akan oli. Spesifikasi teknis oli dan rekomendasi oli standar pabrikan motor tidak bisa dijadikan rujukan pasti dan tidak menjamin kepuasan pemakai motor karena hal ini terkait erat dengan kebiasaan cara membawa motor yang berbeda2 dan kebutuhan pemakaiannya. Hal inilah penyebab mengapa ada banyak bro biker yang mengeluh kenapa pakai oli bagus yang mahal kok mesinnya malah tidak enak, dan ketika ganti oli biasa yang lebih murah ternyata cocok dan tokcer atau sebaliknya. Kombinasi antara karakter mesin, karakter pemakainya, dan peruntukan mesin inilah yang akhirnya menentukan jenis, tipe, merk, dan teknologi oli yang paling pas, dan menurut Indranesta cara paling praktis dan murah adalah dengan mencobanya satu2, dirasakan sendiri sampai didapat oli yang tercocok bagi mesin dan pemakainya, artinya bisa jadi sama2 motor Honda Supra X 100cc tapi oli-nya bisa beda. Sementara spesifikasi teknis mesin dan oli dapat menjadi semacam petunjuk awal dalam proses pemilihan ini.

 

So, untuk Honda Supra X 100cc ini, Indranesta tertantang untuk menjajal berbagai jenis oli di pasaran dengan criteria yang Indranesta tentukan sebagai berikut :

  1. Subjektifitas : Karena kondisi Supra X mesin tidak se-”enak” Yamaha, maka indikatornya adalah kinerja mesin menjadi semakin “enak” secara ukuran Indranesta, alias feeling, tanpa pakai alat tes teknik mesin, cukup dengan melihat fisik kejernihan oli dalam pemakaian kurun waktu tertentu, tarikan bawah–sampai atas, kondisi langsam, penyalaan pagi hari, dan kondisi panas terik, serta saat jalan jauh, dan oleh karenanya, tulisan ini jelas-jelas subjektif menurut pribadi Indranesta, sesuai apa adanya yang dirasakan dan dialami pada mesin dan kinerja Supra X Indranesta.
  2. Independensi : oli yang dipakai dalam pengujian ini dibeli di pasaran umum dengan dana pribadi dan tidak melibatkan sponsor produsen atau distributor mana pun, alias independent, dan merk dan jenis oli dipilih secara selektif, dengan asumsi mendekati karakter mesin Supra, kebutuhan sehari2, dan karakter berkendara Indranesta.
  3. Disclaimer : karena pengujian ini bersifat subjektif, maka sebaiknya tidak ada pihak yang protes atas hasil pengujian ini.
  4. Mesin Standar : mesin Honda supra ini masih standar, hanya ditambah katalis Broquet B1, dan fuel Pertamax. Sedangkan ukuran ban depan dan belakang sama 70/90 (setara 2.50) tipe tubeless Swallow Sea Hawk SB115 dengan angin Nitrogen-ized 35psi depan, 40psi belakang plus Busi racing Jumbo. Update: akhir Maret ganti knalpot racing custom, April lepas busa filter udara dengan boks masih terpasang. Update: Pertengahan Juli ganti custom knalpot dengan Nobi triovale AL series dan Kabel+kepala busi Splitfire anti cipratan air dan Busi diganti dengan GSP (Gold Spark Plug) busi elektroda emas karena busi lama sudah berjalan sekitar 4000km.
  5. Praktis : oli tersebut relative mudah didapat di pasaran, kalau beli tidak repot carinya alias banyak yang jual, dan tidak perlu indent karena jarang ada.
  6. Non aditif : oli tersebut tidak perlu ditambah aditif apa2 lagi, alias apa adanya, karena yang diuji sekarang oli bukan aditif, selain itu tambah aditif artinya tambah budget lagi, jadi Indranesta tidak mau mempertimbangkan oli yang harus pakai aditif apalagi yang melewati batas budget sebagus apa pun olinya.
  7. Spesifikasi teknis : info tentang spek teknis oli seperti flash point, TBN, dan indeks viskositas (VI) didapat dari berbagai sumber jadi bisa saja benar atau salah, tetapi dalam hal ini masih bisa dijadikan bahan pertimbangan pembantu dalam memilih oli yang akan diuji, sehingga tidak semua oli yang diuji harus dilengkapi dengan data spek teknis, meskipun adanya spek teknis memberikan kemudahan dalam perbandingan dan pemilihan. Selain itu hal ini menunjukkan bahwa vendor oli tersebut memang berani menyatakan bahwa oli mereka siap “perang” terbuka dengan oli lain di pasaran, dan “perang” yang sesungguhnya akan terjadi didalam blok mesin Honda Supra X Indranesta.
  8. Standar mutu : API service minimum grade SG, SJ umumnya, lebih baik lagi dapat yang SL atau SM, dan sebaiknya sudah approved untuk motor alias sudah Jaso MA, sukur2 Jaso MA2.
  9. Viskositas : SAE antara 15w40, 10w40, 10w30, sedangkan 15w50 diuji satu saja secara Indranesta kapok pakai BM1 15w50 di mesin Honda Supra X, Indranesta tidak pakai 20w karena Honda Indranesta golongkan mesin tipe dingin, sehingga tidak pas kalau pakai oli sekental 20w, tapi hal ini tidak mutlak, maksudnya jika hasil tes ini dirasa kurang memuaskan maka akan dicoba lanjutkan pengujian oli dengan SAE 20w50 atau 20w40 berbagai merk, siapa tahu ada yang sudah berteknologi pas dengan mesin Supra X Indranesta tentu saja dengan batasan budget yang lebih rendah yakni <40rb.
  10. Grade : base oli mineral, semi, blend, atau full sintetik Indranesta tidak pedulikan, secara ini hanya untuk harian, bukan untuk special purpose, yang penting mesin Honda Supra Indranesta enak dibawa jalan dan lari, titik.
  11. Harga : <50rb, karena untuk harian dan bukan untuk balap atau gengsi2an harganya tidak boleh lebih dari 50ribu per 0.8lt, atau per ganti oli. Ini adalah budget ganti oli Indranesta untuk motor ini. Harga yang Indranesta cantumkan adalah harga survey-beli pada saat tulisan ini dibuat, dan beda toko beda harga itu jelas, jadi harga oli di sini tidak dianjurkan untuk dijadikan rujukan pasti di masa datang.
  12. Karakter : tujuan pencarian oli ini adalah yang paling cocok dengan karakter mesin Supra X Indranesta, kebutuhan pemakaian motor Indranesta sehari-hari, dan sesuai dengan karakter riding style Indranesta, jadi hasilnya pun bisa bervariasi, kebetulan riding character sehari-hari Indranesta suka stop and go, tapi pas bawa sendirian dan ada kesempatan accelerating and speeding tak akan disia2kan, suka bawa barang2 dengan gantungan barang, box tengah-box belakang, tentu saja dengan bermacam2 barang dan belanjaan, sedangkan kalau bawa untuk boncengan Indranesta cenderung bertipe slow defensive safety rider sambil bercengkerama menikmati perjalanan dan pemandangan. Jadi oli tersebut haruslah mampu melayani kemauan Indranesta, membuat motor Supra X Indranesta “enak” diajak “jalan” dan “lari” tanpa membuat mesin kepayahan dan overheat.

 

Untuk masalah overheat, Indranesta bersyukur karena dalam pandangannya, mesin Honda Supra ini termasuk karakter mesin “dingin”, alias susah panas, dan kalau sudah panas, lumayan kinerjanya, jadi boleh Indranesta bilang, ini mesin Diesel-nya bebek. Kenapa Indranesta bilang demikian? Karena karakter mesin Honda ini:

1). kalau pagi atau kalau suhu dingin suka susah hidup, apalagi kena banjir, dan habis hujan, suka mbrebet, dan minta dipanasi dulu sekitar 10-15menit baru enak langsamnya (suaranya pun bisa dibedakan setelah 10 menit).

2) kalau mesinnya sudah panas, dan dibawa jalan sekitar 15 menit, maka kinerjanya semakin meningkat dan tidak perlu kuatir dengan resiko overheat.

 

Kedua karakter di atas berbeda dengan mesin Yamaha Crypton Indranesta sebelumnya yang bertipe “emosian” alias cepat panas, kalau pagi tidak perlu dipanasi, cukup dinyalakan sebentar, ditinggal mengunci pagar, langsung tancap gas, tokcer, pun kalau hujan atau banjir Indranesta tidak pernah risau, sementara bebek merk lain harus parkir diutak-utik dulu setelah menerjang banjir, tarikannya pun dahsyat untuk gigi 1-2, tapi jika sudah dipakai jalan jauh, mesin terasa panas di kaki, dan kadang perlu didinginkan dulu sambil istirahat di pinggir jalan atau pom bensin setelah sekitar 1 jam perjalanan. Yah, memang kita tidak bisa mendapatkan semuanya, you win some, you lose some.

 

Oke, kembali ke Oli,

Indranesta sudah memilih oli yang ada di pasaran yang menurut Indranesta cukup memancing rasa penasaran untuk dicoba, antara lain :

  1. BM1 PC1000 – 15w-50 API SJ Jaso MA harga 38-40ribu 0.8lt. Jujur oli ini dulu Indranesta cuekin, dilirik saja tidak, karena harganya mahal dan jarang yang jual. Indranesta tertarik karena Indranesta melihat demo oli BM1 di pameran otomotif JCC Desember lalu, dimana oli ini menang diadu (jelaslah, namanya juga demo meski tidak tahu yang didemokan itu BM1 tipe apa) dengan oli lain untuk masalah gesekan mesin dengan tekanan tertentu, meski Indranesta tidak yakin karena tidak melihat bungkus oli BM1 yang sudah dibuka dan dituang, yang ada oli yang katanya BM1 yang sudah ada di botol kecil siap dituang ke mesin tes dan oli yang katanya selain BM1 yang ada di pasaran juga, warnanya mirip2, kuning-orange begitu. Waktu iseng Indranesta Tanya kenapa tidak pakai oli lain yang warnanya “ungu” mas? Mereka jawabnya tidak enak dengan produsen oli tersebut karena pernah di komplain karena sangat ketara, jadi mereka pakai oli pembanding lain yang warnanya netral begitu katanya. Jadi, pada kesempatan ini mereka berhasil membuat Indranesta penasaran, dan memutuskan mencoba BM1 sebagai candidate pertama.
  2. Pennzoil Synthetic Blend Motor Oil Ultra Turbo 10W40 API SJ – harga 45ribu 1Quarts (0.946lt) ~ sekitar 37ribu/0.8lt. Oli ini sudah Indranesta beli, dan belum sempat dipasang di motor, alias masih antri. Oli ini Indranesta pilih karena adik Indranesta puas dengan Pennzoil seri 20w50 di vega, selain itu oli ini merupakan synthetic blend dari mineral base-Grade III dan PAO (Poly Alfa Olefin)-GradeIV: Full Synthetic yang kualitasnya sedikit dibawah GradeV: Ester dan didukung teknologi Advanced Friction Modifier. Oli lain yang sepantaran dengan ini adalah STP 10w40, tapi Indranesta tidak tahu full synthetic atau tidak, harganya sama dan tidak diambil untuk sampling pengujian. Hanya satu kekuatiran yang muncul, oli Pennzoil ini belum Jaso MA karena ini memang oli mobil, namun demikian tetap akan dicoba karena di toko dan bengkel motor juga banyak jual oli Shell Helix yang jelas2 untuk mobil dan belum Jaso MA tapi tetap dijual untuk motor.
  3. Yamalube Gold 10w40 API SL Jaso MA – harga 30-32ribu 0.8lt. Ini oli berikutnya, Indranesta beli oli semi sintetik ini karena termasuk oli grade SL dan harganya cukup bersahabat. Oli ini juga sudah nongkrong di rumah, siap antri untuk digilir masuk mesin Supra. Selain itu juga untuk mereview kinerjanya kembali dengan inovasi teknologi Xpeed karena sewaktu Indranesta pakai Yamaha Crypton oli standar pabrikan Yamaha ini sama sekali tidak Indranesta lirik karena sempat kecewa dengan kinerjanya (yang tipe 20w50).
  4. Idemitsu ECO 4T 10w30 API SJ Jaso MA – harga 26-30ribu 0.8lt. Indranesta penasaran dengan oli ini karena merupakan standar pabrikan untuk reyen Honda Blade 110. Oli ini masih mineral based-Grade III dan masih API SJ sehingga harganya cukup ringan, jadi tidak ada salahnya dicoba. Indranesta ingin tahu apakah selain untuk reyen Blade oli mineral encer ini juga cocok untuk oli lanjutan >10.000km di mesin Supra X. Oli ini pun sudah ada di rumah, siap digilir, sedangkan urutan gilirannya Indranesta akan lihat situasi nanti pada saat ganti oli.
  5. Pertamina Enduro Racing 10w40 API SJ Jaso MA2– 37-40ribu 1lt ~ sekitar 32ribu/0.8lt. Oli anak bangsa, jadi tidak ada salahnya sekarang dicoba, ya kan? Jujur saja dulu sebelum tahun 2001 Indranesta tidak melirik oli Pertamina sama sekali, tapi sekarang kondisinya lain, setelah peraturan pemerintah mengubah peta dominasi oli di negeri ini dan tambah kritisnya para pengguna oli mau tak mau BUMN andalan ini harus kerja keras meningkatkan kualitas barangnya dan lebih agresif jualan. Menurut blog mas Triatmono oli ini semi sintetis, mempunyai viscosity index (VI) sebesar 153, viscosity @ 100oC sebesar 10.66, TBN 9.59 mgKOH/gr dan Flash Point 222oC, (wow, angka VI ini hampir menyamai Motul Ester 5100 10w40 dengan VI 154 seharga 66-70rb! TBN unggul jauh dari Motul 5100 yang 8.2 mgKOH/gr, dan Flash Point unggul jauh dari Shell VSX FP yang 208 oC seharga 50rb) dan standar Jaso MA2 cukup bikin penasaran jelasnya ditambah banyaknya testimony bernada puas dari para bro biker dan pedagang oli. Ini masih harga survey dan belum dibeli. Intinya oli ini sangat layak dicoba di mesin Supra X Indranesta.
  6. Castrol Power1 15w40 API SG Jaso MA – 26-32ribu 0.8lt. Ini oli andalan Indranesta sebagai oli pembanding meskipun masih API SG, lagipula secara harga juga bersahabat. Oli ini semi sintetik dengan Flash Point 180oC, diklaim tipe 15w40 oli yang paling cocok untuk sepeda motor karena stabil viskositasnya, dan Indranesta juga sudah membuktikan di mesin Yamaha Crypton sebelumnya. Jadi sebelum ada iklan Castrol Power1 yang heboh dan lucu2 di tv, Indranesta sudah membuktikannya, apalagi dengan teknologi Trizone dan formula Power Release diklaim mampu menaikkan kinerja mesin sampai 30% dibandingkan oli lain, jujur Indranesta berharap oli ini nantinya yang akan menjadi pemenang uji coba ini. Oli ini sudah ready di rumah dan siap diuji kembali kali ini di mesin Supra X.
  7. Shell VSX 10w40 API SL Jaso MA – 45-50ribu 1lt ~ sekitar 40ribu/0.8lt. Oli ini tidak ada salahnya dicoba karena masih masuk budget dan dengan harga segitu mahal faktanya begitu banyak bro biker yang tergila2 dengan oli ini sampai di beberapa toko oli sempat kehabisan. Menurut blog mas Triatmono, Shell Advance VSX4 10w40 ini oli semi-syntetic, memiliki viscosity index (VI) sebesar 155, viscosity @ 100oC sebesar 19.2, sedangkan viscosity @ 40oC adalah 140 dengan Flash Point 208oC, dan satu lagi Indranesta penasaran mencoba teknologi DPA-nya seperti apa sih (DPA = Dynamic Performance Additive), katanya bisa melancarkan kopling basah, apa iya? Kalau iya, bisa jadi yang mahal bukan olinya tapi teknologi DPA-nya.
  8. Evalube Transco 15w40 SL (harga masih disurvey). Sebenarnya ini oli yang Indranesta sangat penasaran mencobanya, oli berbotol hijau ini peruntukannya untuk mesin diesel performa tinggi yang bisa juga untuk mesin bensin sampai ke taraf API SL (wow!), dilengkapi dengan teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR), akan tetapi oli ini belum masuk criteria Jaso MA hingga dikuatirkan nanti ada masalah dengan gearbox dan kopling Supra X, tapi karena viskositas oli tipe 15w40 paling stabil dan paling cocok untuk motor, sebagaimana oli Pennzoil di atas, resiko itu Indranesta ambil dan oli ini tetap dicoba. Sebagai tambahan informasi, oli Evalube (merk local) dan Pennzoil (merk USA) diformulasikan dan didistribusikan oleh satu perusahaan yang sama yang sudah certified ISO 9002 dan 14000, dan karena Indranesta pernah menjadi seorang Auditor dan Instruktur ISO 9000 dan 14000, Indranesta tahu persis seperti apa kualifikasi perusahaan yang sudah mengantongi kedua sertifikasi itu.
  9. Top 1 Action Plus 10w40 Jaso MA2 API SG harga 35rb 0.8lt. Well, sepertinya kurang seru n kurang fair jika Indranesta tidak menyertakan merk oli yang paling controversial satu ini. Oli yang pernah meraih hujatan dari berbagai komunitas otomotif dan dihindari banyak bikers ini selain iklannya yang makin gencar juga mulai melakukan beberapa koreksi secara teknikal, seperti mulai mencantumkan berbagai sertifikasi dan angka2 hasil uji teknis di official webnya, sebut saja Flashpoint 194oC, TBN 6.9, VI 162, dan viskositas @100 15.99. Faktor teknikal yang membuat oli ini layak coba antara lain karena 1). lulus Jaso MA2, satu2nya oli dalam pengujian ini yang bisa mendampingi Pertamina Enduro dan BM1 PC1300, 2). Flash point lebih tinggi 14oC dari Castrol Power1 (194-180)oC dengan API service SG setara Castrol Power1, 3). Indeks viskositas (VI) lebih tinggi 7 points dari Shell VSX (162-155), dan lebih tinggi 9 points dari Pertamina Enduro (162-153). Ada rasa penasaran Indranesta juga untuk mencoba tipe lainnya seperti Top 1 SMO HP Plus 10W40 SM (1 L) Rp40rb ~ Rp32rb/0.8lt dan Top 1 Zenzation 10W40 SM (1L) Rp47.5rb ~ Rp38rb/0.8lt, selain harganya masih <50rb, mutunya juga sudah berani mencantumkan API SM, bikin semakin penasaran saja meskipun sepertinya ini oli untuk mobil.
  10. BM1 PC1300 10w40 SL Jaso MA2 – 45rb/0.8lt. Oli BM1 tipe ini lebih sulit dicari daripada yang PC1000, merupakan kesempatan kedua yang diberikan Indranesta kepada BM1. Dengan spek mirip Pertamina Enduro Racing, harga oli ini lebih tinggi 5rb, dan tidak adanya data teknis TBN, Flash point, dan VI membuat oli ini harus diuji berurutan dengan Enduro. Target minimal oli ini adalah sama rasanya dengan BM1 15w50+aditif BM1 anti friction seharga total 55rb. Oli ini akan menjadi penawar kekecewaan pada BM1 15w50 jika memang dia menunjukkan kinerja sesuai yang diharapkan, tapi bila tidak, Indranesta siap say goodbye pada merk oli satu ini, oleh karena itu tidak perlu panjang lebar mari kita lihat saja nanti hasilnya.
  11. Kawasaki Oil 10w40 SL MA 4T, oli genuine kawasaki jenis semi sintetik dengan harga sekitar Rp26-30rb/lt (harga web kawasaki 26rb, beres kawak 29rb) jadi sekitar 24rb/0,8lt. Keterangan lainnya masih dikumpulkan. Oli ini masuk jajaran tes karena adik Indranesta sudah mencobanya di Kawasaki ZX130 dengan predikat belum ada keluhan sampai saat ini, jadi dengan harga di bawah budget oli ini akan masuk mesin Supra X Indranesta untuk dites. Fakta yang cukup mengagetkan Indranesta, oli ini jenis semi sintetik tapi per 0,8lt-nya dibanderol lebih murah Rp7-9rb yakni di kisaran Rp21-25rb dibandingkan oli mineral 10w30 Honda seharga 32rb/0,8lt. Mengherankan dan aneh karena Kawasaki dikenal sebagai pabrikan yang “apa2”-nya serba mahal, terutama spare partnya, contoh: Karbu Kawak ZX130 Keihin NCV24 dibanderol 900rb-an sedangkan Yamaha Mio yang sama persis karbunya “cuma” dibanderol sekitar 650rb-an, cukup fantastis bedanya, selisihnya bisa untuk beli knalpot variasi atau CDI Racing. Jadi, ada apa dengan oli Kawasaki??? mari kita buka tabir keanehan oli ini di mesin Supra X Indranesta.
  12. MPX – AHM Oil 10w30 Jaso MA, harga 32rb/0,8lt. Ready on stock. Menurut salah satu bengkel Ahass oli botol merah-putih ini bisa bertahan sampai 4000km (wow), dan belum ada yang komplain dari pengguna hingga tulisan ini dibuat, meski ketika ditanya belum ada yang pernah menyatakan sudah mencoba sampai 4000km, karena oli ini masih baru. Namun jika melihat produsennya oli ini tidak diproduksi oleh AHM tapi outsourcing ke PT Idemitsu Indonesia alias produsen Idemitsu Eco 10w30 si Hulk super encer, kemungkinan oli ini menjadi oli paling akhir dalam tes kali ini. Sebagai info, AHM juga mengeluarkan oli serupa dengan label sertifikasi Jaso MB warna botol biru-putih untuk motor matic. Tambahan informasi, oli ini tidak mencantumkan embel2 “exellent cold start“, melainkan hanya “engine protection technology“. Update 3 Juli 09: Mulai 1 juli lalu muncul iklan oli ini di tv dan AHM memang berani meng-klaim oli ini bisa bertahan hingga 4000km.

Di atas kertas, secara teknis pemenangnya adalah Pertamina Enduro Racing 4T 10w40 SJ harga 32rb/0.8lt, dengan JASO MA2, TBN tertinggi 9.59 dan Flash point tertinggi 222oC, tetapi hal ini sama sekali belum membuktikan apa2 bagi Indranesta karena penentuan pemenang pengujian ini adalah kesesuaian dengan kriteria2 Indranesta di atas.

 

So far, hasil pengujian oli sementara (1 Feb 09):

1). BM1 PC1000 – 15w-50 API SJ Jaso MA harga 40ribu 0.8lt.

Karena cerita awal di atas, meskipun cukup sulit mencarinya, jadilah oli ini dipasang di mesin Honda Supra Indranesta @ Km23.200 sejak 8 Januari lalu dan hingga tulisan ini dibuat 2 Februari sudah berjalan hingga Km23.670, saat ini warnanya masih agak bening tapi sudah mulai keruh, tetapi 2 minggu lalu Indranesta harus campurkan BM1 aditif anti friction seharga 15ribu karena sebelumnya mesin rasanya agak tidak “akur” dengan oli ini sehingga getaran dan suaranya cukup meresahkan plus kopling yang agak keras dan kasar. Harga total untuk oli ini 55ribu, kondisi ini sudah jelas melebihi budget, sehingga otomatis oli ini gugur meski kondisinya cukup enak setelah diberi aditif.

Kinerja mesin Supra X: tarikan bawah agak naik, tarikan atas jauh lebih enak, sebelumnya top speed 60-70kpj kondisi ngeden dan getar, sekarang bisa 70-80kpj tanpa getaran berarti, tapi tarikan bawah pada saat mesin dingin masih susah, alias masih harus buka gas rada besar baru bisa “gerak”.

~Update : Pada tanggal 10 Feb 09, Km23.820 (pemakaian 620km) kondisi mesin sudah mulai “seret” dan suara mulai kasar meski warna oli masih dalam taraf baru mulai keruh.

So, oli mahal ini tidak lulus uji di Supra X Indranesta karena harus pakai aditif dan melewati batas budget, plus kinerja tarikan bawah masih belum memuaskan. Hasil ini membuat Indranesta kapok coba 15w50 di mesin Supra X.

*Belakangan Indranesta baru menemukan info bahwa 15w50 ini tidak stabil viskositasnya (http://masagusismail.wordpress.com/2008/08/28/belajar-memahami-makna-dibalik-kode-sae-oli-mesin-utk-motor/) sehingga riskan untuk perlindungan kopling dan gearbox, so, Indranesta memberi kesempatan kedua bagi BM1 tapi kali ini untuk PC1300 10w40 SL Jaso MA2 0.8lt dengan catatan harga tidak lebih dari 50rb dan barangnya bisa dicari di pasaran.

 

Ada yang mau usul saran oli berikutnya yang akan dicoba? Mungkin bulan depan sekitar medio Maret’09. Saat ini yang sudah standby siap uji ada Pennzoil, Yamalube, Idemitsu, BM1, Enduro, dan Castrol. Hayoo pilih mana??

 

Dengan masa pakai oli sekitar 1-2 bulan, maka semua oli tersebut Indranesta harapkan bisa dicoba dalam tahun 2009 ini. Jadi sering2lah membuka tulisan ini untuk membaca update-nya ya…

 

Update: 23 Maret 09

setelah 1,5 bulan ditinggal dinas, ini mesin masih bisa jalan, meski teteup harus dipanasin min 10 menit, oli tetep agak keruh, suara mesin mulai ndak enak, n kilometer masih di 23.930, baru 730km jalan, max speed dicoba semalam masih bisa di atas 90 km/jam, tapi pemakaian oli ini sudah ndak perlu diteruskan coz jelas2 oli ini gagal pengujian, untuk pilihan oli berikutnya karena belum ada masukan dari temen2 maka diputuskan ganti oli berikutnya pakai Idemitsu 10w30 si mineral super encer andalan Honda Blade.

 

Update: 1 April 09

2).Idemitsu ECO 4T 10w30 API SJ Jaso MA – harga 26-30ribu 0.8lt.

Akhirnya,

Tanggal 28 Maret Sabtu lalu di KM24.000 (tepat 800km oli lama) oli mesin diganti dengan si Hijau Idemitsu 10w30, di Ahass (sekalian service), harga di toko oli 26rb, di Ahass 28rb. Petugas servicenya sempat kaget, “ini encer lho pak 10w30, yakin mau pakai?” ya jawabannya jelas yakin lah dan yakin dong.

(http://oto.detik.com/read/2009/02/02/124732/1078048/648/uji-ketahanan-oli-encer-dari-idemitsu)

Ada satu point yang membuat penasaran yakni di label oli ini ditulis Exellent Cold Start, ketika dicoba saat pagi hari ternyata memang benar, yang biasanya mesin sulit hidup dengan electric starter alias harus dengan kick starter, sekarang tidak masalah 1st start dengan electricnya, dengan kick juga sangat mudah. Waktu pemanasan mesin lebih singkat, tidak lagi 10-15 menit, tapi cukup 5 menit sudah bisa langsam optimal.

Point berikutnya, di awal pemakaian pencapaian kinerja mesin juga semakin enak, suaranya halus adem, tidak sekasar BM1 PC1000 (dengan kondisi sama habis service juga), si Hulk ini sampai sekarang di KM24.105 masih bertahan enak, prediksi Indranesta oli ini tidak bertahan lama enaknya alias <1000km, tapi mana tahu namanya juga prediksi, hasil akhirnya mari kita lihat nanti.

Point tambahan, bensin jadi lebih irit, padahal knalpot baru ganti yang racing custom, ketika masih pakai oli sebelumnya bensinnya cepat habis, beda dengan oli ini, klaim pabrikan sih bisa hemat bbm s/d 17% (link di atas).

Kesimpulan awal oli ini worth it banget, encer meskipun mineral based dengan harga <30rb (jauh di bawah budget/hampir setengahnya) tapi kinerja didapati cukup memuaskan di pemakaian 100km pertama.

 

Update 14 April 09 :

km menunjukkan angka 24.365, belum ada 500km, tapi mesin sudah mulai “aneh”, biasanya tarikan enak, skg mulai berat, kondisi oli akan dicek pada saat km di angka 500, sementara konsumsi BBM masih irit di angka 50-52km/liter, so oli ini cukup istimewa di 300km awal.

 

Update 19 May 09:

3. Yamalube Gold 10w40 API SL Jaso MA

Kali ini oli diganti pada KM24.580, HANYA bertahan rata-rata 500km kondisi mesin suaranya sudah agak mengkhawatirkan, dan mulai ada bunyi2 aneh. so, oli ini tidak cocok untuk jangka panjang sesuai dengan dugaan awal Indranesta. Oli penggantinya adalah Yamalube Gold 10w40, kondisi awal biasa2 saja, enak, tapi tidak terlalu enak sperti awal pakai idemitsu 10w30.

*Ada tips yang bisa dicoba kalau ganti oli, supaya aditifnya bercampur sempurna dengan oli, yakni balik2kan oli sebelum dimasukkan ke mesin, karena aditif dan berat jenis oli biasanya beda, sehingga ada yg mengendap dan mengambang dalam kondisi normal, jadi kalau di”kocok” diharapkan bisa bercampur dengan baik.

Penggantian oli juga dibarengi dengan service di Ahass, plus stel klep dll, jadinya mesti enak, kondisi ideal penilaian biasanya >300km pemakaian. jadi rekan pembaca mohon bersabar yah untuk updatenya.

 

Update 27 Mei 09:

Hari ini baru sampai KM24.718 (masih 138km) dan rasanya mesin masih enak n akur dengan Yamalube ini, satu hal yang jadi catatan ialah waktu pemanasan mesin jadi lebih singkat, plus tidak harus tunggu lama2 kalau mau jalan. Beda dengan oli sebelumnya yang harus nunggu dulu sekitar 5 menit minimal baru bisa “nyampur” olinya (apa ini efek “kocok” sebelum ganti oli juga yah?). Bisa dibilang efeknya jadi mirip mesin Yamaha 🙂 start langsung ngacir, tapi ini masih awal, jadi blm sampai 500km alias belum bisa ditarik kesimpulan lulus tidaknya ya… catatan tambahan, perpindahan gigi sedikit lebih keras/susah, mirip Yamaha juga 🙂

 

Update 11 Juni 09:

km25.184 (604km), sudah tembus angka psikologis 500km pertama dan Yamalube 10w40 masih bisa bertahan, mesin masih ok dan semakin berkarakter Yamaha :). Maksudnya, kalau mau naik gigi mesti mencapai Rpm tertentu lebih dulu mirip Crypton yg dulu, trus bensin juga sedikit lebih boros mirip Yamaha bener…yang asik, hentakan gigi satu semakin terasa, jadi makin pede di lampu merah meski top speed jadi sedikit turun, ini masih wajar karena imbas dari akselerasi yang bertambah, tapi kalau pun terpaksa ya 90km/jam masih bisa tercapai tanpa susah payah.

Dari segi suara n kehalusan mesin nyaris tidak ada masalah, knalpot custom juga suaranya makin merdu hasil dari pembakaran mesin yang bagus.

So far Indranesta cukup puas dengan kinerja oli ini hanya saja belum sempat diintip warna oli sejauh ini, mungkin dalam beberapa hari ke depan setelah dicuci steam, maklum masih sering kehujanan, jadi agak kuatir buka lubang mesin, alias takut kemasukan benda2 kecil seperti pasir, dll.

Kesimpulan sementara oli ini bisa jadi kandidat serius yang lulus pertama kali seleksi oli ini.

 

*Ada tips untuk rekan yang memakai knalpot custom atau variasi yang kebetulan di knalpotnya tidak ada lubang pembuangan air, saat dicuci ada baiknya lubang knalpot ditutup dengan plastik dan diikat karet, intinya supaya mengurangi air yang terciprat masuk ke knalpot, apalagi kalau “ditembak” dengan semprotan steam yang super kencang, bisa2 efeknya lebih parah dari kena banjir 🙂 semoga bermanfaat. Simak updatenya terus ya, tks.

 

Update 19 Juni 2009:

Hari ini km menunjukkan 25.308, sudah 728km berjalan dengan oli Yamalube Gold, masih lancar, belum terasa gejala aneh atau suara mesin kasar. Karena kondisi badan Indranesta masih belum fit, maka akhir-akhir ini kecepatan rata-rata 20-40km/jam saja, kadang di bawah itu, otomatis konsumsi BBM makin irit. Karakter mesin yamaha yang tidak ditemui saat memakai oli ini adalah suhu mesin yang tetap ala Honda, alias tidak cepat panas ketika digunakan jarak sedang, indikasinya mesin motor overheat adalah ketika mesin dimatikan kita akan mendengar bunyi gemelitik logam mesin yang menyusut setelah memuai karena panasnya mesin, dan ini tidak terjadi di mesin Honda Supra X Indranesta.

Untuk mengganti oli ke Enduro racing 4T mungkin menunggu oli Yamalube mencapai 1000km dulu, alias batas psikologis kedua dan di km 1000 ini adalah periode ganti oli wajar bagi Indranesta.

Terima kasih atas feedback, sharing, koreksi, dan masukan dari rekan2, mohon tetap bersabar untuk uji oli selanjutnya, tks.

 

Update 29 Juni 2009:

Hari ini kilometer menunjukkan angka 25.559 (979km).

Nyaris menyentuh 1000km, kondisi mesin dengan Yamalube Gold 10w40 dirasakan masih enak dan lancar2 saja.

Sempat ada bunyi mesin cukup kasar ketika terjadi perubahan dari low speed (saat badan Indranesta blm fit) ke normal speed, namun setelah dicuci steam dan knalpot custom diberi oli, keluhan tersebut hilang, dan mesin kembali lancar seperti semula hanya masih ada bunyi mesin “sedikit” agak kasar. Ada kemungkinan hal ini karena saluran udara yang belum bersih karena debu dan bukan 100% faktor oli mesin.

Tingkat konsumsi BBM masih seperti sebelumnya, hanya saja makin kemari jadi sedikit lebih boros.

Tingkat warna oli sudah jauh berkurang, dan saat ini sudah mulai keruh (agak gelap), namun tetap jernih/bening, belum ditemui serbuk2 halus rontokan kotoran mesin atau hasil pelumasan yang berlebihan dari oli ini.

Ada kemungkinan oli sudah mulai jenuh dan bisa jadi inilah penyebab bunyi mesin “sedikit” agak kasar, top speed berkurang dan akselerasi mulai agak berat dibanding sebelumnya.

Secara feeling, saat ini bisa jadi saat paling tepat untuk ganti oli, namun melihat angka kilometer yang tinggal sedikit lagi menyentuh 1000km, maka diputuskan untuk mengganti oli setelah melewati 1000km dan melihat kondisi mesin saat itu.

Tunggu update selanjutnya ya, tks 🙂

 

Update : 2 Juli 2009

Akhirnya! terlewati juga 1000km dengan Yamalube Gold, hari ini Km menunjukkan 25.658, sudah 1078km ditempuh.

Hasil yang didapat di hari ini:

  • Konsumsi BBM makin boros
  • Akselerasi tidak secepat km2 awal
  • Top speed turun jauh sekitar 10-15km/jam
  • Suara mesin sedikit kasar
  • Warna oli sedikit gelap, meski belum terlihat serbuk2 halus

Hasil uji oli untuk Yamalube Gold 10w40 dinyatakan : LULUS dengan predikat sedikit memuaskan.

Karena bisa bertahan lancar hingga 1000km tanpa masalah berarti namun Indranesta merasa masih belum 100% puas dengan oli ini hingga 1000km karena terjadi penurunan kualitas pelayanan dari oli ini ketika mendekati 200km terakhir, tidak disarankan untuk memakai oli ini lebih dari 1000km.

Rencananya akhir pekan ini untuk ganti oli Pertamina Enduro Racing dan servis Ahass.

Sekaligus pasang perangkat tambahan, Kepala+Kabel Busi Splitfire.

Kinerja oli Pertamina ini akan dibandingkan dengan BM1 PC1300.

Mohon dukungan dan masukan dari rekan2 semua, tetap update terus ya, tks.

Update 6 Juli 09:

Hari ini Indranesta berencana melakukan penggantian oli Yamalube dengan Pertamina Enduro Racing. Km menunjukkan angka 25.789, sudah berjalan 1.209km, dan 200 km terakhir bukanlah pengendaraan mesin yang menyenangkan, didapati:

  • Oli ini semakin tidak nyaman saja di mesin Supra X meski masih bisa berjalan.
  • BBM semakin boros.
  • Waktu pemanasan mesin di pagi hari semakin lama (di atas 3 menit barulah suara mesin menunjukkan oli tercampur dengan baik)
  • Warna oli semakin gelap, meski tidak keruh.
  • Perpindahan gigi semakin kasar dan keras.

Akan tetapi ada sesuatu fakta yang mendesak (urgent) sehingga Indranesta terpaksa membuat update malam ini juga disamping Supra X dan bersama jejeran oli2 waiting list pengujian.

4. Pertamina Enduro Racing 10w40 API SJ Jaso MA2

Sebelum penggantian oli ke Pertamina Enduro Racing yang dibeli di salah satu Pom Bensin (no. SPBU, alamat, dan nomor telp. ada di Indranesta) terkemuka di Kota Bandar Lampung ditemui fakta sbb:

Finishing botol kemasan kasar: Didapati botol oli ini kemasannya tidak semulus oli merk lain. Sticker label tidak cerah, bahkan sedikit kabur / blur di beberapa tulisan. Bahkan pada beberapa bagian botol ada sedikit terkesan murahan dan dibuat asal jadi. Nomor batch yang tercetak timbul di leher dan di tutup botol memiliki nomor seri yang sama, namun kualitas pencetakan tidak bagus, ada angka yang tidak jelas terbaca.

Oli Bocor: Seperti biasa sebelum dibawa ke bengkel oli pengganti di”kocok” alias dibalik2an perlahan agar tercampur lebih baik antara aditif dengan olinya. Karena ada agenda lain yang cukup menyita waktu maka penggantian oli dan servis ditunda hingga hari berikutnya, sedangkan oli tetap berada di dalam box bagasi motor dalam posisi terlentang (horizontal) alias posisi tutup botol di samping. Di perjalanan Indranesta terkejut ketika membuka box bagasi didapati ada oli yang merembes dari kepala botol oli Pertamina Enduro Racing, selintas ada bau wangi seperti permen karet, dan memang oli ini terkenal di kalangan biker punya bau yang cukup enak, seperti ada parfumnya.

Pertanyaannya adalah bagaimana bisa sebuah botol oli yang belum pernah dibuka tiba2 rembes isinya? Meskipun tidak tumpah semua ini merupakan suatu kegagalan (defect) kemasan produk dalam melindungi isinya. Selama Indranesta memegang berbagai merk botol oli belum pernah menemui kejadian seperti ini. Dan ini terjadi pada produk premium sekelas Pertamina Enduro Racing, alangkah malunya Indranesta sebagai bangsa Indonesia. Tindakan pencegahan Indranesta adalah menjaga agar botol oli tetap berada dalam posisi tegak.

Tutup botol sangat mudah dibuka tanpa merusak lingkaran plastic segel pada tutup botol: Sesampainya di rumah Indranesta lantas membuka tutup botol oli ini, oli masih terlihat merembes dan betapa terkejutnya Indranesta karena tutup botol amat sangat mudah diputar untuk dibuka tanpa susah payah membuka segel di tutup botol alias segel lingkaran plastic tersebut masih utuh. Tutup botol terkesan sangat longgar (loose) karena beberapa kali dibuka tutup, tetap saja segel plastic di lingkaran tutup botol tidak bisa lepas. Fakta yang tidak lazim bagi Indranesta.

Tidak ada seal aluminium: Oli ini tidak memiliki seal alumunium sebagaimana lazimnya tutup botol oli di pasaran. Indranesta dapat langsung melihat ke cairan oli di dalam botol. Sehingga ketika tutup botol terbuka, oli bisa saja keluar/tumpah jika posisi botol dimiringkan atau sedikit ditekan bagian bawahnya. Sempat terlintas pemikiran/ keraguan jika oli ini adalah oli palsu atau sejenisnya, karena oli asing saja banyak dipalsukan apalagi oli milik BUMN sendiri, namun Indranesta memerlukan keyakinan lebih untuk hal yang satu ini. Setelahnya Indranesta menutup kembali botol oli ini rapat2 dan membalikkan botol tersebut, didapati tidak ada oli yang keluar, namun ketika botol direbahkan/dimiringkan (horizontal), posisi tutup botol di samping, oli mulai merembes keluar sedikit demi sedikit. Satu kecurigaan Indranesta, jangan2 tutup botol oli tanpa seal aluminium foil ini memang teknologi kemasan oli Pertamina.

Akan tetapi seharusnya 2 kriteria standar dibawah ini terpenuhi oleh sebuah kemasan produk pelumas/oli mesin:

  1. Tutup botol oli dibuka dengan cara merusak segel plastic di lingkaran tutup botol.
  2. Tidak terjadi kebocoran dalam posisi apapun kecuali tutup botol sudah dibuka.

Namun kondisi/faktanya, kedua kriteria tersebut gagal dipenuhi, segel lingkaran plastik tidak rusak dan atau lepas, namun terjadi kebocoran / ada rembesan oli dalam kondisi botol oli belum pernah dibuka.

Hal ini entah disebabkan oleh kemasan yang diproduksi secara tidak standar, ataukah kemasan tidak diproduksi di lini Pertamina (namun dijual di jaringan Pertamina), atau karena sebab lain.

Lepas dari penyebab di atas yang disengaja atau tidak, akibatnya adalah isi produk pelumas didalamnya tidak dapat diyakini / diragukan keasliannya.

Hal ini berbeda dengan pengecekan kode produksi/batch di bodi botol oli dan di tutupnya, karena dengan fakta kebocoran dan mudahnya membuka tutup botol oli ini bisa saja botolnya asli tapi isinya tidak.

Esok harinya (7 Juli 09) dilakukan konfirmasi via sms dan email melalui Pertamina Contact Center (PCC) yang tertera di kemasan oli didapati jawaban email sbb. :

==

Terima kasih atas email saudara kepada Contact Pertamina. Untuk laporan saudara telah kami teruskan ke divisi terkait. Berikut kami sampaikan ciri pelumas asli Pertamina.

1. Tutup Botol
Asli : -. Pembuatannya/bentuknya halus
-. Logo PERTAMINA Jelas
Palsu : -. Pembuatannya/bentuknya lebih kasar
-. Logo PERTAMINA kurang jelas
2. Bagian Alas Botol
Asli : -. Bersih/tanpa goresan
Palsu : -. Banyak goresan
3. Isi PElumas
Asli : -. Isi sampai leher botol
Palsu : -. Isi hanya sampai dada botol
4. Pegang dan Kocok Botolnya
Asli : -. Terdengar suara “Gluk-gluk) (lebih kental)
Palsu : -. Terdengar suara “Gemercik” (Lebih encer)
5. Dibuka Tutupnya (Aroma Pelumas)
Asli : -. Baunya khas/gurih (kecuali oli samping)
Palsu : -. Tidak berbau (Jika pelumas darai bahan RPO)
-. Berbau sengit (Jika pelumas dari bahan oli bekas)
6. Disegel dan leher botol, terdapat 8 digit. Dan jika masih baru dan belum dibuka, maka letak angka 8 digit tersebut sama/sejajar.
7. 8 Digit : __ __ __ __ __ __ __ __
1 2 3 4 5 6 7 8
Digit No. 6 dan 7 : Menunjukkan kode tahun prod. (C/: 06 =>. 2006)
Digit No. 8 : Lokasi LOBP = Lube Oil Blending Plant (Jl. Jampea, Tanjung Priok, Jakarta )
*. Jakarta
===>. 1 (Kode No.1 & 2 untuk dikirim ke : Jawa Barat, Banten, Sumatra dan Kalimantan Barat)
===>. 2
===>. 3 (Pabrik Grease : Jadi untuk pelumas tidak mungkin digit yang paling belakang ada angka 3)
===>. 4 ( Untuk dikirim ke : Sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur)
===>. 5 ( Untuk dikirim ke : Jawa Timur, Kalimantan dan Indonesia Timur)
Terima kasih,
CONTACT PERTAMINA
PSTN : 500 000 (All cities in Indonesia)
HP : 62-21-7917 3000
SMS : 62-21-7111 3000
Fax : 62-21-7972 177
Email : pcc@pertamina.com

==

Kesimpulannya, Indranesta mencoba positif thinking dengan kejadian ini, kalau ada pihak mau memalsukan oli bisa saja tetap diberi seal alumunium foil sebagaimana oli merk lainnya yang banyak dipalsukan.

Meskipun tetap saja ada rasa was2 ketika memutuskan memasukkan oli ini ke mesin Supra X.

Tips hari ini:

Jika perlu, sebelum membeli miringkan, balik2an botol oli beberapa kali, dan tahan posisi tutup botol oli di bawah (vertical) dan tutup botol di samping (horizontal) beberapa saat untuk melihat apakah ada rembesan atau bocor, ini adalah cacat produksi dan indikasi adanya pemalsuan oli. Jika ini terjadi terangkan pada penjual, ada kalanya pihak penjual tidak mengerti akan hal ini.

Info: BBM Pertamax

Bagi pembeli Pertamax di wilayah pertamina Palembang, ada 1 kupon undian setiap pembelian 2 liter Pertamax. Hanya saja, box undiannya ada yang untuk motor dan untuk mobil, (apa pula ini maksudnya?) Periode pengundian setiap bulan hanya saja kupon tidak setiap saat tersedia, hadiahnya HP dan Motor, kalau mau lengkapnya silahkan sambangi pom bensin penjual Pertamax terdekat.

PERTAMINA CONTACT CENTER. Telepon (021) 7917 3000. SMS (021) 7111 3000. Fax. (021) 7972 177. Email : pcc@pertamina.com

Update 7 Juli 2009:

Penggantian oli Pertamina Enduro Racing 10w40 akhirnya bisa dilaksanakan, pada km 25.800. Kesan pertama dari oli berwarna biru-hijau dengan wangi permen karet ini:

  1. Suara mesin dan knalpot renyah dan halus, hal ini wajar karena oli baru.
  2. Perpindahan gigi mulus, mungkin ini karena anti slip technology-nya, lebih mulus daripada Yamalube Gold.
  3. Akselerasi lumayan, meski top speed belum berani dicoba karena padatnya jalan, namun Indranesta rasa oli Yamalube Gold punya layanan akselerasi sedikit lebih baik.
  4. Belum bisa diambil kesimpulan awal termasuk konsumsi BBM, sekilas kinerjanya masih mirip dengan oli Yamalube Gold.

Semoga rekan2 biker semua selalu mendapatkan oli yang asli, dan dapat mengambil pelajaran dari sharing ini.

Tetap update terus!

 

Update 16 Juli 09:

Kilometer menunjukkan angka 25.970 sudah 170km dengan Enduro Racing.

Top speed tertinggi 105km/jam, dan itu masih ada nafasnya, hanya terhambat kondisi lalulintas, namun ini top speed tertinggi yang pernah diraih Supra X-100 Indranesta.

Kondisi suara mesin masih mulus, hanya saja perpindahan kopling tak lagi semulus di awal pemakaian oli.

Kondisi pemanasan mesin di pagi hari cukup cepat, masih setara Yamalube, alias hanya perlu waktu sekitar 1-2 menit saja oli sudah tercampur baik dan siap jalan.

Mungkin besok Jumat akan dicoba naik turun bukit berboncengan, jadi tetap ditunggu updatenya ya…

 

Update : 24 Juli 09

Km menunjukkan angka 26.110 sudah 310km berjalan dg pertamina enduro racing. So far belum ada masalah berarti, berikut perkembangannya:

  • Perpindahan gigi masih mulus.
  • Akselerasi masih baik.
  • Tenaga di tanjakan lumayan bagus, begitu juga ketika dicoba berboncengan di jalan perbukitan, kalau dibawa sendiri masih bisa naik di tanjakan 45 derajat dengan 60km/jam gigi 4. Motor ini memang bukan untuk cari top speed, karena tidak ada such a place utk mencobanya di kota ini, tapi yang paling dibutuhkan adalah tenaga akselerasi, karena medan yg dilalui adalah perbukitan dengan membawa beban dan berboncengan.
  • Konsumsi BBM masih standar, tidak begitu boros.
  • Belum ada suara kasar di blok mesin
  • Belum dilakukan pengecekan warna oli
  • Suhu mesin masih stabil, begitu juga setelah dibawa “kerja” naik-turun bukit.

Tips hari ini

Untuk pengkondisian mesin setelah bekerja keras atau sertelah jalan jauh, sebelum mematikan mesin biasakan untuk membiarkan mesin berada dalam kondisi stasioner sekitar 1/2-1 menit, ini untuk menormalkan kembali “tensi” mesin.

Demikian, semoga membantu, update terus ya Bro’s…

Update 28 Juli 09:

Hari ini angka odometer Supra X-100 menunjukkan kilometer 26.167 berjalan 367km dengan Enduro Racing, didapati:

  • Perpindahan gigi mulai sedikit susah/keras (poin penting pada update kali ini) alias tidak sehalus & seenak di awal pemakaian, padahal belum ada 500km.
  • Mesin masih oke, suara masih halus, (kemungkinan faktor non-oli –> akselerasi meningkat seiring penggantian busi)
  • Pemanasan pagi masih cepat <2 menit.
  • Suhu mesin stabil, meskipun setelah penggunaan cukup ekstrim naik-turun bukit.
  • Warna oli mulai gelap, tidak tampak lagi warna biru-kehijauan, namun masih bening, belum ditemui serbuk2 halus rontokan mesin, cukup mengherankan bagi Indranesta karena belum dipakai 500km tapi warna oli sudah berubah gelap.

Tips hari ini

Kalau bro-sis merasa motornya sedikit boros BBM padahal tidak ada perubahan apa-apa, silahkan dicek putaran roda depan dan rem cakram depan, jika terasa berat /tidak lancar berputar bisa jadi kampasnya terlalu “menjepit” sehingga ban depan tidak bisa berputar “lega” tanpa hambatan.

Bawalah ke bengkel kepercayaan untuk dicek dan di”lega”kan cakramnya.

semoga bermanfaat…

 

==

*Untuk balasan dan aproval komentar, Indranesta Mohon maaf pada bro-sis rekan bikers, krn trouble jaringan bbrp hari ini Indranesta menemui sedikit kesulitan utk online.

Dan Indranesta ber-terima kasih sekali kepada rekan2 biker yang sudah ikut membantu menjawab beberapa pertanyaan yang ada, di sini kita sama-sama saling meng-inspirasi dg berbagi info, pengalaman, dan wawasan.

Jadi bagi rekan-rekan biker yg baru bergabung, mohon sedikit bersabar n jangan kecil hati utk menuliskan komentar, kritik, atau masukan.

Tetap update ya…!

 

Update 29 Juli 09 :

Ada hal khusus pada hari ini di mesin Supra X Indranesta,

Perpindahan gigi jadi lebih sulit dari hari2 sebelumnya, ada apa gerangan?

Padahal enduro racing dikenal punya teknologi anti slip, dan ini sangat terasa manfaatnya di awal pemakaian, namun kinerja aditif ini menurun jauh sebelum mencapai 500km, aneh.

Biasanya dengan speed dan tenaga “congkelan” yg sama, gigi berpindah dg mulus, tapi kenapa sejak kemarin siang yg terjadi harus menambah tenaga congkelan?

Selain itu suhu mesin masih stabil, hanya mesin mulai terasa bertambah getarannya, namun belum menjurus kasar.

Akan dicoba meneruskan dalam beberapa hari ke depan, dan melihat warna + kejernihan oli, jika dirasa mengkhawatirkan bisa2 oli ini gugur prematur alias gugur sebelum melewati batas psikologis pertama 500km.

Tapi jika bisa terus melewati 500km, Indranesta ber-hipotesis oli ini tdk bisa bertahan melewati 1000km di mesin Supra Indranesta.

Ada sedikit kerisauan di hati Indranesta, oli Enduro Racing yg sedang diuji ini asli atau tidak ya?

 

Tips hari ini

Jika bro-sis mengalami start awal yg agak sulit, biasanya gas sedikit dipancing, jika terjadi hanya sekali mungkin tidak masalah, bisa saja karena suhu turun setelah hujan atau setelah dicuci steam. Jika hal ini terjadi cukup lama maka ini kondisi yg tdk normal utk Supra, hal ini bisa diakali dg memutar baut pengatur angin karbu ke arah kanan, (letaknya di sisi kanan karbu- jika krg jelas silahkan lihat buku panduan pengguna letak baut pengatur angin karbu ini), gunakan obeng kembang dan putar pakai feeling aja sampai enak start-nya, jangan kebanyakan bisa boros bbm.

 

Semoga bermanfaat…

 

Update 10 Agustus 2009:

Di bulan kemerdekaan RI ini oli Enduro Racing masih bertahan, angka odometer menunjukkan 26.400 (600km), baru saja melewati batas psikologis pertama 500km. Kondisi yang didapati di mesin Supra X Indranesta sebagai berikut:

  • Warna oli masih agak gelap, tapi belum keruh
  • Suhu mesin stabil baik ketika dibawa “ngotot” maupun jalan normal.
  • Proses pemanasan masih baik dan singkat (di bawah 2 menit)
  • Proses pendinginan mesin belum ada masalah.
  • Engine brake didapati mulai kasar, terutama dari gigi 3 ke gigi 2, apalagi dari gigi 2 ke 1.
  • Proses pemindahan gigi didapati masih agak keras/kasar, terutama jika melakukan slow shifting, tapi jika dilakukan quick shifting untuk kejar akselerasi praktis tidak ada masalah berarti, alias lancar2 saja.

Ada rencana untuk dibawa jalan2 agak jauh tapi mungkin baru bisa minggu depan. Beberapa kali dipakai membawa beban berat, dus, belanjaan, tas2 besar, sambil boncengan pula, mesin motor ini masih bisa melayani dengan baik.

Tips hari ini:

Shifting: perpindahan gigi (masuk kopling naik-turun gigi), didapati di motor sport kopling manual dan bebek yg memakai kopling semi otomatis. Ada Slow, Normal, dan Quick Shifting. Normal shifting tidak dibahas kali ini.

Slow shifting: perpindahan gigi perlahan, biasanya ketika berkendara pelan-santai, teknik ini lebih membuat awet gear dan rantai karena minim hentakan dan tarikan, namun jika plat kopling atau oli tidak siap/kurang bagus biasanya perpindahannya kasar.

Quick shifting: perpindahan gigi secara cepat, biasanya untuk mengejar akselerasi di arena balap sprint/drag race, ketika keluar dari tikungan maupun persiapan di tanjakan agar tidak kehilangan momentum putaran mesin. Resikonya, gear dan rantai cepat kendor dan aus, jadi sering2 dicek setelan rantai dan mata gear-nya.

Demikian semoga bermanfaat…

 

Update: 28 Agustus 2008

Pertama2 Indranesta ucapkan selamat beribadah puasa Ramadhan 1430H bagi yang menjalankan, semoga amalan2 kita diterima dan mendapat ampunan, keberkahan, dan peningkatan derajat di hadapan Allah SWT, Amin.

Update hari ini km menunjukkan angka 26.781, hampir menyentuh 1000km, kondisi yang dialami :

  • Kondisi start pagi perlu waktu lebih lama, sekitar 5 menit baru oli tercampur dengan baik.
  • Secara umum kinerja mesin masih baik, oli Enduro Racing masih dapat melayani dengan memuaskan namun suara sudah mulai agak kasar.
  • Mulai ada knalpot nembak di saat engine brake posisi gigi 3 dan 4 (kondisi DB killer knalpot Nobi dilepas), padahal sebelumnya mulus2 saja.
  • Suhu mesin masih terjaga, dan belum ada gejala overheat
  • Penggunaan quick shifting lebih banyak sehingga memperkecil kemungkinan selip/nyangkut saat pindah gigi.
  • Belum dilakukan penambahan oli (masih ada sisa 200ml)
  • Akselerasi terakhir yang pernah dicoba, gigi 2 sampai 60, dan gigi 3 sampai 80, ini saja Indranesta sudah cukup deg2an mengingat oli ini sudah lebih dari 500km dan kondisi lalu lintas yang lumayan padat. Namun fakta ini menunjukkan bahwa oli Enduro racing masih bisa diajak kerja keras pada RPM tinggi.

Tips hari ini

Rem titik (dot braking). Teknik mengerem dengan menekan2 tuas rem sedikit demi sedikit untuk mendapatkan maneuver dan control yang lebih baik. Teknik ini lebih banyak dipakai di sirkuit balap dan trek jalanan yang tidak terlalu padat. Bagi rekan biker yang suka kecepatan tinggi, teknik ini bisa sangat membantu mengendalikan kendaraan tanpa harus menurunkan kecepatan terlalu banyak.

Semoga membantu…

Update 3 Sep 09:

Hari ini, kilometer menembus batas psikologis 1000km, tepatnya mencapai angka 26.902 (1102km), kondisi yang ditemui:

  • Suhu mesin mulai agak panas hal ini diketahui dari kaki saat berkendara.
  • Suara mesin mulai kasar sama seperti sebelumnya, namun kali ini mulai tidak enak dikendarai, sepertinya volume oli semakin berkurang.
  • Warna oli semakin gelap, sehingga sulit melihat adanya endapan atau kekeruhan.
  • Tarikan/akselerasi dan top speed menurun, namun ini seiring dengan pemasangan DB killer di knalpot Nobi.
  • Start pagi perlu waktu lebih lama, namun masih di kisaran 5 menit.
  • Sisa oli yang 200ml belum digunakan, mengingat yang dites adalah kondisi oli 800ml. Jika ini dilakukan artinya tidak fair dengan oli merk lainnya, dan tidak perlu dimasukkan sebagai hasil uji.

Well, prediksi Indranesta oli ini tidak bisa bertahan melewati 1000km ternyata tidak terbukti, namun, kondisi mesin sudah mulai menurun cukup signifikan, sehingga mungkin dalam waktu dekat akan dilakukan penggantian oli.

Tips hari ini

Sesuai tema bulan suci Ramadhan, tips kali ini mengenai kebersihan motor. Salah satu musuh utama motor di musim kering adalah debu, sedangkan kala hujan sudah jelas cipratan air bercampur kotoran jalan, oli, asap, dll.

Bagian2 yang paling sering diserang adalah: (1). Roda, terutama velg, yang beresiko berkarat sampai bolong2, dan ini jelas mengganggu kestabilan berkendara. (2). Knalpot, sama juga hal ini beresiko karat mulai dari leher hingga silencer, sehingga membuat knalpot bolong yang suaranya pecah mengganggu pendengaran dan saluran gas buang. (3). Filter udara, biasanya terisi partikel debu atau uap air, bisa mengganggu kualitas pembakaran.

Dari pengalaman Indranesta, sikap malas membersihkan kotoran2 di atas bisa jadi biang keladi pengeluaran besar di belakang hari, seperti ganti parts yang seharusnya belum diganti karena berkarat atau rusak akibat tempelan kotoran2 tadi. Jika memang sedang malas atau lelah, tidak ada salahnya berbagi rejeki dengan tukang cuci steam motor, tentu saja pastikan knalpot racingnya aman dari semburan air. Intinya jangan sampai telat dibersihkan, usahakan jangan lewat dari 2 hari kotoran menempel di motor.

Demikian semoga membantu…

Update: 26 Sep 09

5. BM1 PC1300 10w40 SL Jaso MA2

Sebelumnya Indranesta mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1430H bagi rekan2 yang merayakan, minal aidin walfaidzin, mohon dimaafkan lahir batin, semoga kita termasuk yang kembali fitrah, amiin.

Kemarin pulang dari mudik, langsung menghidupkan motor yg diparkir sejak tgl 16 sep, oli yg belum sempat diganti pun menimbulkan suara kasar dan kering, knalpot juga belum diberi oli. Namun hari ini oli mesin telah diganti dengan BM1 10w40 pc1300 pada km 27.168 (1.368km dengan enduro racing).

Ada pun hasil pengujian oli Enduro Racing pertamina 10w40 dinyatakan lulus dengan memuaskan karena bisa melayani dengan baik untuk pemakaian ekstrim di medan berat dan bisa melampaui batas akselerasi selama ini. Dengan catatan harus hati-hati memilih olinya, karena indikasi pemalsuan oli ini telah diinformasikan sedemikian rupa oleh produsennya (Pertamina).

Jadi selama in yang lulus uji oli baru Yamalube 10w40 dan  Enduro racing 10w40.

Kesan pertama menggunakan oli BM1 Pc1300:

1.  Belum terdengar suara mesin kasar seperti keluhan rekan2 biker lain, atau ini mungkin karena masih kalah oleh suara knalpot yang belum disemprot oli.

2. Tarikan terasa enteng, maklum, habis diservis, jadi belum bisa dinilai tarikan aslinya, mungkin nanti setelah jalan 500km lebih, dan telah dibawa ke medan yang cukup ekstrim.

3. Suhu mesin juga masih oke, maklum oli baru, namun belum pernah diajak akselerasi atau mengejar top speed.

4. Perpindahan gigi lancar, lebih halus dibanding Yamalube, namun masih belum dicoba quick shifting seperti di Enduro Racing.

Tips hari ini

Bagi rekan biker pengguna knalpot racing baru pertama kali, mungkin perlu menyiasati perubahan suara knalpot yang berubah kasar, ini tanda perlu diberi oli, paling enak dengan oli rantai yang model semprot, banyak yang jual dengan harga bervariasi 15-50rb.

Hal ini karena knalpot racing rata2 memakai gaswoll/gasbul untuk peredam suara, jika kondisi kering busa ini bisa menghitam dan ada bau terbakar plus suara yang tidak enak/kasar. Beda dengan knalpot standar yang rata2 tidak memakai gaswoll.

Demikian, semoga membantu…

Update 28 Sep 09:

Wah, baru dua hari sudah update 🙂

Benar, hal ini dikarenakan Indranesta mohon ijin untuk jarang update sekitar 10-14 hari ke depan karena ada pekerjaan luar kota, otomatis Supra X ditinggal dulu, namun  diusahakan tetap bisa memantau diskusi/masukan rekan2 biker.

Ada sedikit update oli BM1 PC1300:

  1. Waktu pemanasan pagi lumayan lama di atas 2 menit, hal ini kemungkinan karena efek mesin lama tidak dihidupkan, jadi akan dilihat lagi nanti.
  2. Suara berisik/kasar di mesin mulai terdengar teurtama saat gas dibuka agak besar atau RPM tinggi (gigi 2-3).
  3. Secara tarikan  akselerasi gigi 1 belum bisa menandingi Enduro Racing namun masih sepadan dengan Yamalube. Namun gigi 2-3 paling enak untuk akselerasi, spontan namun belum bisa menyaingin Enduro.
  4. Topspeed belum dicoba, maklum, masih ramai jalannya.
  5. Suhu terasa masih normal saja belum ada gejala overheating.

Demikian untuk hari ini, mohon bersabar menunggu update selanjutnya ya , tks…

Update: 12 Oktober 2009

Yak, update pengujian oli berlanjut. Hari ini kilometer menunjukkan angka 27.354 artinya oli BM1 sudah berjalan 186km, masih sedikit, maklum habis ditinggal dinas luar kota 10 harian.

Hasil yg didapati:

  • Waktu pemanasan pagi masih >2 menit utk tercampur optimal, dan agak susah hidup sebelum diputar anginnya, untunglah sudah siap obeng utk yg satu ini, setelah putaran optimal didapat, angin dikembalikan lagi ke standar, cuma satu akibatnya, repot!!!! apalagi kalau lagi buru-buru.
  • Tarikan masih lumayan enak, jelas krn masih sedikit km nya
  • Suara mesin agak kasar, terutama kondisi mesin panas, selain itu efeknya ke suara knalpot kurang enak, baru kali ini istri sampe komen masalah suara knalpot yg kurang sedap alias lebih berisik dari biasanya. Ini alamat BM1 tdk lulus sepertinya 🙂
  • Warna oli belum dicek karena masih di bawah 500km
  • Suhu mesin terasa stabil, tidak ada perubahan suhu berarti, alias masih standar2 saja…
  • Top speed dicoba baru sampai 90-an kpj, blm bisa lebih, maklum faktor lalulintas.

Jadi sementara ini paling enak masih oli Enduro Racing, disusul Yamalube Gold… 🙂

Tips hari ini

kebiasaan/cara memutar gas bisa berpengaruh pada konsumsi bensin, jika ingin lebih irit, usahakan gas pada posisi konstan lebih banyak atau kecepatan rata2 60km/jam, pada saat berhenti di lampu merah tidak perlu menggeber2 gas, jika menunggu palang KA yg agak lama bisa mematikan mesin dulu (hindari panas mesin Supra yg tidak pakai radiator) . Demikian semoga membantu

*Demi keseuaian topik diskusi, untuk rekan2 yang ingin berdiskusi, saran, komen tentang part upgrade/racing Supra X  silahkan masuk di sini tks 🙂

Update: 29 Oktober 2009

Hari ini km menunjukkan angka 27.630, oli BM1 sudah berjalan 462km, hampir menyentuh batas psikologis pertama 500km. Sampai hari ini didapati:

  • Tarikan masih enak, jika terpaksa pun, gigi 3 bisa sampai 80km/jam, tapi jarang terjadi, dalam hal ini Enduro racing masih juara.
  • Untuk boncengan dan bawa barang belanjaan relatif tdk ada masalah.
  • Suara mesin masih bisa diterima bagi Indranesta (dengan catatan di knalpot Nobi tetap dipasang DB Killer), hanya saja akhir2 ini jarang boncengan dengan istri jadi belum tahu pendapatnya soal suara (minta second opinion) 🙂
  • Pemanasan pagi, masih lelet, alias di atas 2 menit baru langsam dengan baik, sudah tidak pakai obeng lagi, mungkin krn sudah didapati setelan angin yang pas.
  • Suhu mesin terpantau stabil di kaki, baik pada penggunaan ekstrim
  • Warna oli akan dicek setelah melewati batas 500km

Satu hal yang sangat mengganjal dari oli ini adalah susah sekali mencari penjualnya, alias jarang yang jual. Kendala ini cukup serius bagi Indranesta.

Kendala berikutnya, harga, 45rb/0.8lt dengan kinerja di bawah Enduro racing seharga 32-32rb/0.8lt, selisihnya cukup jauh, seharga gear depan Supra X atau busi standar. Bagi Indranesta ini juga hal yang serius.

Tips hari ini

tips untuk keamanan. Bagi yang belum tahu saja, ada lubang gembok pengaman untuk Honda terutama Supra X, letaknya di standar tengah. Lubang ini bisa dipasangkan gembok apabila standar tengah digunakan. Gembok dipasang untuk “mengikat”  bodi motor dan standar tengah, sehingga tdk bisa digerakkan. Tambahan, pilihlah gembok pengaman yang panjang dan anak kuncinya model baru (yang tdk bisa di duplikat).

semoga bermanfaat…

Update: 15 November 2009

Setelah ditinggal luar kota beberapa hari, akhirnya Indranesta bisa update uji oli lagi, dan esok sudah harus jalan luar kota lagi, jadi mohon bersabar yah…

Hari ini kilometer Supra X Indranesta menunjukkan angka 27.850, sdh berjalan 682km dengan BM1 10w40 alias sudah melewati batas psikologis pertama yakni 500km, kondisi yang ditemui antara lain:

  • Start pagi perlu waktu lebih lama dari 2 menit, jika dipaksakan jalan sebelum 2 menit tarikan rasanya “serba nanggung”
  • Suhu mesin terpantau baik2 saja
  • Suara mesin semakin tidak enak
  • Warna oli setelah 500km pertama: warna mulai berubah gelap, namun masih bening dan belum ada kerak2 atau endapan lainnya
  • Tarikan agak menurun, maklum, sudah lewat 500km

Secara umum, performa oli ini sudah menurun cukup signifikan setelah 500km, namun jelas lebih baik jika dibandingkan  dengan saudaranya BM1 15w50 yg gagal tes sebelumnya. Mari kita lihat apakah oli ini mampu bertahan sampai 1000km di Supra X Indranesta…

Tips hari ini:

Jika setelah dicuci steam motor sukar dihidupkan, bagaimana solusinya? tips berikut bisa dicoba:

  • pertama, kesalahan yg umum adalah menghidupkan mesin dg membuka gas besar2, hasilnya seringkali gagal, cobalah mengidupkan mesin tanpa membuka gas
  • jika cara pertama masih gagal seringkali yg dituduh adalah mesin kemasukan air krn semprotan air steam, jadi yg dibersihkan dg angin kompresor adl busi, karbu dan teman2nya
  • namun jika ini masih blm berhasil ada yg sering terlupakan, yakni lubang kunci kontak, bersihkan dg angin kompresor, tunggu beberapa saat baru coba hidupkan

semoga membantu…

Update 22 Desember 2009:

Mohon maaf utk rekan2 biker n pembaca semua 🙂 Indranesta baru bisa hadir kembali setelah semua kesibukan penugasan yg lalu2 ke luar kota, setelah kembali ke Bandar Lampung baru bisa lanjut lagi tes olinya…

Kilometer menunjukkan angka 28.280 dan oli pun berganti dengan Castrol Power One.

Ulasan BM1 10w40:

Sampai saat terakhir telah melewati 1112 km di blok mesin Supra X Indranesta oli ini menunjukkan kestabilan suhu mesin dan kinerja yg lumayan, dibandingkan dengan PC1000 yg ini lebih oke. Hanya kekurangannya suara jadi lebih berisik dan waktu start pagi perlu pemanasan lebih lama lebih dari 3 menit, tapi sebanding dengan kinerja yg didapat meskipun masih dibawah Yamalube n Enduro Racing.  Warna oli agak keruh meskipun belum ada endapan serbuk2 halus. Meskipun telah melewati 1000km oli ini masih bisa diajak kerja keras mencapai gigi2 di 60km/jam, namun utk gigi3 hanya mentok di 80km/jam. Masih dibawah Enduro Racing.

Kesimpulan utk oli BM1 PC1300 10w40: Lulus (dengan catatan : sulit dicari di pasaran dan harganya relatif lebih tinggi dibanding oli merk lain yg kinerjanya lebih bagus). * Mungkin oli ini cuma cocok untuk yang fanatik dengan BM1

Sementara ini, best value n best buy ada di Enduro Racing.

6. Castrol Power1 15w40 API SG Jaso MA

Oli seharga 26-32ribu/0.8lt ini sdh masuk mesin Supra X Indranesta sejak kemarin, sekaligus service. Kesan pertama, hentakan n kinerja mesin tdk seenak enduro racing, yamalube, BM1 pc1300, & Idemitsu eco, apakah ini karena kekentalannya beda? atau karena gradenya masih SG? kurang tahu juga, yang jelas akselerasi gigi2 cuma bisa sampai 50 dan gigi3 cuma sampai 70, masih dibawah Enduro. Perlu waktu lebih lama utk pemanasan pagi dibanding oli sebelumnya. Suhu mesin terpantau normal2 saja sejauh ini. Agak kecewa juga sebenarnya karena jujur Indranesta berharap banyak pada oli yang satu ini, tetapi masih ada waktu bagi Castrol Power One untuk membuktikan kepantasannya di mesin Supra X. Mohon ditunggu ya…

Tips hari ini: Alat pengukur Tekanan angin ban

Musim penghujan tiba, suhu tak menentu, seringkali ban harus berada dalam kondisi ekstrim, hujan yang dingin plus banjir, dan panas menyengat. Kondisi ini bisa berpengaruh pada tekanan angin ban. Tidak ada salahnya rekan2 biker membekali diri dengan alat pengukur tekanan angin ban, banyak di jual di toko2 variasi, terutama mobil, juga supermarket2 besar, harganya bervariasi, mulai dari 8ribu sampai puluhan ribu bahkan ratusan ribu. Ada juga yg dibuat gantungan kunci. Alat ini kecil bisa dimasukkan box perkakas motor di bawah jok motor. Gunakanlah ketika ban mulai terasa empuk atau limbung ketika belok atau berboncengan, jika standar ban depan 30psi dan terukur 25psi mungkin masih aman, tapi jika di bawah itu sebaiknya langsung dinormalkan lagi, karena bisa membahayakan kita sendiri plus boncenger.

Demikian, semoga membantu…

 

Update 12 Februari 2010:

 

Jumpa lagi rekan2 biker, mohon maaf baru bisa update lagi, dikarenakan kesibukan dan penugasan luar kota yang tidak ada koneksi internet.

Plus, capaian kilometer Supra X yang lamban karena jarang dipakai (meski selalu dipanasi mesinnya oleh orang rumah)

 

By the way, saat ini sudah muncul oli Castrol Power One 10w/40 dengan kisaran harga 35-40ribu, namun di kota Bandar Lampung belum kelihatan di toko2 oli n bengkel.

 

Ok, langsung saja kita update oli Castrol Power One.

Kilometer Supra X menunjukkan angka 28.901, sudah berjalan lebih dari 500km, alias 621km tepatnya (benar2 lambat pemakaiannya ya).

Pemanasan pagi masih lebih lama dari Enduro, jika habis kehujanan (suhu dingin) perlu pemanasan lebih lama. Tarikan semakin kurang enak, namun jika dipaksa pernah bisa menembus 60km/jam di gigi 2 dan 80km/jam di gigi 3, tapi ini sangat jarang terjadi. Entah bagaimana rasanya ada yang “kurang sreg” dengan oli ini. Suhu mesin dirasakan masih stabil, hanya saja suara mesin semakin kasar meski tidak sekasar BM1.

 

Namun Indranesta masih berpikir ini karena faktor lama tidak dipakai, sedangkan oli berikutnya adalah MPX1.

 

Tips hari ini:

Masih tema musim hujan, dengan sedikit banjir. Jangan lupa untuk melumasi rantai, terutama setelah menembus hujan, tentu dengan oli khusus rantai. Oli khusus rantai ada yang lengket, semi lengket, dan licin. Pada saat membeli cobalah dulu sedikit digosok dengan ujung jempol dan telunjuk.

Semoga bermanfaat

 

Update 12 Februari 2010:

Hari ini kilometer di angka 29.250 alias 970km dengan castrol power one. Didapati warna oli mulai gelap meski belum keruh, suara mesin semakin kasar, terutama bunyi knalpot. Akselerasi masih bisa gigi 3 di 80 kpj jika terpaksa. Suhu mesin masih normal meski suara makin kasar. Karena baru upgrade Pilot Jet jadinya lari motor sedikit lebih enak meski “rasa” olinya di blok mesin tetap saja minta diganti baru, semoga minggu depan bisa ganti MPX1 setelah melalui 1000km. (Masih belum menemukan yang jual oli Castrol 10w40)

 

Tips hari ini:

Ada info soal oli Castrol. Baru saja hari ini diskusi dengan mekanik salah satu bengkel langganan, katanya hati-hati dengan Power One botol kuning (15w40) doi pernah menemukan endapan di dasar botol oli baru setelah dituang ke mesin (seperti kerak/pasir halus), rata2 3-4 botol bermasalah dari tiap dus, jadi doi hanya berani jual castrol botol putih (castrol active).  Info ini sekedar alert saja bro n sis biker, karena Indranesta rasa bukan hanya castrol, oli tenar merk lain pun sudah banyak palsunya, adik Indranesta sendiri pernah menemukan beberapa.

 

Update 28 Maret 2010:

Akhirnya, SATU TAHUN  sudah berjalan UJI OLI ini 🙂

terima kasih atas kesabaran rekan2 biker semua, Indranesta sangat senang bisa berjalan selama ini, ini sekaligus penghargaan untuk rekan2 yang aktif diskusi/komentar, sungguh sangat menginspirasi… lanjuttt…!

 

Mesin Supra X ini akhirnya bisa ganti MPX1 pada km 29.260 alias 980km dengan castrol power1, entah kenapa rasanya sudah tidak sabar rasanya ingin segera ganti oli, sayang sekali Indranesta tidak mendapat kesan memuaskan dari oli ini, meski jika dipaksa masih bisa diajak lari meski berat mesin Supra X nya. Warna oli sudah agak gelap meski tidak keruh, suhu mesin masih stabil.

Kesimpulannya, oli ini tidak bisa lulus uji oli dengan memuaskan, sungguh sayang, padahal oli ini dijagokan…

 

7. MPX – AHM Oil 10w30 Jaso MA

Oli ini masuk mesin Supra X sejak 29.260 dan sekarang sudah di 29.502 berjalan 242km. Belum ada 500km tapi serasa performa tidak jauh beda dengan castrol power1, dan belum bisa diuji maksimal karena masih ada sedikit kendala cakram depan seret. Tapi so far masih bisa gigi 2 di 60kpj dan gigi 3 di 80kpj dengan kondisi mesin seperti dipaksa. Suara mesin halus sesuai karakter 10w30, suhu mesin juga normal, selain itu mekanik langganan tidak menyarankan oli ini dipakai sampai 4000km (Indranesta juga sama, tinggal lihat kinerjanya di 1000km).

 

Tips hari ini:

Aki, jika ingin aki awet, panasi mesin sedikit lebih lama s/d 15-20 menit di pagi hari dan gunakan kick starter, hal ini selain untuk campuran oli mesin juga untuk pengecasan aki dampaknya aki lebih awet.

Untuk aki bekas dihargai 10-20 ribu tergantung tipe dan kondisi pasar saat itu.

Kapan saatnya ganti ban? cek tapak ban, lihat kedalaman garis tapak, jika <1.6mm terutama di bagian tengah, ini sudah saatnya diganti, jangan ambil resiko menunggu sampai gundul. Lagi pun kalau ban yang diganti masih ada tapaknya bisa di tukar tambah dengan harga lumayan.

semoga bermanfaat…

 

Update 11 April 2010:

Oli MPX1 sudah berjalan 538km (29.798-29.260) melewati batas psikologis pertama. Hasilnya mesin masih enak, suara mesin halus dan putaran lancar, suhu tidak panas alias stabil dengan catatan pemanasan pagi hari minimal 15 menit.

Terlebih setelah diservis cuci dan stel ulang karburator, benar-benar terasa encernya oli mpx1.

Akselerasi maksimal, gigi 2 bisa 60kpj, gigi 3 bisa 80kpj, meskipun tidak setiap saat dipaksa seperti itu.

 

Tips hari ini:

Ada tutup oli mesin yang pakai termometer utk pantau suhu mesin, tapi jaman sekarang masih ada yang jual tidak ya? alat ini praktis untuk pantau suhu mesin scr lebih tepat.

Lanjutan ban bekas, biasanya dihargai 5rb-20rb tergantung kondisi, jual ke pedagang ban bekas atau tambal ban yg merangkap pedagang ban bekas.

Semoga bermanfaat…

 

Update 13 Mei 2010:

km di angka 30.383, msh jalan 585km (sedikit ya?) berhubung masih dinas luar kota, jadi jarang dipake, tapi dipanasin rutin min 15 menit tiap pagi.

 

mesin yang jelas masih enak, sedikit lebih boros jd 1:40 karena ganti ban blakang lebar plus gas spontan, akselerasi naik tapi topspeed turun karena gir depan turun jadi 13 dari 14 🙂

pergantian gigi masih enak, tarikan oke, suhu masih normal, jika dipaksa top speed masih bisa 90 kpj (mungkin ada perubahan speedometer karena ganti ukuran ban).

Untuk torsi di tanjakan masih bagus, bisa 60kpj gigi 4 sudut 45 derajat panjang trek 400-500m meski ada sedikit power loss saat pindah gigi

 

Indranesta juga sedang mengamati uji oli top 1 di http://www.otomotifnet.com sepertinya menarik disimak

 

Tips hari ini:

Saat ganti oli lebih baik pada saat mesin panas, karena keenceran oli akan lebih mudah mengalir keluar blok mesin, selain itu hati2 dengan suhu mesin yg masih panas bila terkena tangan.

Untuk membantu mengeluarkan sisa oli bisa dengan diselah kick starternya, plus pakai angin kompresor, hanya hati2 dg uap air yg ada di udara kompresor bisa beresiko oksidasi/karat pada dalaman mesin, untuk itu lubang kompresor bisa diberi kain bersih.

semoga bermanfaat… 🙂

 

Update:28 Juni 2010

Jumat lalu tgl 25 Juni sdh ganti oli. MPX1 diganti sekitar km 30.560 atau sekitar 1300km (30.560-29.260). kenapa sekitar itu? karena bbrp minggu speedometer mati, otomatis tidak bisa ukur jarak tempuh dg akurat, kurang lebih ada 200-300km, jadi ekuivalen dg 1500-1600km running test.

Kondisi saat ganti oli:

– Warna: gelap/hitam, dan tidak bisa diketahui ada tidaknya endapan

– Suara mesin normal, begitu juga suhu mesin

– tarikan masih lumayan, meski sudah berkurang

– suara mesin sedikit kasar

Dari hal ini Indranesta tidak merekomendasikan memakai oli MPX1 lebih dari 1.500km meskipun menurut orang bengkel ada tukang ojek yg berani sampai 3000km.

Kesimpulan : oli MPX1 lulus Uji dengan catatan hanya bagus <500km, harga bagus, dan lumayan cocok/sesuai dengan karakter mesin honda (mungkin lebih pas untuk mesin2 honda keluaran terbaru).

 

8Shell VSX 10w40 API SL Jaso MA

 

Oli penggantinya adalah Shell VSX seharga 50rb/liter, atau 40rb/0.8lt.

So far stasioner bagus, suhu mesin normal, tarikan agak kurang karena faktor baru turun mesin mungkin.

Belum sempat tes top speed dan ekselerasi.

 

Update: 6 Oktober 2010

Mohon maaf rekan2 biker, baru bisa update lagi

selama ini hanya sebatas merespon komen2 di bawah 🙂

Sekalian mohon maaf lahir batin yaa, mumpung masih syawal

 

selain kedinasan dan lebaran, ada satu kejadian kecelakaan tunggal yg dialami indranesta, jadinya semakin tertunda. Namun edisi lengkapnya ada di tulisan Upgrade performa Supra X, karena ini terkait dengan alat vital motor 🙂

 

Masih dg oli shell VSX di km 31.661 sudah berjalan 1.101km sejak ganti oli.

Bisa dibayangkan, dalam waktu 4 bulan (juni-sept) jarak tempuh “hanya” 1000-an km..

Kondisi oli saat ini:

– Warna: agak gelap, tapi tidak ketahuan ada tidaknya endapan/serbuk besi

– Suara mesin makin berisik seperti ada gesekan2 dalam mesin, namun suhu mesin terpantau normal

– tarikan masih lumayan, meski sudah berkurang

– top speed dan akselerasi tidak banyak di eksplorasi, hanya sempat dipantau akselerasi masih bisa gigi1 di 40kpj, gigi 2 di 60kpj, gigi 3 di 80kpj, dan tdk berani lebih dari itu 🙂

– pemanasan pagi hari cukup cepat mencapai stasioner yg stabil, pernah beberapa kali mati sendiri karena putaran karbu kurang pas.

 

Mungkin sebentar lagi sudah saatnya ganti oli, dan siapa yang berikutnya, akan kita lihat nanti, mohon sabar yah..

atau ada usul dari list di atas..??

 

Tips hari ini

Mesin honda dirancang dengan putaran mesin tinggi, jadi sebaiknya biasakan kondisi stasioner rata2 sekitar 1400rpm (bisa disetel di ahass). Indranesta pernah juga menurunkan rpm karena merasa suaranya lebih enak dan ingin bbm lebih irit, tapi ternyata hal ini  berdampak pada kerusakan pompa oli (dan bisa merembet ke part mesin lainnya), terutama saat pemanasan pagi, karena pompa oli baru bekerja pada putaran yang cukup tinggi tsb. Jika rpm rendah, pompa oli tidak bekerja, mesin bekerja tanpa pelumasan, ini artinya beresiko merusak dinding2 dalam mesin. Tidak sebanding dg pengiritan bbm-nya kan?

Semoga berguna… 🙂

 

Update: 10 Desember 2010

Mohon maaf rekan2 biker, baru bisa update lagi

selama ini hanya sebatas merespon komen2 di bawah 🙂

 

Kesimpulan dari oli VSX adalah : Tidak lolos uji di mesin Indranesta

Oli Shell VSX ini menurut Indranesta kemahalan dan hanya bagus di awal.

Dengan harga jauh di atas dan kualitas daya tahan masih di bawah Enduro Racing. Oli ini mungkin cocok bagi drag racer atau sirkuit racer yang modelnya tiap turun balap ganti oli.

 

9. Kawasaki Oil 10w40 SL MA 4T

Oli VSX sudah berganti dengan Kawasaki Oil 10w40

Pada km32.453 berikut review pengujiannya:

–  Pemanasan pagi hari sulit, mesin sering mati sendiri, tapi setelah dibersihkan selang udara bawah mesin (cuci steam), pemanasan jadi lancar.

– Kinerja rata2 harian cukup berat, oli ini 10w40 tapi rasanya seperti memakai oli 20w50. Hal ini mungkin karena beda karakter mesin honda dan kawasaki

– Suhu mesin terpantau normal

– Kekuatan di tanjakan lumayan, hanya jika boncengan jadi cepat drop.

– Akselerasi masih di bawah Enduro Racing, top speed belum berani coba

– Suara mesin halus standar

 

Update: 8 April 2011

Oli kawasaki telah diganti pada km34.514 tgl 12 Februari 2011, penggantinya oli Top One 10w40. 2061km berjalan.

sekilas kesan dari oli Kawak:

– Performa masih sedikit kurang memuaskan, mungkin karena beda pabrikan, beda karakter mesin

– Harga oke untuk ukuran 10w40,

– Ekonomis, ukuran 1lt, 4x isi bisa gratis 1x (dari akumulasi 200mlx4) 🙂

Kesimpulan oli kawasaki: Lulus uji tapi kalau masih mampu silahkan pakai Pertamina Enduro 🙂

 

10. Top 1 Action Plus 10w40 Jaso MA2 API SG harga 32rb 0.8lt

Review oli Top One 10w40:

– Pemanasan pagi hari mudah, tokcer bener…

– Kinerja rata2 harian lumayan enak, enteng di putaran bawah, meski tarikan mid-high sedang2 saja

– Suhu mesin terpantau normal

– Kekuatan di tanjakan lumayan, hanya jika boncengan jadi cepat drop.

– Akselerasi masih di bawah Enduro Racing, top speed belum berani coba

– Suara mesin halus standar

*catatan: Knalpot ganti ke standar karena razia knalpot racing di Lampung. Jeting kembali ke standar. Dampaknya jalanan jadi lebih tenang, n pedagang knalpot racing sepi orderan 😛 padahal pakai nobi 3bold+db killer mantap bener buat nanjak… 😦

 

Tips hari ini

Jika mesin sulit hidup pagi2 atau sulit start, belum tentu masalah aki, coba cek selang saluran udara di bawah apakah bersih atau tidak, kadang dari luar terlihat bersih, tapi dalamnya ada sumbatan, bisa dibersihkan dg obeng atau lidi.

==

Wah, tak terasa sudah DUA TAHUN sejak tulisan ini terbit.. (feb 2009) 😀

terima kasih atensi rekan2 biker semua… hehe

 

 

 

 

 

 

 

 

Mohon maaf pada bro-sis rekan bikers, bbrp hari ini Indranesta menemui sedikit kesulitan utk online.

391 thoughts on “Seleksi Oli Bebek – Honda Supra X 100cc

  1. Hallo Smuanya ..
    Kalo mau beli Oli BM1, beli aja ama saudaraku, dia punya bisnis sebagai distributor. Harganya MIRING BGT lhoooo..
    Kalo ga salah sekitar Rp.29.000,-

    Like

  2. ana cocoknya pake oli keluaran SPC merknya syn ace SAE 5-50, udah ana coba tu oli jogja-bogor 2 kali dalam kurun waktu 1bulan lewat jalur selatan, tanpa ganti oli performa ga pernah turun dari jogja ana cuman istirahat 1 kali di ciamis 1jam untuk sholat ma makan seterusnya ana terusin ampe cisarua bogor tanpa berhenti, berhenti paling ngisi bensin doang kalo dari bogor biasanya berhenti di banjar atau wangon. motor ana supra fit masih standar tapi setelah nyobatu oli motor ana tembus 120 kpj asal jangan nabarak angin yang kenceng misalnya ngikutin di blakang bis yang kenceng, tapi rata2 ampe 110 doang. Tp yang jadi kendala ni oli susah nyarinya di bogor ga ada yang jual, ana ketemu ama oli ini malah pas lagi belanja di supermarket di solo. kali aja temen-temen ada yang tau dimana posisi oli ini di pasarkan untuk daerah bogor dan sekitarnya.

    Like

  3. sbelumnya gw pake standard honda=> federal supreme, tp kagak enak larinya berat,skr gw pake enduro racing,(and pake BBM pertamax),skr motor gw mak nyus larinya,motor gw megapro 12-2008, gmn dgn bro2 semua??

    Like

  4. => bro Indra : wah, boleh juga tuh oli, tp hrgnya brp bro?? tq ya komennya

    =>bro madnz : wah, jd makin penasaran nih bro, aq dah pake pertamax emang maknyus, tgl tunggu giliran enduro masuk mesin trus BM1 hehe, harap sabar yah…

    => bro verry : sdh dilanjut om… tq yah 😀

    Like

  5. makasih banyak beritanya,diterima dengan baik nih oleh saya,,
    tolong updatenya dipercepat ya om,pake olinya 15 hari lalu ganti tes yg lain saja,,
    biar lebih cepat dapat hasilnya mana yg terbaik,,

    thanks,,

    Like

    • bro firman, kl cuma 15 hari ya tdk bs diketahui umur optimal pemakaian olinya, bisa2 sejenis idemitsu 10w30 malah lulus tes, jd dimohon bersabar ya,
      tks 🙂

      Like

  6. klo gw pinginnya nyobain oli Shell.
    katanya tarikan lebih ringan pake shell.
    tapi bingung juga nih, bagusan shell, castrol atau top 1 ?
    ( itu tiga yg gw suka )
    thanx atas infonya.

    Like

  7. Ada permintaan neh

    gimana kalo pake Oli buad mobil?

    FK Pulse Eco Touring 10W-30, kisaran harga 75-80 ribu /Liter

    Katanya bisa dipake di mobil buad 5000KM

    kira” cocok gak yah buad supra fit X?

    Like

    • kl oli bwt mobil sdh ada di line up yg akan qt tes, yakni Pennzoil Synthetic Blend Motor Oil Ultra Turbo 10W40 API SJ & Evalube Transco 15w40 SL,
      kl oli yg disebutkan tsb hrgnya diluar batas 50rb, tks 🙂

      Like

      • tapi bisa dipake ampe 5000km bro

        kalo oli laen kan cuma 2000-2500 km
        jadi kalo dihitung”, masuk kategori harga nya donk

        hahaha

        Like

      • @ bro michaeltenzil@hotmail.com,
        FK Pulse Eco Touring 10W-30, kisaran harga 75-80 ribu /Liter, oli ini sekelas dg Motul 10w40, dan Castrol Racing 10w40
        mungkin saja bisa sampai 5000 km bro, apalagi dg kondisi sgt encer 10w30
        hanya saja batasan pengujian saat ini adalah oli dg harga beli awal di bawah 50rb/0,8lt,
        di line up pengujian kelas tsb msh ada oli Shell VSX, Castrol Power 1 15w40, Pertamina Enduro Racing, dll.
        bisa saja nanti kalau hasil tes kali ini dirasa kurang memuaskan dilanjut ke oli2 yg lebih mahal atau malah yg lebih murah
        jd dimohon sabar yah, tks 🙂

        Like

      • maaf nih. gigi 2 mentok di 60an km/jam dan gigi 3 di 85km/jam. sebenarnya bisa lebih. Tapi saya nggak berani alias nggak tega. mesin kayak disiksa dan rpm sudah tertahan oleh cdi limiter.

        alasan lainnya begini bro:

        1. Untuk mendapat tarikan maksimal sebenarnya kita nggak perlu menghabiskan nafas motor di tiap gigi. maksudnya nafas yaitu kecepatan maksimum tiap gigi. semisal begini : untuk revo 100cc, pada gigi 2, cukup saya gas sampai sekitar 45an km/jam. terus ganti gigi 3, tarik sampai 70km/jam, lalu pindah gigi 4 sampai top speed. tarikan sudah lebih cepat dibanding dengan cara menghabiskan nafas tiap gigi. mesin maupun oli lebih awet tentunya.

        2. bisa juga sih saya paksa sampai pol. tapi konsekuensinya piston akan lebih cepat rusak. berhubung saya apa-apa masih minta ortu, jadi agak sungkan karena harga piston kan mahal kalau sampai jebol.

        3. mesin revo 100cc sebenarnya nggak sebaik supra x 100cc. ini pula yang bikin nyaliku ciut. hehehe 🙂

        wah-wah power 1 yang dulu sudah banyak dipalsu. kasihan para bikers..

        Like

      • halo bro revo,
        memang dg tahu kec max di tiap gigi sekedar utk mengetahui kinerja oli saat mesin overload saja, n jelas bukan utk sering2 dilakukan apalagi tiap hari, jadi Indranesta setujuh dengan alasan 1 & 2 hehe

        tapi apa bener revo 100 ga sebaik supra x 100 ??? (blm pernah nguji soalnya) 🙂

        soal oli palsu memang makin meresahkan bro… moga rekan2 biker makin hati2 sama oli tenar tapi mencurigakan

        nice share bro…

        Like

      • sedikit info bro indra…
        untuk oli 20w-50, menurut beberapa mekanik, paling bagus oli merek Eneos. namun harganya pun relatif mahal untuk spesifikasi 20w-50. sekitar 35ribu. kata tu mekanik, sampai detik ini belom ada palsunya bro. Kalau ultratech, udah mulai ada…

        Like

      • halo bro revo,
        eneos ya… jd inget, tahun 2005 lalu ditawari yg punya bgkel coba eneos, asli jepang.
        tp krn baru denger jd kurang yakin hehe… lama2 kedengaran juga tuh oli
        kl oli jarang yg beli, jarang jual, yg mau malsuin jg males bro
        btw thanks sharingnya bro, bs dipertimbangkan kl mau uji 20w50

        Like

    • castrol power 1 memang saya jagokan di tes ini bro, n itu jenis oli yg paling stabil u mesin motor, hopefully oli ini yg jadi pemenang,
      mari kita lihat sama2 nanti ya 🙂

      Like

  8. hallo smua…
    Saya pengguna supra 125 jg sedang cari2 oli yg cocok dengan motor-ku. Thank’s atas info & updatenya.
    Usul nih, bagaimana kalo bung Indranesta mencoba Motul Gold 3100 10w-40, setahu saya harganya dibawah 50rb jd masih masuk kriteria. Saya tunggu hasil update terbaru.

    Like

    • thx bro Dudi,
      usul u motul gold 3100 sdg Indranesta dipertimbangkan, moga2 cukup mudah dicari di pasaran, kl ada mungkin nanti akan menggantikan evalube transco yg msh cukup sulit dicari dipasaran,
      tks 🙂
      Update 11 Jun 09:
      Setelah dicek Motul 3100 GOLD 4T ternyata punya kekentalan 15W-50, dan mohon maaf sesuai tulisan di atas ini riskan untuk motor, dan Indranesta tidak lagi mencoba oli 15w50, tks. 🙂
      Data sheet : API Service SJ, JASO MA, Mineral base,
      Viscosity grade SAE J 300 15W-50
      Density at 15°C (59°F) ASTM D1298 0.874
      Viscosity at 100°C (212°F) ASTM D445 19.0 mm²/s
      Viscosity at 40°C (104°F) ASTM D445 140.5 mm²/s
      Viscosity index ASTM D2270 145
      Flash Point ASTM D92 240
      TBN ASTM D2896 5.5 mg KOH/g

      Like

  9. Kalo pendapat saya jangan menyamakan pemakaian oli untuk motor (berpendingin angin) & mobil (berpendingin air/ radiator). Motor dengan sistem pendingin angin, kerja oli mesinnya menjadi lebih berat terutama dalam menahan panas mesin. Kemudian alasan kedua: mobil transmisinya terpisah, sedangkan pd motor menyatu dalam mesin, jadi pemakaian oli mesin mobil pada motor bisa menyebabkan slip kopling.
    bro Indranesta setuju dengan pendapat saya ???
    Saat ini motor-ku pake BM1 PC1300, sdh jln 500km sejauh ini “oke2 aja” (mesin untuk lari cukup bagus, cuma suara mesin sedikit berisik). Saya masih penasaran dengan oli motul, sebenarnya pengen coba motul 5100 ester 10w-40, tapi harganya 80ribu.
    Saya ada beberapa pertanyaan untuk bro Indranesta:
    1) apa sih yg dimaksud katalis Broquet B1 ? apa fungsinya?
    2) berapa harga ban tipe tubeless Swallow Sea Hawk SB115, saya baru mempertimbangkan mengganti ban (bawaan tipe tube, sedangkan pelek tipe racing/ CW )
    3) apa alasan bro Indranesta memakai Busi racing Jumbo?? Setahu saya untuk pemakaian motor se-hari2 lebih cocok pake busi biasa.
    Thank’s atensinya….

    Like

    • 1. Setuju dg bro Dudi, memang berbeda karakter mesin mobil dan motor, terutama mesin mobil bensin juga olinya, intinya oli motor bekerja lebih “kompleks” dan lebih “keras” untuk melumasi mesin, kopling, dan girboks bersamaan. Karenanya ada sertifikasi oli motor yang harus dilalui yakni JASO MA untuk motor yang dikeluarkan oleh negara Jepang.
      Hal ini mirip ditemui pada mesin mobil disel yang dituntut bekerja ekstra keras, terutama untuk kendaraan angkutan barang, yang membuat karakter olinya juga harus mampu meladeni tuntutan pekerjaan mesin disel yang ekstra tsb. Faktor kemiripan ini yang jadi dasar untuk mencoba oli mobil disel di mesin motor Indranesta, terutama dengan kekentalan 10w40 atau 15w40 yang dikenal paling stabil untuk motor.
      2. Tks sharing BM 1 PC1300 nya, sepertinya mesin bersuara berisik jadi ciri khas keluarga BM1 ya? mari kita tunggu hasil tes BM1 PC 1300 di mesin Indranesta berurutan dg Pertamina Enduro Racing. Utk oli Motul 5100 Indranesta terus terang tdk bisa uji coba karena dari segi harga sudah tdk masuk kriteria di atas bro.
      jawaban pertanyaan:
      1. Katalis lebih berfungsi sbg peningkat oktan BBM, bentuknya ada yang cair, ada yang padat, yg Indranesta pakai merknya kebetulan Broquet B1, bentuknya seperti permen mentos, warna logam, efeknya bensin yang masuk ke mesin lebih berkualitas, dan memang terasa ada bedanya, semakin terasa enak ketika memakai bensin oktan lebih tinggi seperti Pertamax. Cara pakainya dengan dimasukkan ke tangki bensin, klaim pabrikan bisa bertahan sampai 80rb km (garansi 1 tahun untuk versi mobilnya).
      2. Harga Swallow SB115 Seahawk tipe 70/90 (2.50) sekitar Rp240rb sepasang @Rp120rb. Kalau tipe 80/90 (2.75) sekitar @ 130-160rb tergantung tokonya juga. Menurut Indranesta ini best value, dg harga terjangkau dan kualitas 4 sertifikasi Internasional.
      3. Alasan pakai busi racing (tidak harus Jumbo krn msh ada rencana ganti NGK Platinum atau TDR Ballistic) : dikarenakan efek titik yang lebih presisi jd pembakaran jadi lebih fokus dan lebih halus, ini sejalan dg pemakaian BBM oktan tinggi + katalis + filter udara tanpa busa, selain itu persiapan upgrade (pengkondisian) karena mungkin nantinya akan masuk kabel busi Splitfire, koil XP, dan CDI Yoshimura, dan yang paling penting sesuai kebutuhan alias bisa mengakomodasi karakter berkendara Indranesta spt di atas + kondisi jalan di provinsi Lampung yang berbukit bukit. Ini pun masih Indranesta golongkan sebagai busi harian semi racing karena dulunya waktu pakai busi standar sama sekali tidak bisa mengakomodasi kebutuhan Indranesta berkendara sehari-hari, thus, busi jenis ini belum full racing seperti Irridium yang harganya bisa sampai ratusan ribu.
      demikian bro Dudi, semoga terjawab, tks. 🙂

      Like

  10. wah…pas bgt ne gw br bli supra x 100cc thn 2005 (seken,hehe…),gw jd penasaran ni oli yg cocok bwt ni motor…lanjutkan bro!btw pertama bli gw ganti olinya pake shell advance (yg 25rb,ga perhatiin tipenya…),tp kt mekanik ktnya bikin slip kopling,trus disaranin pk yg helix…lah tu kan oli mobil…wah jd bingung gw…makanya gw tunggu ni hasil penelitiannya…gw sih pengennya pake bensin shell ya pake oli shell jg,hehe…

    Like

    • Tks bro Noegraha,
      Ngepas bgt yah? semoga bermanfaat info2 di sini.
      Oli mobil shell helix memang disarankan beberapa bengkel, tapi belum JASO MA, namun mekanik menyarankan biasanya sudah mencobanya, lain halnya kalau yang punya saran pemilik toko yang cuma punya kepentingan jualan. (no offense) 🙂
      ok bro, tunggu saja hasil tes oli Shell VSX nanti ya
      btw bgm rasanya pakai bensin Shell? share dunks..

      Like

    • Tks atas koreksinya bro Dudi,
      memang betul ada 2 tipe, dan tadi barusan cek ke Toda Racing di Radal, didapati utk ukuran 0,8lt Motul 3100 Gold 10w40 Rp53rb, dan yg 15w50 51rb, dan harga oli di Lampung sdh jelas lbh mahal dr Toda, so, mohon maaf kl jadinya oli ini tidak lulus filter harga bro krn melewati budget 50rb/0,8lt,
      mohon dimaklumi ya, tks 🙂

      Like

  11. @ bro kok oli MPX di tes ? itu sama ajah isinya dengan idemitsu yang di tes pada 1 april. saya rasa hasilnya tetep sama because cuman ganti baju dan merek tapi isi sama yakni idemitsu 10-30W

    Like

    • Mungkin benar mungkin juga tidak bro, makanya Indranesta merasa perlu dilakukan tes. Untuk memastikan kualitas oli ini.
      Bisa jadi ada sedikit banyak perubahan di teknologinya, karena perlu diingat, kekentalan bisa sama, tapi faktor teknologi tambahan/aditif dan semacamnya bisa berpengaruh banyak dan AHM bisa saja memesan hal semacam itu ke outsourcingnya (Idemitsu) lagi pun harganya terpaut sekitar Rp5rb.
      Tadinya jujur Indranesta juga sama sempat punya pemikiran spt bro Verry tsb, tapi setelah melihat kemasannya, tertulis Engine Protection Technology, dan tidak ada tulisan “exellent cold start” seperti di eco 10w30, plus klaim pihak Ahass yang menyatakan bisa bertahan sampai 4000km.
      Namun tidak perlu kuatir bro Verry, pengetesan akan dilakukan di akhir koq, jadi tidak menggangu line up yg sdh ada, so, dianggap bonus tes saja ya, semoga dapat dimaklumi,
      Tks atensinya 🙂

      Like

  12. kalo boleh tau, supra milik bro Indranesta tahun brapa??
    Saya mau menambahkan tentang PC1300: motor yg saya pakai baru beli 1,5 bulan yg lalu & km-nya baru jalan 990. S/d km 490 masih pakai oli bawaan (federal supreme sae 20w-50), setelah itu servis mesin skaligus ganti oli BM1 PC 1300 sae 10w-40. Jadi perbandingan suara mesin yg jd sedikit berisik dari waktu baru keluar dari dealer, itu lebih diakibatkan perubahan pemakaian oli yg relatif lebih encer (sae 10-40) ato karena alamiah pemakaian, saya belum bisa menentukan secara spesifik .
    Yg pasti saya masih menunggu pendapat bro Indranesta setelah memakai oli PC 1300 tsb & Enduro Racing 10w-40 !!
    Untuk pemakaian oli dikemudian hari untuk saya pribadi akan berkonsentrasi memakai oli semi syntetik, karena motor saya masih baru. Thk

    Like

    • Supra X Indranesta th 2003 bro Dudi, sebelum uji oli ini juga selalu memakai oli standar federal Ahm.
      U masalah berisik di oli BM1 Indranesta baru menguji PC1000 dan blm menguji PC1300, didapati PC1000 cukup mengganggu suaranya, oli 10w40 yg telah diuji Yamalube Gold sampai di atas 600km mesin masih sangat halus dan minim getaran, sedangkan oli super encer 10w30 Idemitsu juga sangat halus di awal, hanya mulai berisik setelah 500km. Hipotesis (kesimpulan sementara) hal mesin berisik ini murni karakter BM1 bukan karena kekentalan oli. Harap dicatat ini masih hipotesis yah 🙂
      Namun kesimpulan yg sudah jelas sejauh ini, Oli ikut menentukan karakter mesin.
      Kalau begitu, urutan tes berikutnya adalah BM1 PC1300, dan berurutan dengan Enduro racing, bagaimana?

      Like

    • @ Bro Ikhwan,
      utk Castrol Power 1 Racing SAE 10w40 SJ Jaso MA 1ltr hrg Rp81rb, atau Rp65rb/0,8lt
      secara spek memang bagus, full sintetik pula.
      namun mohon maaf blm bisa masuk kategori urutan uji saat ini karena harganya masih di atas 50rb/0,8lt,
      mungkin lain kali ya…
      btw tks sekali atas masukannya 🙂

      Like

  13. ok mas,karena yg udah lulus baru satu,yamalube doank,saya langsung coba aplikasikan pada supra fit 2005 saya deh,,

    makasih loh buat ilmu gratis ygdibagikan secara cuma2,,

    ditunggu update’an selanjutnya,,

    tetep sehat mas,biar bisa tetep riset oli mana yg paling pantas untuk mesin C100 kita,,

    mou ganbaru yoo!!

    Like

    • Sama ne aku juga ngikut pake,yamalube gold motor ane supra X 2001 ane beli bekas .
      hari ini baru ganti oli malah, soalnya dah 2000km.mesin enak gak brisik tapi
      keknya bbmnya agak boros dikit…

      Like

  14. bro Indranesta,
    bagaimana kalo urutannya dibalik saja, Enduro racing 10w-40 kemudian baru BM1 PC1300 ?? Karena bro tentunya jg penasaran apakah kinerja enduro racing ini sebagus speksifikasinya, thk.

    Setelah tulisan bro Indranesta tentang BUSI, pola pandang saya tentang jenis busi laen menjadi lebih terbuka dan akhir2 ini saya mencari2 informasi tentang NGK Platinum (tentunya yg setara dgn busi bawaan NGK:CPR6EA kalo ND: U20EPR) tapi sampai saat ini belum ada informasi yg memuaskan. Malahan saya mendapatkan informasi tentang busi Denso: Iridium Power tapi harganya lumayan mahal (-+95rb) bahkan ada yg jual sampai 120rb. Bagaimana pendapat bro Indranesta tentang jenis busi ini terkait dengan budget & kinerja busi ini?? Sebagian pendapat menyatakan dengan budget segitu lebih baek menggunakan busi standar 3bln sekali ganti baru. Apakah yg bro maksud NGK Platinum itu V-Power ato G-Power ???
    Maaf kalo topik tulisan menjadi melenceng ke hal selain oli. Btw thank’s atas atensinya.

    Like

    • @ bro Dudi,
      utk masalah mana yg duluan tdk jd masalah, Enduro duluan jg ok2 saja, intinya berurutan.

      Busi bagi Indranesta sebenarnya tidak perlu menjadi masalah jika busi standar sdh memenuhi kebutuhan berkendara kita. Perlu dipertimbangkan juga kondisi motor plus kompresi mesin, apakah ada part lain yg di upgrade seperti oktan BBM, katalis, CDI, koil, kabel busi, porting, korter, tambah cc dll.
      Busi murni balap biasanya adalah busi irridium untuk melayani mesin yg bertipe sgt panas dan cepat panas dg kompresi tinggi, sedangkan honda Supra Indranesta pandang termasuk tipe mesin dingin (susah panas).
      Busi jenis irridium dirasa terlalu mahal (tdk ekonomis) untuk kebutuhan berkendara Indranesta, selain itu tipenya kurang cocok dg kompresi mesin 100cc, sedangkan busi tipe standar dirasa msh kurang memuaskan.
      Jadinya saat ini busi yg best value bagi karakter mesin Supra X dan karakter berkendara Indranesta adalah busi tipe NGK Platinum, Jumbo Racing, atau TDR Ballistic di kisaran harga 12-30ribu, ini masih dianggap layak, dg pengapian lebih baik dan intinysa bisa memenuhi kebutuhan berkendara Indranesta.
      NGK dimaksud adl Platinum G power bro, dg titik elektroda kecil (0,6mm) sama ukuran dg irridium (kebetulan utk harga blm disurvey), kalau V power besar elektrodanya msh sama dg standar hanya materialnya lbh baik. Busi jumbo racing pun sama ukurannya kecil juga dg hrg 12rb, hanya beda material.
      Kalau 3 bl sekali ganti busi standar dikuatirkan busi itu dipaksa bekerja keras melayani riding style pengendara dan mesin bertipe semi racing, jadinya tidak efektif juga, hal ini sebenarnya bisa dicek dg memantau warna kepala busi dan disetel sesuai jarak pengapian terbaik berapa mm (silahkan googling di blog lain yg membahas hal ini, kebetulan Indranesta tdk catat link nya)
      No prob bro, mslh busi intinya: kalau busi standar masih krg memenuhi kebutuhan berkendara baru kita upgrade, itu saja.
      semoga membantu, tks sharingnya 🙂

      Like

  15. @ Furama,

    Indranesta blm bisa bilang Yamalube lulus 100%, tapi baru kandidat yang lulus pertama, karena masih bisa bertahan di atas 500km dengan tanpa keluhan, dan pengujiannya juga masih berlangsung.

    Supra Fit dan Supra X memang mirip tipenya, meski bukan jaminan sama persis efek yg akan didapat, ya semoga saja bisa bagus efeknya di mesin SUpra Fit

    Amin, makasih doanya, iya nih, lagi kena flu batuk, maklum beberapa kali kehujanan, same 2 u 2 ya…

    tetap sabar ikuti update selanjutnya yah, semoga bermanfaat.
    tks 🙂

    Like

  16. Jadi menurut bro yang paling bagus oli apa yg terbaik buat supra x?

    Wah, makasi bgt dah buat ini blog.. Kebetulan karakter riding kita sama.
    Mesin motor cc nya jg sama. Q pake revo 100cc. Tapi belum nemuin oli yg paleng baek. Kalo aquw nyari yang harga di bawah 30 rebu.
    dulunya q pake ultratech. Terus 5 kali pake castrol power one 15w-40 0,8ltr. Ni oli di jogja harga sekitar 28ribu. Performa di rpm tinggi cukup bagus. Sebenarnya q puas sama ni oli. Udah q coba sampe putaran mesin 9700rpm. Tapi sebulan lalu, q coba pake oli AHM MPX 1 10w-30. Q tergoda pake ni oli baru.Tarikan enak. Tapi harga 30 ribu.

    Tapi q bingung bagus mana yach ni oli sama castrol power one? Ato ada saran laen yg lebih bagus n harga ga nyampe 30ribu? hehe..

    Like

    • @ bro Revo_seventeen,

      oli plg bgs blm bisa disimpulkan skg bro, msh nunggu hasil oli2 lain u diuji, jd mohon sabar yah.

      tks jg sdh komen di blog ini, semoga infonya bs bermanfaat n bs u saling sharing pengalaman n pengetahuan.
      castrol power 1 15w40 memang Indranesta jagokan dlm tes ini, krn pernah pakai dan puas di mesin yamaha yg dulu, selain itu faktor best value krn harganya sekitar 30rb msh jauh di bwh budget pengujian. sedang oli MPX1 Indranesta jg blm melakukan pengujian, tp sdh ada dlm list antrian.

      utk jelasnya silahkan ikuti terus updatenya yah,
      tks

      Like

  17. ada yg ketinggalan bro.

    sebelum pake castrol power one, di bebek revo 100cc aquw sempet pake oli castrol extreme heat protection 20w-50. Ga ada yang berkesan di top speed n akselerasi. Cuma lebih halus pas ngoper gigi n mesin ga cepet panas. harga 25ribu. Tapi cukup oke dibanding oli bawaan honda merk ultratech. top speed dapet nya cuma 95km/jam. Sama kayak ultratech. Klo Castrol Power One, tarikan enak. Maen rpm tinggi enak juga. Top speed revo sampe 105 km/jam. Oli MPX 01 top speed juga segitu. .Akselerasi relatif sama juga. Cuma aqu lebih pede di rpm tinggi. Mesin revo q masi standar. Pernah pas pake ni oli revo q gigi 3 sampe kecepatan 85km/jam. Oia, busi yg direkomendasikan honda untuk revo kan merk Denso U22FSU. Tapi q ganti pake NGK C7HSA. harga nya 12 ribu. Ga tau kenapa q juga lebih pede pake busi NGK. Tapi Denso cukup bagus lah..

    Sejauh ini performa revo q cukup oke pake power one ato MPX. q seneng malah suara revo jadi lebih kasar lagi. Buat nakut nakutin orang lain yang naek motornya ngganggu. hahaha. jahat ya.

    q sempat tertarik sama repsol. Tapi dengan harga 30ribu, masak kekentalan cuma 20w-50 ya? buat q mahal. dan iklannya kurang meyakinkan dibanding castrol.
    Yah, besok besok balik ke Power One aja lah. ga mahal amat n bagus.

    oia mas, mau nanya, klo mas ganti gigi nya tiap di kecepatan berapa aja yg paling sering?

    Klo q :
    gigi 1 pindah ke 2 = kecepatan 25km/jam
    gigi 2 pindah ke 3 = kecepatan 48km/jam
    gigi 3 pindah ke 4 = kecepatan 70km/jam
    soalnya power revo q baru trasa di angka segitu.

    Like

    • wah, tks bgt sharingya yah,
      jd makin penasaran coba power 1 di mesin supra.

      kl mslh ganti gigi, ya mirip2 lah dg revo
      cuma kl lg butuh speeding cara bawanya bs lbh agresif

      Like

  18. mas, gimana bedain seri oli untuk yg motor matic dan semi manual (supra xx misalnya) dan manual apa ajah jenis yg dipake?
    mohon pencerahan saya mo nyari oli yg untuk semi manual
    untuk kekentalan yg gimana musti dicari? dalam hal ini standar kekentalan untuk honda supra apakah 10w40,10W-30 atau yg gmn?
    thanks untuk infonya…

    Like

    • @ bro Hantersa

      tks atensinya,
      singkatnya, oli matic biasanya tertulis sertifikasi Jaso MB (standar khusus matic), sedangkan Jaso MA untuk jenis motor biasa (kopling dan semi manual).

      utk kekentalan menurut Indranesta relatif, karena pengaruh karakter pengendara, kondisi mesin (masih standar atrau tdk), jd tentukan dl karakter berkendara kita, kemudian apakah mesin supra kita msh standar atau tidak.
      standar supra adalah 20w50 dari AHM, dengan asumsi semua masih standar, dan riding style standar menurut AHM.

      makin kompleks karakter berkendara dan kondisi mesin, makin khusus pula jenis olinya, demikian semoga membantu,

      tks

      Like

    • tks infonya bro Dudi,
      harga G power setara dg Iridium ya 🙂 mohon maaf kl bgt, krn tadinya dalam perkiraan NGK Platinum seharga di bwh 30rb adl dg kepala busi kecil.
      kl bgt perlu dikoreksi ya, intinya yg Indranesta maksud adl busi dg harga 12-30rb dan punya titik elektroda yg kecil (0,6mm) dan itu sementara ditemui di Busi Jumbo Racing.
      Kalau semahal itu artinya G power tidak termasuk busi pilihan best value saat ini.
      Sementara NGK Platinum V power dan TDR Ballistic memiliki kepala busi ukuran standar dg material lbh baik.

      Like

      • Disini kita khan saling belajar, tukar pendapat, tukar informasi supaya kita sama2 terbuka wawasannya.

        Bagaimana kabarnya nih…., batuk & flu-nya sudah sembuh kan..

        Untuk oli Yamalube-nya masih dipertahankan sampai km brapa??
        Thk.

        Like

  19. @ bro

    apa bener si enduro 4T raicng sudah API SL ? kemarin baru beli dan tertulis masih API SJ ( beli di pertamina pasti pas )

    dan juga untuk castrol power one, sepertinya oli ini kurang bisa mendinginkan mesin yah bro, meisn saya jadi panas sekali walau memang accell lebih cepat dari pada enduro 4T raicng, tapi enduro 4T racing tidak membuat mesin saya sedemikian panas.

    mungkin nanti saya mau coba yamalube gold 4T juga hehe

    Like

    • Betul bro Verry,
      Enduro racing masih API SJ
      mohon maaf atas kekeliruan penulisan, n sudah dikoreksi di tulisan, terima kasih banyak atas koreksinya yah.

      U Castrol power 1 dan pendinginan mesin belum bisa dicoba saat ini, tapi pengalaman di mesin Yamaha Crypton memang jadi semakin cepat panas. Akselerasi lebih bagus dari enduro racing ya? bisa jadi karena viskositasnya beda dan karakter “cepat panasnya” tadi.
      Jadi makin penasaran coba enduro racing dan power 1 di mesin Supra nih.

      Tetap update yah…
      Tq

      Like

  20. @ bro Dudi,

    setuju, Indranesta juga mohon masukan, koreksi, n saran dari rekan2 semua kalau ada info yang kurang tepat dlm penulisan uji oli ini, dengan demikian tulisannya akan semakin baik dan bermanfaat bagi lebih banyak rekan lainnya

    batuk flu masih ada sedikit bro, tp ya namanya kena angin di jalan terus jd agak lama pulihnya, mohon doanya spy cpt sembuh, kmrn sdh k dokter n dikasih obt yg lbh oke

    u oli Yamalube masih diuji, dan sdh diupdate infonya,
    tks sdh diingatkan 🙂

    Like

    • bro Indranesta,

      Saya pasti doakan untuk kesembuhan bro, supaya fit lagi… beraktivitas seperti biasanya.

      Saya sependapat dgn rekan2 diatas bahwa blog ini sangat bermanfaat, maju teruuus bro Indranesta…. “anda layak dapat bintang”.
      Thank’s for everything.

      Like

      • terima kasih doanya bro Dudi,

        skg sdh agak fit, td sdh mulai coba lari 60km, tp blom brn lbh dr itu, msh jaga2 anginnya 🙂

        tks juga atas dukungannya, blog msh ini blm seberapa, tp jika sdh bs memberi manfaat Indranesta merasa senang, tetap mohon dukungan, saran, masukan, n koreksi yah 🙂

        Like

  21. Met hari minggu bro.

    Mw nanya. oli Shell VSX itu kekentalannya berapa?
    Terus Kalo Pertamina Enduro Racing berapa?

    Gimana, sampai di oli apa sekarang penelitiannya?

    Like

    • @ bro Revo_seventeen

      tks bro,

      VSX & enduro racing sama2 10w40

      sampai hari ini masih Yamalube Gold 10w40, setelah melewati 1000km mungkin baru ganti ke oli selanjutnya

      Like

  22. eee, ketinggalan. Sekedar masukan aja bro… Oli AHM MPX 1 10W-30 dicobanya trakhir aja. Soalnya Honda agak sombong. katanya oli baru MPX umurnya bisa 4000 km. Ni MPX q udah dipake 600km. Memang masih bagus. distater mudah. Kemaren q tes, top speed revo nyentuh 107 km/jam di jalan lurus 2,3 km.. Tapi serasa ga ada beda sama power one.

    Like

    • @ bro Revo_seventeen

      tks bro atas sharing n masukannya,
      memang MPX1 akan dicoba terakhir, daan memang klaim pihak Honda bisa sampai 4000km, makanya karena yang bilang orang Honda jadi perlu diuji kan?
      🙂

      Like

  23. ou. masi Yamalube toh. oke oke. Masih ngacir ato udah mulai berkurang performanya pake oli Yamalube ampe sekarang?

    Klo Penzoil 20w-50 di sana harganya sekitar brp bro?
    katanya jauh di bawah power one ia?
    jadi penasaran aku. lumayan kalo di bawah 25ribu n performa bagus. hehehe..

    udah ngalahin castrol extreme heat protection 20w-50 ntar.

    Like

    • selamat bro Verry,

      tul, sdh API SL dg teknologi Xpeed,
      memang so far oli yamalube gold ini masih bs bertahan di mesin supra x Indranesta.
      wah, ambil 2 botol sekaligus? utk 2 motor apa u simpanan? 🙂

      kl sdh ganti oli kabar2i ya bro,
      tq sharingnya

      Like

  24. Bro Indranesta, dicoba juga dong Oli Pertamina Enduronya (bukan yang racing ya) juga dong? Trus juga dicoba dong busi Denso yang Platinum (U22-FSZU) juga bro? Gimana menurut Bro Indranesta, karena saya sedang memakainya sekarang (mesin tidak ada perubahan hanya sudah oversized saja). Thx

    Like

    • @ bro Bengbeng,

      u Oli Pertmina Enduro 20w50 jawabannya sdh ada di awal tulisan pengujian oli di atas, bagian kriteria pengujian pada poin 9 (viskositas).
      Bahwa u pengujian oli kali ini Indranesta batasi pada range viskositas tsb.

      Untuk busi belum ada pengujiannya, akan Indranesta dipertimbangkan masukannya bro. Btw bgm kondisi mesin stlh pakai Denso Platinum? hrg belinya brp? apakah elektrodanya kecil? (0,6mm).

      demikian semoga bs menjawab pertanyaannya bro,
      tks atas masukan n atensinya 🙂

      Like

      • Kalau dari sananya sih katanya begini
        “Busi Platinum (ZU).
        Busi platinum dirancang untuk pemakaian sehari-hari maupun untuk racing. Dengan daya hantar platinum yang lebih baik, menjamin unjuk kerja mesin lebih baik walaupun pada suhu tinggi dan beban berat.
        Kebutuhan tegangan busi platinum juga lebih kecil dibanding busi standar sehingga memberikan kemudahan start.”

        Kalo dicoba sih menurut gw kalo digeber, lebih cepat naiknya ? (ini feeling ya, karena mekanik yg biasa pegang mtr g udah gak ada. Jd kalo dia ada g tahu bedanya, krn yg setting sekrg udah lain)

        Harganya Rp 22.000 (Denso Platinum).

        Bro, bisa liat URL yg ini “http://www.jalos.or.jp/onfile/pdf/4T_EV_LIST.pdf”. Jd ini daftar-daftar oli yang berhak mencantumkan kata-kata “JASO”. (menurut saya, apa benar ya?). Karena “Oli Federal Supreme XX” yang tersohor tidak mencantumkan JASO MA.

        Like

      • @ Bengbeng,

        u busi, klaim pabrikan bisa saja benar secara teknis produksi bro, namun untuk tahu kecocokannya dg mesin dan karakter kita perlu diuji lagi.
        oya, apakah elektrodanya kecil? (0,6-0,7mm) atau ukuran standar bro?

        untuk MA di oli federal Supreme XX Indranesta belum tahu persisnya, dan belum konfirmasi ke pihak AHM atau Ahass.
        memang ada kemungkinan oli standar pabrikan belum bisa mencantumkan sertifikasi tsb karena berbagai alasan,
        bs jadi u alasan efisiensi biaya sertifikasi yg ujung2nya memangkas bea produksi+hrg jual,
        dan atau bahwa oli tsb sdh dites oleh internal pabrikan untuk motor produk AHM sendiri,
        jadi oli tsb sudah diset karakternya khusus/spesial untuk produk AHM.

        demikian, semoga membantu, tks

        Like

  25. ane pake motul 300v factory line, spek 10w/40, api sl…harga 300rb 1lt. Wuuuueeenaaak tenan…., dipake 4000km no problemo, what soever…

    Like

    • @ Darno

      wah selamat bro,
      senangnya kalau tdk ada masalah dg harga,
      dengan harga segitu tentunya sgt berkualitas olinya,
      sayang belum bisa masuk range untuk diuji di sini.
      tapi kalau oli MPX1 nanti benar2 terbukti bisa sampai 4000km juga spt motul 300v dg lancar n memuaskan bgm ya? jadi semakin penasaran nih 🙂
      btw, tks banyak bro atas sharingnya

      Like

  26. bro Indranesta,

    Sedikit cuplikan dr tabloid motor plus edisi 538/X:
    oli MPX 10W/30 lebih disarankan untuk motor keluaran baru yg sudah dibuat sangat presisi. Juga untuk mengejar efisiensi bahan bakar karena ringan dipompa mesin. Contoh motor keluaran baru yaitu: Revo 110 & Blade 110. Untuk motor yg usia pakainya sdh lama, disarankan tidak mengkonsumsi oli spek lebih encer lantaran celah antar komponen sudah ada yg renggang… Bgitu tulisan yg ada di tabloid tsb.

    SALAM SUKSES

    Like

    • bro Dudi,

      tks sharing info otomotifnya,
      utk efisiensi bbm sdh terbukti di idemitsu eco, memang oli ini hanya bertahan sekitar 500km utk motor lama sejenis Supra X, tetapi klaim pihak Honda (Ahass) yang menyatakan bisa sampai 4000 km itu yg menarik utk diuji.
      Kalau hipotesis Indranesta sendiri mungkin tdk jauh beda hasilnya dengan Idemitsu Eco, tetapi kita sama2 lihat saja nanti hasil tesnya ya 🙂

      Like

  27. bro Indranesta,

    tolong tanya, dulu waktu beli Broquet B1 hrgnya brapa ?
    Kemarin saya melihat pameran otomotif, kebetulan ditawari brg tsb, hrgnya 120rb di-diskon jadi 100rb.
    Kesimpulan sementara yg saya dapatkan dari penjelasan penjaga stan pameran, fungsi alat ini sbetulnya hampir sama dengan “magnet BBM” yaitu memecah & menyelaraskan molekul hidrokarbon. “Magnet BBM” ini yg sering orang sebut sbg alat penghemat BBM.
    http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com/_oEpKNA3sCFg/SRUEfdqT42I/AAAAAAAAABo/jah8hfYagSE/s320/magnet4.jpg&imgrefurl=http://ekoaw.blogspot.com/2008/11/buat-sendiri-penghemat-bbm.html&usg=__UxHFfMHmWJIznXHasI33-na2JkA=&h=281&w=320&sz=15&hl=id&start=5&tbnid=zzZtCSYtKyWuNM:&tbnh=104&tbnw=118&prev=/images%3Fq%3Dmagnet,%2Bpenghemat%2Bbbm%26gbv%3D2%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG
    bagaimana pendapat bro Indranesta tentang hal tersebut??

    Thank’s atensinya

    Like

    • Bro Dudi,

      Waktu beli dulu akhir tahun 2008 Broquet B1 hrg 120rb, stlh diskon jd 80rb.
      kl skg 100rb artinya diskonnya turun dr wkt Indranesta beli dulu.

      fungsinya u meningkatkan kualitas pembakaran, bisa saja cara kerjanya spt magnet tsb, tp kalau B1 sepertinya bukan magnet, karena tdk lengket ke logam/metal.
      Dan bedanya kalau magnet dipasang di luar tangki bensin, sedangkan B1 dimasukkan ke dalam tangki.

      Kl u penghemat bbm buatan sendiri Indranesta belum pernah melakukan, meskipun sepertinya cukup mudah.
      Atau ada rekan sekalian yg pernah mencobanya? 🙂

      Tks infonya bro

      Like

  28. @ Bang Indranesta

    motor gw legenda 1 thn 02. aku dpt oli Idemitsu 10W30MA Extreme ECO4T. ktnya peruntukan oli encer smcm ini untuk motor2 yg bermesin baru. kira2 bakalan ada masalah gak sih kalo aku pakai oli ini. selama ini aku pakai valvoline yg agak kental, karena motor ku kok suara mesinnya agak kasar setelah pakai motul.

    mohon masukannya.

    Thnks

    _Kiky_

    Like

    • @ Bro Kiky

      Sebagaimana tulisan di atas, Idemitsu eco 10w30 mineral based memang demikian, dan setelah diuji di mesin Supra X Indranesta cuma bisa sampai sekitar 500km, lewat itu kemampuan mesin jadi turun jauh.
      Dengan harga sekian maka oli ini jadi kurang ekonomis, karena dengan harga relatif sama Yamalube Gold bisa melayani mesin lebih baik sekitar 2x lipat jaraknya (karena baru sampai pengujian di Yamalube, jadi belum bisa menyebut oli merk lain).
      Salah satu efek oli encer adalah usia pakai yg relatif lebih pendek dari oli standar pabrikan.

      Demikian semoga membantu,
      tks atas sharingnya bro

      Like

    • halo bro Kiky,

      Salam kenal, tolong informasi tambahan:
      – Oli Valvoline yg pernah dipakai SAE-nya brapa, jenisnya oli mineral ato semisyntetic, untuk kisaran harga berapa?
      – Oli Motul seri-nya yg apa? (misal: 5100 Sae 10W-40 ato 3100 sae 10w-40 dsb)
      Mungkin hal tsb diatas bisa sebagai bahan pertimbangan bro Indranesta dalam menyampaikan pendapat & menambah “koleksi” oli-nya.

      Untuk bro Indranesta, sory saya menyela….

      Thank’s

      Like

      • @ Bro Dudi,

        Wah, terima kasih Bro Dudi,
        tepat sekali pertanyaannya he,
        Memang kalau ada oli sesuai batasan pengujian, tdk ada salahnya diajukan utk dites.
        Siapa tahu bs dapat yg lebih baik lagi

        🙂

        Like

  29. @ Bro Indra

    Thx jg wat jwbannya, jd saran bro kalu aku mu coba Idemitsu 10w30ma boleh ap tidak nih? coz sayang juga kalu gk di pakai ;)..
    apa bisa merusak mesin legenda ku?

    Thx

    _kiky_

    Like

    • @ Bro Kiky,

      Tentu saja boleh Bro,
      Meskipun di mesin Supra Indranesta oli ini tdk masuk kategori lulus uji.
      Hanya saja tolong diperhatikan ketika jarak tempuh sudah melewati 250km, periksa warna oli dan cermati kinerja mesin, terutama mendekati km500.
      Kalau ragu ya jual saja ke teman yg punya Honda Blade misalnya 🙂
      Semoga info ini membantu,
      Tks.

      Like

  30. @ Bro Dudi

    Salam kenal juga bro
    Valvoline gw biasa pake yg SAE 20W 50, kgk ngarti dah mineral ap semi. harga 35rb an klu gk salah ;)..
    Motul gw pake yg 5100 Gold utk SAE ny gw lp euy, yg pasti yg kental lah ;)..harga 40 – 45 rb klu g slh juga;)..hehe..

    Thx

    _kiky_

    Like

  31. halo bro. mau sharing.

    Perjalanan Panjang Hari Ini

    haduh capek. hari ini rekor. nempuh +- 360 km dalam sehari.. Bangun pagi setengah tiga. mandi. Trus jam 02.45 berangkat ke Madiun untuk ketemu sahabat wanita yang q kenal dari friendster. Sebelumnya kita lum pernah ketemuan. Cm sms’an aja. Perjalanan dari Surabaya sampe Madiun tepatnya dari Tunjungan Plasa sampe SMA negeri 3 Madiun, q tempuh pake revo dalam waktu tepat 3 jam. Sampelah aquw di SMA 3 Madiun jam 05.45. Q baca odometer, jarak dari TP ke SMA 3 Madiun sejauh 180km. Oli masih pake MPX 01 buatan AHM. Kecepatan maks selama perjalanan 95 kpj. Tapi q paling sering pake kecepatan 85kpj. Brenti isi bensin 1 kali di Nganjuk. 2 kali bersilangan dengan kereta api. selebihnya tancap terus. Waktu tempuh 3jam berarti udah nyamain kecepatan kereta express Sancaka. Sancaka butuh tepat 3 jam dari Stasiun Gubeng Surabaya sampe Stasiun Madiun..
    kepagian deh ampe Madiun. abis q baru pertama kali. kirain butuh 4-5jam. eh ternyata 3 jam.

    mesin bekerja sempurna. Tanpa hambatan. Oli MPX 01 10w-30 di mata q terbukti bagus untuk revo lama. Cz udah q coba tadi pagi nempuh 360 km. ( pp Surabaya-Madiun). Jadi udah +-1100 km aku pake oli MPX 01 10w-30. mesin tetep enak meski sering panas tinggi n dipake secara ekstrim. Ini makin terbukti dalam perjalanan pulang dari Madiun. di perjalanan pulang ini tadi, top speed 105kpj (ga mau disalib ma jupie z soalnya) wahaha. sip deh. Ini baru oli. gitu donk AHM.

    sekedar share aja lho bro. maaf lau ada salah kata.

    Like

    • @ Bro Revo_seventeen,

      Wah, selamat bro atas touringya,
      Info fresh nih, baru pulang langsung share di sini, hebat!
      kuat juga PP sehari 360km, dg kec rata2 60km/jam ya.
      Sampai skg total jarak tempuh dg oli MPX1 sdh brp km bro?
      Kl tdk salah 21jun br 600km, + 360, mungkin sdh melewati angka 1000km ya 🙂
      Sudah dicek warna olinya? blm ada perubahan suara mesin?
      Btw kalau memang oli ini bisa bertahan sampai 4000km, bisa jadi salah satu oli encer terkuat yg pernah ada di pasaran.
      Indranesta jd semakin penasaran mencoba oli ini di mesin lama Supra X 100cc.
      Terima kasih banyak atas sharingnya ya
      Ditunggu kabar berikutnya di km 2000 🙂

      Like

  32. @ bro indra

    saya udah ganti pake yamalube, errr rasanya kurang sreg yah, mesin juga saya rasakan sedikit lebih panas walau gak sepanas castrol power one.

    akhinya saya ganti ke enduro racing lagi, dan mungkin ini oli terakhir dari sekian banyak oli yang udah bergonta-ganti masuk ke mesin muahahaha

    Like

    • @ bro Verry

      wah, berlabuh di Enduro Racing yah bro,
      Yamalube memang oli “emosian” 🙂

      btw gonta ganti oli sih tdk masalah selama cara gantinya benar dan diganti sebelum terlambat

      Like

  33. haha. sip deh bro. ntar ku kasi kabar lau udah 2000km.
    Sekarang sudah 1150 km bersama oli mpx 01. Suara mesin masih relatif sama dengan pas baru. Warna oli jernih kemerahan. Yg penting tarikan masih oke. Ia suara mesin cenderung kasar bro. soalnya kan oli mpx 10w-30.

    Like

    • Salam kenal bro Agus,
      oli AHM MPX1 sudah ada di list Indranesta, dan sdh antri juga alias sdh dibeli dan siap diuji di mesin Supra X, hanya saja mungkin pengujiannya agak belakangan ya.
      Jika bro ingin coba duluan tdk ada salahnya, nanti hasilnya silahkan share disini u bahan diskusi, spt bro Revo.
      tks atas tanggapannya

      Like

  34. dear bang indra,

    maz, mo nanya, cara reyen honda blade yang baik dan benar(kaya bhs. indo ajah..)tu gimana??step2 posisi gigi + kecepatannya berapa? (mis: gigi 1, kec max 40km/h ato gimana lah…ni cuma misal azah….)trus kecepatan max yang bisa di coba pada saat reyen berapa ?trus lagi (terus…terus mlulu…..he..he..) berat beban max berapa??teruz (hah…!!!terus lagi…???) bisa dibilang habis reyen, stlah berapa km/ brp bulan/tahun??….

    thank’s for your answer…

    tapi klo jwbanna mo di e-mailin, boleh juga….tlng kirimin ke:

    ifan_dolopo@yahoo.co.id

    tengkiyu buuuannnget yach….

    Like

    • Salam kenal bro Ifan,

      wah motor baru yah? selamat ya,
      honda blade memiliki karakter mesin yg beda dg pendahulunya.
      secara umum tentunya sdh ada panduan utk pemakaian awal (reyen) di buku servis dan buku manual, jika kurang jelas bisa ditelp atau sambangi AHASS terdekat, karena Indranesta belum memahami karakter mesin Blade, kuatir kurang tepat menjawabnya.
      Indranesta yakin, mereka punya jawaban atas semua pertanyaan bro tsb.
      tp kl sepanjang yg Indranesta tahu, ada 2 kubu ttg reyen ini:
      1. kubu standar, alias pengikut anjuran pabrikan sesuai manualnya, intinya bawa kendaraan jangan ngebut, gas dibuka jgn besar2, dst.
      2. kubu non-standar, berlawanan dg no.1 di atas, kubu ini melakukan reyen justru dg meng”hajar” mesin baru tsb, diuji top speednya, akselerasi maksimum, intinya mesin dibawa ke batas maksimumnya untuk segera me”rontok”kan butir2 halus pecahan blok mesin yg seringkali menggangu kinerja mesin, karena blok mesin baru dari cetakan pabrik biasanya tdk mulus dan ada saja tonjolan kecil2 sana-sini, dan ini harus segera dikeluarkan saat ganti oli, biasanya waktu ganti oli lbh cepat krn mesin sdh terasa kasar.

      kalau mesin 100cc generasi Grand-Supra sblm Blade mungkin standar2 saja,
      gigi 1: max 20km/j
      gigi 2: max 40km/j
      gigi 3: max 60km/j
      gigi 4: max 80km/j
      demikian, semoga membantu

      Like

  35. bro…. untuk enduro 4t 10w-40 g keenceran ta buat supranya? kan dr pabrik kudu pake 20w-50? ane soalnya pengen pake yg ini….

    Like

    • @ bro Kejue,
      salam kenal,
      bagi Indranesta encer tidaknya sebenarnya tidak masalah, yang penting sesuai dengan kondisi mesin juga kebutuhan dan karakter berkendara kita.
      Kalau mesin masih standar dan kebutuhan berkendara juga sangat standar mungkin saja sdh cukup dg oli standar pabrikan.
      Indranesta kebetulan tidak puas dg performa standar mesin Supra X dan juga oli standarnya, maka dibuatlah beberapa perubahan dan dipilihlah oli yg tepat melalui seleksi ini.
      bro sendiri mesinnya sdh ada perubahan/upgrade? bagaimana karakter berkendaranya?
      knp ingin pakai 10w40?
      tks tanggapannya ya 🙂

      Like

  36. bro indra, q dah 1500km bersama oli mpx.1 10w-30

    Tadi siang jam stgh satu aku ke Madiun lagi. Nyampe madiun jam 3.45. jadi waktu tempuhnya 3 jam 15 menit. Maklum, macet. tapi top speed q pake oli AHM MPX 1 10w 30 bisa 108 km/jam. Itu kecepatan tertinggi yang pernah q lakuin selama pake revo 100cc. kejar kejaran sama Honda Beat dari nganjuk sampe masuk madiun q menang. Sebenarnya kalah secara top speed. Tapi kalo kena keramaian, dengan jurus senekat mungkin terkejar juga. Padal tadi nya udah pesimis. Cz kalah kapasitas mesin. Performa mesin sangat terjaga. Tadi paling sering jalan dengan kecepatan 95km/jam. Perjalanan pulang tadi jam 18.01 dari depan sma 3 Madiun. Sampe garasi rumah jam 21.30. kualitas oli terasa tidak berkurang dalam menjaga mesin revo.mesin tetep bisa digeber sampe 100km/jam. respon mesin tetap bagus. Cara ngoper gigi pun secepat mungkin, tapi kopling ga selip. Top speed hampir sesuai targetku. Tadi nya pengen nyetak 110km/jam. Tapi dapetnya 108km/jam. Lumayan lah. Udah kayaknya aku bakal pake terus oli AHM MPX 1 10w-30. Cz memang terbukti bagus di mesin revo 100cc

    Like

    • Bravo bro revo!
      tks atas sharingnya
      oli super encer sdh tembus 1500km pertama, dipake high speed-ing pula+pecah rekor top speed yah, selamat!
      Itu honda beat jd boros bgt pastinya…
      Ditunggu di km2000 🙂

      Like

  37. Wah, kemana aja bos? Tiap hari kubuka blognya kok bro indra blm muncul jugag. Sip dech bos.

    Sebelumnya aku kalo pake oli cuma sejauh 2000km terus ganti. Pas pake power one sebanyak 5 kali tiap1200km aku ganti. Sebenare power one masih bisa lebih dari 1200km. Cuma karena waktu itu lagi sayang sayang nya sama motor. Sampe yang punya Castrol Bike Pointnya heran. “Lho mas, warna olinya masih jernih kok sudah diganti?” ya aku jawab, yo gapapa to 🙂
    lagi dapat rezeki dari berbagai sodara soalnya..

    Cuman mesin memang jadi lebih panas kalo pake power one. Agak sedikit khawatir meski mesin tetap yahud.

    Ya tenang aja, nanti pasti tak kabari kalo sudah tembus 2000km..

    Bro indra sedikit masukan ni, tiap oli yang dites kalo bisa kasih tau ya di updatenya yang paling bisa mendinginkan mesin n menjaga suhu mesin supra x bro indra oli yang mana. Oke oke? tq 🙂

    Like

    • @ bro Revo,

      mohon maaf nih, bbrp hari ini ada diklat seminggu, jadi jarang online, seminggu depan jg mau jalan jauh dl, tp tetap dipantau dr HP koq, cm krg nyaman kl update blog via hp, maklum blm canggih hpnya 🙂

      ok bro, terima kasih banyak masukannya u suhu mesin, nanti akan dimasukkan wkt update uji oli berikutnya 🙂

      Like

      • o, sibuk to. Jaga kesehatan baek baek bos. Mau jalan jauh dari mana ke mana?

        Ga update sementara gpp bos kalo mank terpaksa. Pake HP kan ga enak. Kadang lemot n biaya mahal bos

        Like

  38. @ Bro Indra

    Tgl.11/07/09 akhirnya sy mberanikan untuk mencoba Idemitsu 10W30MA pd honda legenda sy. Ternyata bener kt bro Indra..tarikan lbh enteng, secara sy pake ban kecil pula hehe jd lbh yahut ;)..
    Stater pagi jd lbh mudah & suara mesin halus ternyata..sy cm pake u/ PP ktr – rumah yg krg lbh jrknya 10km lah..speedo ane udah gak maen bos..
    kita liat deh sbrpa thn nya ni oli..tp my pren bilng mesti cpt2 di ganti tuh, coz bisa ngerusak mesin, alias ke enceran bwt motor ane..aduhh jd ngeri juga nih boss..

    Salam

    _Kiky_

    Like

    • Halo bro Kiky,
      Iya betul, memang demikian u oli Ijo Idemitsu 10w30,
      mohon disharing jg ya bro sejak km brp suaranya mulai berubah, itu indikasi pelumasan sudah kurang optimal, semoga dg pemakaian standar bisa lebih dr 500km ya

      ditunggu kabar berikutnya ya, tq sharingnya bro

      Like

  39. blognya bagus mas, bisa nambah knowledge tentang oli buat saya..
    Motor yang saya pakai Honda NSX 125R 08 awal
    Sekedar berbagi pengalaman tentang pemakaian oli yang sudah dan yang akan saya coba :

    1. Federal supreme XX (standar ahass)
    2. Shell advance VSX 4t API SL 10w-40 Jaso MA
    3. MPX 10w-30 API SJ jaso MA
    4. Pertamina Enduro Racing 4t API SJ Jaso MA2( Baru akan dicoba)

    1. Untuk oli Federal, performa biasa saja..maklumlah mesin juga sudah standart.
    Top speed :
    gigi 1 : 30 km/jam
    gigi 2 : 45 km/jam
    gigi 3 : 70 km/jam
    gigi 4 : 110 km/jam
    (Masih diasapain ama motor komeng mx)

    2.Di km 23000 ganti dengan oli Sheel advance vsx, dan minta mesin disetting untuk top speed.terjadi peningkatan performa mesin yang lumayan untuk ukuran saya dengan hasil sebagai berikut :
    gigi 1 : 40 km/jam
    gigi 2 : 60 km/jam
    gigi 3 : 80 km/jam
    gigi 4 : 115 km/jam
    (bisa ngebayangin komeng mx degan jarak antara 5-10 m, kalah jauh di tarikan awal.)

    Trus karena penasaran ada beberapa Plug & play part yang saya pakai :
    1. CDI BRT Neo Hyperband (rp350k)
    2. Koil XP CMC2 ser andrion (rp170K)
    3. Fuel Katalist Femax (rp110K)
    4. Busi NGK Platinum (rp 30k)
    5. Sprocket gear 428 mata gir 40blk-14 depan (karena dudukan tidak sama, mata gir belakang dibubut)
    Plus Knalpot Standart di bikin freflow dengan suara bas Halus di tukang knalpot (75K)

    hal ini saya lakukan karena saya berasumsi bahwa kelemahan di honda adalah system masuk dan buang, sehingga saya memperbaiki system kelistrikan dengan mengganti cdi dan koil standart dengan yang model racing, juga pasokan bahan bakar harus diperbaiki, sehingga saya pasangin fuel katalist, tapi ternyata hasilnya knalpot nembak, sebab busi yang ada tidak sanggup membakar bensin yang masuk, hingga akhirnya saya ganti dengan NGK platinum dan (renggang standart masih nembak)katup kerenggangan dibuat 2mm, kalo
    hasilnya luarbiasa, dengan peningkatan sebagai berikut :
    Top speed :
    gigi 1 : 60 km/jam (aktual)
    gigi 2 : 80 km/jam (aktual)
    gigi 3 : 120 km/jam (-10 jadi 100km/jam)
    gigi 4 : 145 km/jam (-15 jadi 130km/jam)
    (nah ini baru bisa dari awal dan akhir ngasapin si komeng mx., diadu sama fu standart juga ga kalah)

    Nah disini baru terasa sekali performa oli shel vsx, tapi yang sayangnya hanya bertahan di 1500 km, lumayan untuk harga 45k.

    3. MPX 10w-30 API SJ jaso MA
    Saya ganti oli ini di km 24500, performa emang agak turun sedikit, karena top speed cm sampai 125 km/jam aktual.
    tapi yang sangat berasa ngga enak yaitu saat perpindahan gigi, terasa keras sekali, tapi bagusnya kalau yang suka ngebut dan akslereasi, ini malah menguntungkan, sebab enak buat ganti gigi secara cepat (ganti pelan malah ngunci)
    sampai saat ini udah ampir 1000 km, performa masih sama seperti saat baru, cuman udah mulai gejala slip kopling….
    tapi untuk oli dengan harga 30k, bagi saya ini udah lebih dari cukup..

    4. Pertamina Enduro Racing 4t API SJ Jaso MA2
    Rencananya saya mau ngetes mpx sampai di km 26000 alias setelah pemakaian 1500km, sebab saya penasaran dengan klaim bahwa mampu sampai 4000,

    mungkin juga nanti barengan dengan waktu mas indar aganti dengan oli pertamina…
    Saya tunggu updatenya ya..
    thanks

    Like

    • Bro feri,

      Waduh, speechles deh baca spec upgrade-nya 🙂
      sampai2 mau reply ga jadi terus…
      banyak juga modalinnya bro, hampir sejuta
      apa semua parts pnp itu dipasang sekaligus?
      itu apa tdk salah cdi BRT di-join-kan dg koil racing?
      apakah itu rekomendasi bengkel?
      bukannya bos BRT bilang sebaiknya pakai koil std?
      smp skg msh baik2 saja kah?
      utk gir sproket kita sama bro, Indranesta jg pake 14/40, nariknya asik, ga kelamaan…

      kl Indranesta sudah serem dg gigi1 60kpj, ga kebayang 145kpj dg motor, honda pulak…
      btw krn honda terkenal sulit dibawa kec. tinggi, saat top speed 145kpj body motor bgm bro?
      msh stabil kah?

      utk upgrade mungkin Indranesta bertahap saja,
      masih nimbang2 CDI Varro (80), Koil Yoshimura (125), dan Sinnob Gear (300) <– ini yg paling mahal 😀

      Like

  40. saat ini saya mencoba motul 3100GOLD 15-50W

    hmm encer juga ternyata, gak sekental shell sx 15-50w

    tarikan seenteng enduro racing, mungkin yang membedakan hanya daya tahan yah. ada harga ada rupa kah ?

    Like

  41. Salam kenal bro..
    saya pemakai mio 2009…awalnya saya pake oli bawaan dr service gratis, saya sempat pake 2 kali ganti oli, dan saya tidak begitu puas karena tarikan awalnya berat dan mesin jadi cepat panas… itu saya ganti dengan castrol pwr 1 metic, oli ini lebih dari 500 km saya pake, ini oli untuk tarikan awalnya enak sampe atasnya jg enak, irit BBM tapi mesin pada saat panas jd kasar setelah pemakaian lebih dr 500 km, makanya saya ganti dengan oli top 1 metic 20w40, oli ini hampir sama dengan yamahalube bawaan nya… mungkin karena sea 20w40 jg kali ya, tp oli ini mempunyai sedikit kelebihan dari yamahalube, tenaga tenggahnya lebih dapat…
    oli ini dah saya pake lebih 500 km, saya mo ganti oli tapi nga tau pake merk apa, rencananya saya mo pake oli jagoannya bro indra nie…
    tapi mio sendiri kan pake kopling kering, apa nga masalah pake oli yg JASO MA?? kan seharusnya pake JASO MB…
    mohon pencerahanya bro….

    Like

    • Salam Kenal Bro Aril,
      thanks atas komentarnya, n selamat atas motor barunya.
      Benar, kalau utk matic sertifikasinya memakai Jaso MB, sedangkan dalam pengujian ini difokuskan utk motor non-matic, alias Jaso MA.
      Jadi Indranesta tdk menyarankan bro Aril utk memakai oli Jaso MA di motor Mio-nya.
      Ada beberapa pilihan semisal AHM oil MPX2 MB (biru-putih) yg klaimnya bisa sampai 4000km.

      Hanya saja tolong diingat, karakter n kebutuhan berkendara tiap orang beda2, mungkin saja motornya sama2 Mio, tapi ada yg suka ngebut sambil boncengan di jalan berbukit, ada juga yg u bawa barang2 belanjaan sehari2, atau standar saja cuma utk P.P rumah-kantor-sekolah di jalan rata, ini juga berpengaruh pada oli mesin yg dipilih karena mesin beban kerjanya beda.
      Kalau u pilihan oli matic terus terang Indranesta belum melakukan tes, dan belum tahu karakter berkendara Bro Aril spt apa, jadi mohon maaf belum bisa menyarankan lebih jauh.
      Semoga membantu

      Like

      • salam kenal kembali bro indra… dan terima kasih atas sedikit pencerahannya… karena disini kita semuanya mencoba untuk mencari yg terbaik dari yg terbaik.. jadi saya ksh sedikit gambaran tentang mio… dari buku pandua kepemilikan yg saya baca.. mio memakai oli api SF 20W40 dan karakteristik pembawaan saya sendiri tidak jauh berbeda dengan bro indra… suka putaran atas yg yahut kalo kondisi jalanan dijakarta disaat saya pergi or plng kantor memungkinkan dan ada kala nya maen diputaran bawah saat jalan dengan keluarga dengan rute tanjakan dan turunan, sekali lagi maaf bukannya saya mo menyamai karakter berkendara kita…”suka stop and go, tapi pas bawa sendirian dan ada kesempatan accelerating and speeding tak akan disia2kan, suka bawa barang2 dengan gantungan barang, box tengah-box belakang, tentu saja dengan bermacam2 barang dan belanjaan, sedangkan kalau bawa untuk boncengan Indranesta cenderung bertipe slow defensive safety rider sambil bercengkerama menikmati perjalanan dan pemandangan. Jadi oli tersebut haruslah mampu melayani kemauan saya, membuat motor mio “enak” diajak “jalan” dan “lari” tanpa membuat mesin kepayahan dan overheat akibat stress macetnya perkotaan, apalagi mesin mio (yamaha) adalah karakter mesin yg emosian seperti yg bro bilang…
        karena karakter berkendara kita yang tidak jauh beda makanya saya beranikan diri kmaren untuk berbagi pengalaman dan mengharapkan sedikit pencerahan dari bro indra.
        Oh ya bro knapa tidak disaran kan memakai oli JASO MA ke mesin metic yg JASO MB?? apa karena akan mubazir, disebabkan di mesin metik kopling nya terpisah or kopling kering, atau???……

        Like

      • semoga saya mendapatkan sedikit pencerahan disini…
        maaf dan terima kasih sebelumnya…
        semoga tetap jaya…

        Like

      • tulong pencerahan nya lg bro…
        oli apa aja yang udah JASO MB tapi SAE15W40 API SG keatas…
        tolong bro pencerahannya???

        Like

  42. oli yang udah jaso MB:
    -Castrol Power 1 scootic 10w-30
    -Idemitsu Extreme Ecomatic 4T 10w-30
    -Pertamina Enduro Matic 10w-30
    -Evalube 4T Scootic 10w-40
    -Oli AHM MPX2 10w-30

    Like

      • sama-sama. O ya, lapor. Sekarang udah lewat angka 1600km pake oli mpx. Distater masih gampang. Top speed sedikit turun. Tadi pagi aku coba di trek lurus sekitar 1 km, cuma dapet 101km/jam. Akselerasi belum ada penurunan berarti. Masih enak digeber geber.

        Mungkin 2 minggu-3minggu lagi baru nyentuh 2000km. Cz sekarang per hari cuma nempuh 20 an km. besok besok ku kabari lagi bro..

        Like

  43. Mas mau tanya
    supra x thn 2000 bkas balap tp semua komponen uda distandartin n baru smua(klep2,piston set stdrt) tp hisap buang masi gede(kira2 dibubut 2mm an.
    pake supreme masi 700km an kok uda kasar y?
    Eh,tlg info parts plug and play sama harganya buat supra x dong
    makasi sblmnya

    Like

    • @ Bayu,

      Salam kenal bro Bayu,
      Kalau motornya dibuat standar lagi, Indranesta heran juga knp pakai oli kental malah kasar di bawah 1000km, apakah karakter pengendaranya bertipe pembalap? 🙂
      Sebaiknya kalau mesin standar=karakter pengendara standar, supaya ada keseimbangan, begitu jg kalau karakter bikernya tdk standar, mesinnya yg dibuat menyesuaikan, apakah oli, elektrikal, mesin, dan semacamnya.

      Part PnP (bolt on) ada banyak utk Supra X, tinggal pilih di toko2 yg ada, contoh :
      Knalpot, mulai 75rb – 1jt jg ada
      Koil – mulai 125rb, (yoshimura)
      Kepala busi – mulai 15rb (Kitaco)
      Busi – mulai 12rb – (jumbo racing)
      dll

      semoga membantu, tq sharingnya…

      Like

  44. Hai bro…. jumpa kembali.

    Saat ini pemakaian oli BM1 PC1300 dimotorku sudah 1300km, komentar saya: pada kondisi mesin belum panas suara mesin masih terasa “agak halus” tapi begitu mesin motor panas (setelah dipakai dalam kota) suara mesin terasa kasar.
    Tunggu sampai km1500, oli mesin akan saya ganti enduro racing. Menurut pendapat saya umur pemakaian efektif BM1 PC1300 cuma 1500km.
    Betul bro Indranesta,…. beberapa wkt yg lalu saya membeli enduro racing kemudian saya coba rebahkan botol dalam waktu 1hr oli mulai bocor dari tutupnya. Semoga mutu olinya bisa menyamai motul (seperti spesifikasi)…… walaupun kalo jujur hati kecil saya tetap mempercayai “ada ada kualitas ada harga”.
    Saya tunggu updatenya bro…. thk

    Like

    • Halo bro Dudi,

      Senang sekali bs membaca komennya lagi…
      Untuk BM1 PC1300 tunggu setelah Enduro Racing tes ini ya, sudah antri utk masuk mesin Supra Indranesta, prediksi Indranesta oli pertamina ini mungkin tidak bisa bertahan lebih dari 1000km, tapi mari kita lihat nanti sama2 updatenya,

      Untuk Enduro Racing memang sangat disayangkan jika kualitasnya tidak diikuti oleh kemasan yg memadai, untuk masalah “ada kualitas ada harga” Indranesta sepakat, namun juga perlu ditambahkan faktor pajak impor dan bea cukai , btw terima kasih sharingya bro Dudi…

      *sepertinya urutan tes oli kita terbalik ya 🙂

      Like

  45. halo bro indra,
    saya juga sudah ganti oli dengan enduro racing, untuk awal sih mesin dan knalpot renyah seperti yang bro indra tulis, cuman untuk start awal harus dipancing dulu dengan sedikit bukaan gas, beda dengan shell advance vsx dan dan ahm MPX yang bisa langsung langsam, kalo menurut saya secara performa ga jauh beda dengan performa ahm MPX, tapi jika dengan Shell advance VSX top sdpeed turun antara 5-10km/jam.
    Kalo Bro Indra Sendiri gimana???
    Thanks buat tipsnya tentang rem cakram depan…

    Like

    • halo bro Feri,
      Sama, utk oli enduro racing Indranesta jg mengalami start awal yg gas sedikit dipancing, ini kondisi yg tdk normal utk Supra, tapi bisa diakali. Jd kalau utk start pagi bisa diakali dg menambah putaran angin karbu ke kanan, pakai feeling aja sampai enak start-nya, jangan kebanyakan bisa boros bbm. (mslh start ini bs jadi tips hari ini, tks ya bro atas sharingnya)
      Utk top speed, dg enduro racing Indranesta mendapat angka tertinggi selama ini, dan belum tahu dg VSX, masih menunggu, mungkin setelah BM1 PC1300 ya,
      Sama2 bro, senang tipsnya bisa membantu…

      Like

  46. Jumpa lg semua…
    Oli top 1 di mio ku masih brtahan sampe 700 km, kendala yg timbul tarikan agak berat untuk star awal dan tenaga hilang kalo mesin udah panas, plus bunyi mesin agak terdengar kasar…
    nanti pas 800 mo nyoba oli Pertamina Enduro Matic 10w-30 semoga aja oli ini jauh lebih baik…

    semoga info ini bermanfaat to rekan semua…

    Like

    • halo bro Aril,

      wah, tenaga hilang kalau mesin panas???
      ga bisa narik sama sekali atau bagaimana?
      ini mungkin kedengarannya agak serius yah…
      kl Indranesta mungkin sudah ganti oli dg kondisi spt itu 🙂

      thx sharingnya anyway, semoga bermanfaat buat rekan2 biker matic lainya

      Like

  47. met sore bro. Mau lapor. Oli AHM MPX 01 udah tak ganti setelah tak pake sejauh 1666km. Cz 40km terakhir rasanya kurang nyaman. Perpindahan gigi nya kurang halus. aku kalo pindah gigi karakter nya cepat. Terasa nyendal meski ga seberapa. Akselerasi menurun sedikit. Top speed hari itu masih bisa 100km/jam. Kemarin aku ganti ke oli jagoanku sebelumnya= Castrol Power 1 15w-40 800ml.

    Jadi di revo 100cc bertahan 1600an km lah. Tapi belum jelek jelek amat. Hanya perpindahan giginya yang kurang mulus. Toh pas tu oli dikeluarin dari mesin revo, belum keruh. Sekilas masi lumayan jernih.

    Walau cuma tahan 1600an km, tapi inget bro track record ni oli di revoku. Ni oli udah berjasa:
    -2kali sby-madiun pp. =720km
    -pecah rekor top speed =108km/jam
    -gigi 3 udah 2kali tak sampein 85km/jam, baru pindah ke 4. Terus gigi 2 pernah tak sampein 60km/jam, baru pindah 3.
    -dipake high speeding kurang lebih 3jam. Pas perjalanan sby madiun dan sebaliknya.
    -Selalu dipake ngebut. Ga peduli kondisi jalan mau rame ato gak. Setiap berkendaraan di sby, selalu nyentuh kecepatan 90an.
    -konsumsi bbm tetap terjaga diangka 1liter untuk 40an km. Padal pemakaian juga stop n go, high speeding, rpm tinggi.

    Kesimpulan: Pake oli ini bisa tahan sekitar 1600an km dengan konsumsi bbm yang lumayan irit. Selalu dipake high speeding sekencang mungkin sampe batas kemampuan n 2 kali (sby-madiun)pp. Berarti, kalo karakter berkendara tidak seekstrim saia, mungkin bisa tembus 2000km.

    sekian bro, makasih. Sori ya ga bisa nyampe 2000km. Cz kasian mesinku.

    Like

    • sore jg bro Revo,

      Selamat, akhirnya MPX bertahan 1600km yah, dg pemakaian ekstrim, prediksi Indranesta saja tdk sampai 1500km 🙂
      mungkin saja ada rekan biker yg mau share pakai MPX dg pemakaian standar?

      very good! setuju bro, jangan sampai mengorbankan mesin, itu prioritas pertama, kita menguji oli hanya sebatas “enak” di mesin, kalau sdh tidak baik performanya jgn diteruskan.

      terima kasih sharingnya bro…

      Like

  48. eits 1 lagi= mesin masih standar bawaan pabrik. Ga ada yang di tune-up, spec-up, apalagi bore-up. bbm pake premium. Busi NGK C7HSA

    Like

  49. lam kenal bro semua.
    mu ikut nimbrung nech . . . .
    q pke motor revo 100cc n oli mpx 1.
    n motor ku bs nembus:
    gigi 1=40km/h
    gigi2=70km/h
    gigi3=95km/h
    gigi4=110km/h.
    mw crita2 dikit nech. .
    swtu ketika motor q ta pke dr blitar ke prigi(trenggalek) jrak 215km, dgn wktu tempuh -2jm.
    n top speed mncapai 120km/h.
    dijalanan jupi z , smash, shogun110, vega r kagak bisa ngimbangin laju motor q.
    yg da ketinggalan jau bgt, ,, ,
    perlu diketahui motor q mesin standart abiz, , , ,
    doble cakram depan blkg, velg venom 185,215 ban 250 275. . .
    mnrut q ni olie bagusm bgt.
    yg sekarang dh mncpai +2000km. wlu skarag msin brsuara aga kasar, tp top speed tetep.
    tp ni hr ntr mw gnti oli lgi. . .
    syg mesin dunk. . . .
    mpx 1 mang lebih unggul dr olie seblmY ta pake: ultra tech. suprem xx, castrol pwr 1, enduro racing. . . .
    yg mw shre coal motor bs add FB q. . . . ( MUCEXSCRIPT )

    Like

    • Salam kenal bro mucexscript,

      bertambah lg ya pengguna MPX1, tapi belum bisa sampai 4000km ya bro?
      btw pasang cakram blkg habis brp bro?

      thx sharingnya

      Like

      • pasang ckram blkg -+ 800. . .
        aq pke ckram bawaan satria FU 150 ory. . .
        percuma murah tp g berkwalitas. . .
        yups lum pe 4000km.
        yow ruz syg mesin lach brow indranesta. . .
        dgn oli seharga 29rb, dh cukup bwt ane jalan 2000km. . .
        sgitu dh acuz bgt. . . . . .
        aq brgkt dr blitar ke prigi pas pgi brow Dimaz , , ,
        so jalanan pas cepi. . . . .
        brow dimas leh g prcya?
        Tp boleh kapan2 motor bung diadu, , , ,
        Perlu diketahui. . . motor q, diservice bukan ma montir ahass
        tp ma temen2 club FERARI surabaya.
        yg semua na mhsswa teknik UNESA

        Like

    • sulit dipercaya revo 100cc standar bisa 120km/jam. masak 215km kurang dari 2jam. ga masuk di nalar saya ini. ga mungkin ga mungkin ga mungkin. hahaha, MPX. Performa siang harinya lemah.. Bagus power 1 kalo siang. kalo pagi,sore, malem bagus MPX

      Like

      • itung coba!

        215km/2jam=102,5km/jam. Itu kecepatan rata rata. berarti kecepatan aslinya di atas 102,5km/jam. belum lagi kalo ketemu lampu merah. belum kalo kehalang kendaraan lain. ga mungkin juga ga brenti di pombensin. minimal 1 kali brenti donk. lagian revo100cc goyang kalo dipake ngebut.

        boong tu kaleee.. ga mungkin manusia biasa ngegas revo di atas 100km/jam terus menerus tanpa henti.

        Like

  50. Met siang bro Indra,

    saya mau jawab sekalian ama yang diatas digabung aja ya :

    banyak juga modalinnya bro, hampir sejuta??

    1. CDI BRT Neo Hyperband (rp350rb)
    2. Koil XP CMC2 ser andrion (rp170rb)
    3. Fuel Katalist Femax (rp110rb)
    4. Busi NGK Platinum (rp 30rb)
    5. Sprocket gear 428 mata gir 40blk-14 depan (karena dudukan tidak sama, mata gir belakang dibubut) (Federal parts punya supra fit lama (Rp.120rb)
    Plus Knalpot Standart di bikin freflow dengan suara bas Halus di tukang knalpot (75K)
    Jadi Totalnya sekita 850 rb plus ongkos pasang 50 rb

    apa semua parts pnp itu dipasang sekaligus?

    Iya emang dipasang sekaligus, tapi ngumpulin dulu semua partsnya selama 2 minggu, sebab nunggu acc dari istri (hehehe)

    itu apa tdk salah cdi BRT di-join-kan dg koil racing?
    apakah itu rekomendasi bengkel?
    bukannya bos BRT bilang sebaiknya pakai koil std?
    smp skg msh baik2 saja kah?

    emang sih kata tomi huang bosnya brt hrs pakai koil standart, tapi dari rekomendasi bengkel dan nyoba punya temen, emang lain pakai koil standart dengan koil xp cmc2, rasanya lain bro, biasanya diatas rpm 5000, tenaga malah ngedrop, tapi kalo pake koil ini jadi terus melaju, kesimpulannya brt + xp membuat motor supra saya dari gigi 1 – 4 bisa di gaspol, dan getaran mesin juga masih bisa ditoleransi

    btw krn honda terkenal sulit dibawa kec. tinggi, saat top speed 145kpj body motor bgm bro? msh stabil kah?

    untuk top speed 145kph, aktualnya sebenarnya 130 kph, sebab saya ngukurnya barengan dengan kawak ninja 150 r, di speedo ninja kebaca 130 kph, ini mungkin karena gear standar aupra x 125 ysng 14-35 saya ganti dengan 14-40, jadi ada jeda 10kph di gigi 3, dan 15kph di gigi 4, untuk gigi 1 dan 2 masih sama dengan spedo ninja, dan bagusnya body motor masih sangat stabil.
    Oh iya, saya domisili di jogja, jadi kalo malam jalannya sangat sepi, dan ada rek lurus kurang lebih 5km untuk menjajal performa motor.

    trus gimana performa sprocket gear sinobnya?? apa sudah terpasang di motor bro Indra???, sebab kemarin saya mau ganti itu juga tapi istri sudah mendelik…mungkin ngumpulin dulu aja sabetan ekstra..sambil nunggu reviewnya aja dari bro..

    Untuk enduro racing di motor saya sudah lewat 540km, dan emang benar kata bro indra, perpindahan gigi sedikit kasar, tapi masih taraf wajar, sedangkan performa masih sama waktu baru, oli mesin masih biru, belum ada tanda2 keruh, tapi bau wangi sudah mulai hilang,kayaknya oli ini cocok untuk motor yang bekerja keras setiap harinya, sebab semakin panas mesin, tarikan mesin makin ringan.
    jadi bener kata bro indra tentang enduro racing vs Shell advance, you win some, you lose some.
    kesinpulan awal dari saya :

    1. Shell advance vsx
    optimal untuk top speed dan akselerasi, dan tentunya juga boros bahan bakar, dan mesin jadi lebihj panas. mungkin saya sedikit lebih milih oli ini, karena sesuai dengan kondisi medan jogja dan karakter riding saya.

    2. Enduro racing,
    optimal untuk macet dan perjalann panjang atau beban berat, sebab kondisi mesin tetap stabil, dan juga irit bensin, rata2 dimotor saya antara 48-52 km/liter

    oh iya saya selalu bersihin busi setiap seminggu, sekalian ngecek apa pengapiannya sempurna apa ngga.
    Saya juga mengadopsi dari internet tentang tentang modif busi dengan memundurkan katoda.coba cek di :
    http://www.xearum.com/index.php?action=printpage;topic=2796.0
    dan hasilnya lumayan, rpm langsung naik sekitar 150

    kalo bro indra gimana dengan enduro racingnya???
    untuk oli lain mungkin saya nunggu updatenya aja dari bro indra, sebab kata orang bengkel riskan ganti merk oli melulu…saya tunggu replinya..

    .

    Like

    • Siang bro feri,

      sori br bales,
      1. 2 minggu ngumpulin parts pnp hampir sejuta, wah mayan juga ya…

      2. baru tau nih, BRT bisa join sama koil racing, jadi penasaran pengen tau komentar bos BRT kalo baca ini, hehe…

      3. wah, honda generasi baru memang lebih stabil yah bodinya, apalgi dibawa di yk, sepanjang ring road bebas melaju kalau malam 🙂

      4. sinnob blm beli bro, sama msh nunggu istri agak adem, secara kemaren2 beli oli banyak cuma buat “dipajang”

      5. terima kasih kesimpulan awalnya bro, ini menambah wawasan untuk merk2 oli tsb di mesin honda bebek

      6. kalau modif busi dikerjakan sendiri apa bantuan bengkel bro?

      7. enduro racing masih dites saat ini, belum ada perubahan berarti. ganti merk oli melulu sebenarnya tdk terlalu masalah, asal timing dan teknik ganti olinya benar, justru ganti2 oli utk menyelesaikan masalah kecocokan mesin dg karakter berkendara kan? 🙂

      tks a lot bro, dilanjut…

      Like

  51. buat bro revo,
    honda revo 100cc 40 km/liter, apa ngga boros banget tuh, sebab secara motor saya new supra x 125 cc dengan style riding yang sama dengan bro revo tapi pemakaian antara 48-50 km/liter???

    Like

    • nggak lah. pake ultratech malah pernah 1liter 33km. Ya kan mesin 100cc harusnya ga terlalu dipaksa. hehehe. Oya, soalnya intake manifold nya saya halusin. Jadi sedikit lebih boros. Tapi tarikan lebih mantap

      Supra 125 kan mahal harganya karena teknologi irit bbm.

      Like

  52. bro mau nanya dung….

    klo ganti kem racing itu yg bgs yg gimana ya???

    trus efek samping terbesar penggantian kem apa tuwh???

    motor quwh honda supra 95cc tp skrng udah 100cc kyknya cz dah ganti knalpot ma piston…

    Like

    • halo bro Yusdy,

      kalo Indranesta kebetulan belum pernah ganti jeroan mesin termasuk kem racing, krn maunya jeroan mesin tetap standar, cuma upgrade kelistrikan, suplai BBM, dan pengapian saja mungkin.
      Supaya kalau perlu dijual lagi kondisi mesin tetap pabrikan, tinggal lepasin part racing pnp nya 🙂

      mungkin ada rekan2 lain yg bisa bantu jawab?

      anyway tx komen-nya bro…

      Like

  53. pasang ckram blkg -+ 800. . .
    aq pke ckram bawaan satria FU 150 ory. . .
    percuma murah tp g berkwalitas. . .
    yups lum pe 4000km.
    yow ruz syg mesin lach brow indranesta. . .
    dgn oli seharga 29rb, dh cukup bwt ane jalan 2000km. . .
    sgitu dh acuz bgt. . . . . .
    aq brgkt dr blitar ke prigi pas pgi brow Dimaz , , ,
    so jalanan pas cepi. . . . .
    brow dimas leh g prcya?
    Tp boleh kapan2 motor bung diadu, , , ,
    Perlu diketahui. . . motor q, diservice bukan ma montir ahass
    tp ma temen2 club FERARI surabaya.
    yg semua na mhsswa teknik UNESA

    Like

    • numpang servisin bisa. berapa biayanya supaya revo ane bisa sama kayak punya situ performanya? berarti speeding di atas 100km/jam terus terusan donk itu?

      Like

      • waduch mosok numpang service?
        he9, , , ,
        qt club ko. . .
        so g da yg berbayar, , , , ,
        yow itung2 temen2 q jg aplikasiin pa yg mereka dapat dr beljar mereka di kul. . .
        jujur brow. .. .
        lum da jupi z yg sama standart bs ngalahin motor ane. . .
        tp skarag ane fokus ma modif luar. . . . .
        klu temen2 q mah seneng di mesin. . . .
        wung supra 100cc ja bisa capai 130 km/h cm dlm wktu -1menit dilintasan lurus. . .
        maklum mesin dh di obok”. . .

        Like

  54. slamat sinag bro indra,

    Enduro racing di motor saya sudah mencapai 1000km, getaran masih minim, tapi akselerasi sedikit turun, pergantian gigi lumayan keras, overall masih memungkinkan untuk terus dilanjut mungkin sampai km 1500.
    Oh iya kemarin waktu di pemakaina km 1000 saya cek oli dah berkurang dikit, terus saya tambahin sekitar 100ml (sisa ganti oli kemarin mash 200ml). dan hasilnya perpindahan gigi udah mulus lagi, meski ngga semulus di awal.
    Saya agak penasaran dengan jargon ada harga ada rupa, jadi saya usilnih untuk pengetesan oli disesuaikan urutannya dengan sertifikasi dan harga pasar (moga aja dijogja ama di domisili bro indra ga beda jauh..Usulan saya seperti ini urutannya :

    1. enduro racing 4t, Rp40.000, api sj jaso ma2 (saat ini yg dipakai)
    2. Shell advance vsx, Rp 45.000, api sl jaso ma
    3. Bm1 pc 1300, Rp50.000, api sl, jaso ma2

    gimana bro indra kalo diurutin kayak gt???sebab secara harga setalah pk enduro, pasti lebih enak paki shell, dan lebih enak lagi pak bm1, ????????

    ditunggu replinya..

    Like

    • Halo bro Feri,

      iya betul ada kemungkinan pengurangan oli, dan sukurlah ada lebihan 0,2lt untuk cadangan, namun Indranesta belum mengisi oli tambahan ini, karena masih cukup sepertinya.

      terima kasih usulannya bro, Indranesta pertimbangkan, namun jika melihat stok yg ada di waiting list ya BM1.

      update terus bro…

      Like

  55. sob.oli yang cocok bwt supra x 100cc gw ap y?..motor gw standar bgt!!.sma sekali gk ad yang dikutak-katik!..umur udah 5 tahun lebih.thanks bro.
    oiya bro.klo supra diceperin bagus gk yah??

    Like

    • halo bro Oye,

      motor usia 5th berarti keluaran 2003-2004 mungkin, seusia supra x Indranesta 🙂
      utk kecocokan oli kl motornya standar tinggal dicek karakter pengendaranya plus kebutuhannya.
      jika karakter normal dan kebutuhan hanya untuk rumah-kantor atau antar jemput yg dekat2 saja masih cukup pakai oli standar pabrikan.
      jika karakter dan kebutuhan berkendara lebih dari itu bisa dipertimbangkan oli yg lebih sesuai, seperti yang diuji di tulisan ini, silahkan diikuti updatenya bro…

      diceperin?? buat apa bro?
      bisa2 aja sih, Supra X Indranesta jg sebelumnya diceperin, alias pakai anting yg pendek, secara dinaikinya lebih nyaman n enak, tapi sengsara kalau lewat polisi tidur or lubang, jadi perlu dipertimbangakn juga kondisi jalannnya bro.
      demikian semoga membantu

      tks partisipasinya…

      Like

      • ada masukan gk oli apa yang cocok??..klo repsol atau BM1 gmana?.soalnya gw sama skali kg ngerti!.gw make motor sih bwt kuliah ama anter jmput doang..thank y bro

        Like

      • @ bro Oye,
        menurut Indranesta kalau hanya utk pemakaian standar spt itu mungkin cukup dg oli standar pabrikan bro (oli federal atau MPX1 yg lebih bagus), dan mungkin harganya juga lebih terjangkau.
        Sayang juga kalau pakai BM1 atau repsol, kecuali ada dana lebih 🙂

        demikian bro, semoga membantu…

        Like

  56. halo gue endi.
    motor gue fitx udah 1 taon july kemaren kilomter 6000. baru ganti oli shell kemaren. pindah gigi & getaran mesin lebih alus.
    biasanya pake federal.
    cuma baru 1 hari, olinya udah rada item.
    terus harganya cuma 28ribu, gue baca di atas 45ribu, jadi bingung gue?

    Like

      • @ bro Endi,
        kalau itu kemungkinan besar SX, sedangkan yg diuji kali ini VSX bro, sama2 Shell tapi harganya jelas beda karena beda tipe 🙂

        Like

  57. numpang tanya ne,aku pakek fitx thn 2008.mesin masih standart pabrik abis dech, selama ini aku pakek oli mesin standar dari ahass,sebulan yang lalu nyoba ganti ke BM1 eh ternyata mesin bunyi kemlitik tapi aku biarin ampek jalan 500km,karena gak tahan dengan bunyi itu akhirnya aku balikin lagi ke oli mesin biasanya sekalian service ke ahass(tgl 23) tapi kok sampai sekarang masih bunyi kemlitik,tolong dong masukannya biar bunyi kemlitiknya hilang maklum aku gak ngerti sama sekali tentang mesin motor thx

    Like

    • Halo bro Andre,

      Btw BM1 seri PC berapa bro? SAE brp?

      Memang begitulah fakta dan pengalaman rekan2 yg pakai BM1, yakni bikin mesin berisik, dan sepertinya itu memang ciri khasnya, meskipun waktu dikonfirmasi dibantah oleh penjaga stand di pameran BM1.

      Apakah mslh bunyi tsb sdh dibawa ke Ahass lagi?
      utk hilangkan gejala ini mungkin perlu cairan engine flush, karena masih ada sisa2 BM1. cairan ini banyak dijual di toko oli, tapi Indranesta belum bisa sarankan merek apa dan harga berapa.
      mungkin ada rekan lain yg bisa kasih masukan?

      demikian semoga bs membantu
      n thanks komentarnya… 🙂

      Like

    • @ bro Rifky,

      kalo oli standar 20w50 banyak pilihannya bro, harga jg bervariasi. Untuk rekomendasi Indranesta belum bisa menyebut merk apa untuk saat ini krn blm ada pengujian, jd blm yakin.
      kalau dari pengalaman dulu mungkin bisa dipakai Pennzoil 20w50 yg warna kuning

      Mungkin kalau tes oli encer kali ini dirasa kurang, ya akan diadakan uji oli kelas 20w50 🙂

      tks komennya …

      Like

  58. salut untuk indonesta, giat dan gigih memberikan iformasinya. mudah mudahan bermanfaat. omong2 kalo buat sy pake oli apa ya yang terbaik dengan motor supra x 125 d? soalne pernah turun mesi gara2 stang seher bunyi padahal tenaga masih bagus dan tak keluar asap? kata bengkel ahasnya gara – gara oli padahal mereka yang kasih oli. emang sih sy suka pake tuk keluar kota tapi paling dua minggu satu kali. malah saya mulai berpikir mau ganti motor gede minimal thunder tuk keluar kotanya, kalo bisa ditunggu saranya ke email saya; irvantugassekolah@gmail.com

    Like

    • halo bro Rifky

      kalo dari rasio yg ada, supra X 15/40 dan Karisma 14/35, artinya, untuk mesin yang sama maka gir supra x memiliki akselerasi tarikan bawah lebih baik, dan gir karisma memiliki top speed tarikan atas lebih baik.
      tarikan enteng yg dimaksud ini bagaimana? tarikan bawah atau atas?
      semoga membantu, tks

      Like

    • salam kenal bro Lucky,

      hehe, sama, masih ada BM1 10w40 utk diuji sebelum castrol 🙂
      kalau revo mungkin bisa dicoba enduro racing dan yamalube 10w40 bro, dua oli ini lumayan
      dan lulus uji sementara ini, yang lain belum, dan juga rekan2 biker lain menyukainya,
      selamat mencoba

      Like

  59. mw nanya saran dikit nih..

    motor saya revo nf 100cc maret 2008,, skrg km uda 10800. semua komponen masih standar pabrik lom ganti apapun. biasa pake ahm oil yg mpx1 itu.
    mw nanya kira2 ada saran ato ada komponen2 yg musti di ganti ga ya biar motor tetep oke + tambah oke??
    oh ya, biasa pergi pagi pulang malem,1 hari bisa 25km, kondisi jalan lurus panjang jd speed >70km, trus kadang jg suka lwt jalan yg rusak berbatu, byk lobang. selalu boncengan beban total 130kg lah.

    minta sarannya ya boss..

    Like

    • Halo bro Lucky,

      kalau pemakaian seperti itu muungkin masih kategori standar, untuk upgrade mungkin di aspek kenyamanan, yakni dengan mengganti angin ban dengan gas nitrogen / gas tawa yg banyak dijual di bengkel2 ban mobil, harganya murah sekitar 8rb-10rb u motor, pakai 35 depan 40 blkg, supaya lebih empuk, stabil dan tidak perlu sering2 mampir tambal ban.

      demikian semoga membantu

      Like

  60. halo…. bro Indranesta.

    Sudah cukup lama tidak kontak nih…
    bagaimana dgn BM1 PC1300? sudah diaplikasikan? tampaknya motor bro dimodifikasi terus ya….. Bagaimana kalo sprocket gearnya diganti merk Sinnob?
    Untuk pemakaian oli Enduro Racing 10w40 dimotorku cuma bertahan sampai 900 km berhubung saya rasa akselerasi motor sudah mulai menurun (kalo motor dibawa santai sbenarnya oli tsb masih memungkinkan untuk dipakai/ dipertahankan).
    Saat ini saya pakai oli Motul 5100 10w40, pada tahap awal ini saya betul2 puas dgn kinerja oli ini efek ke-akselerasi sangat kentara, kopling terasa enteng, smoga oli ini bisa dipakai paling tidak sampai dengan 2000 km, jadi nilai ekonomisnya bisa tercapai.
    Updatenya masih saya tunggu2….. thk.

    Like

    • halo bro Dudi,

      bgm kbrnya?
      BM1 PC1300 baru saja masuk mesin tadi siang.
      Kalau modif masih disesuaikan dg kebutuhan n keuangan hehe.
      Sinnob sdh masuk rencana ganti, tapi gir yg skg masih bagus, jadi menunggu sampai layak ganti dulu…
      Wah, kalau oli motul belum ada yg masuk range uji bro, btw tks atas masukan infonya, semoga berguna u rekan biker lain 🙂
      tetap update ya…

      Like

      • “taqoballahu minna wa minkum Mohon Maaf Lahir Batin”

        kabar saya baek2, thk.
        akhirnya saya mengikuti langkah bro Indranesta…. memakai katalis broquet (saya beli 90rb) garansi 3 bln, sudah 1 minggu-an diaplikasikan tp sy blm merasa ada ‘perubahan’. bagaimana pendapat bro?
        Saya jg telah mencoba mengganti busi standar dengan busi racing TDR Ballistic 065 (hrg 30rb), reaksi yg sy dptkan lari motor cukup kenceng cuma waktu pemanasan dipagi hari menjadi lebih lama (sptnya wajar2 aja mengingat busi dingin membutuhkan waktu pemanasan lebih lama).betul bgitu?
        Komentar sy pd oli motul 5100 betul2 muaaantaf!!! Ini baru oli berkualitas, cuma yg bikin tidak puas: nguras isi kantong.

        saya tunggu komentarnya…..thk

        Like

      • Halo bro Dudi,
        Mohon maaf lahir batin jg bro… 🙂

        katalis broquet setahu Indranesta itu utk jangka panjang s.d 80rb km, perubahannnya mungkin tidak sedrastis kalau ganti oli atau CDI, terlebih Indranesta pakai pertamax, jadi Indranesta lebih menyukai sifatnya yg long lasting dan stabil ini daripada katalis lain yg cepat habis atau tiap isi bensin harus nambah lagi, ujung2nya pemborosan jangka panjang hehe…

        setuju utk karakter TDR Ballistic 🙂

        utk motul, penyakit nguras kantong inilah yg benar2 dijaga Indranesta dlm memilih oli utk diuji, secara mayoritas pemilik Supra X bukanlah dari kalangan yg bisa bebas beli oli mahal, sehingga max harga 50rb utk oli ygakan diuji 🙂

        tks infonya bro 🙂

        Like

  61. yang cocok tuh shell + bensin shell, beh…..lebih narik, dan pastinya lebih irit, beda banget deh sama pertamax, harga sama, kualitas jempolan!!!

    tapi sayang beribu sayang, kalo pagi susah banget manasinnya…..
    kudu di engkol beberapa kali, langsung jreeeng….

    gas dikit biar ga mati,
    bro ane mau tanya, khan motor jaman sekarang chokenya ada di stang, sedangkan supra 100 ada di dkt karbu, itu gimana ceh cara gunain chokenya???

    bnung???

    Like

    • halo bro Riza,

      kebetulan di Lampung sini blm ada pom bensin shell, kl ada yakin sdh dijajal 🙂

      cara gunain choke supra 100 bisa dilihat di buku manual pemilik, tapi kl tdk salah diangkat ke atas, maklum jarang pakai, hehe

      makasih sharingnya bro, semiga infonya bermanfaat…

      Like

  62. assalamu’alaikum om maaf lahir batin ya. sy penunggu berat percobaan om untuk oli bagi motor supra. krn sy juga punya motor yg sama masih standrad semua,tahun yg sama dan untuk penggunaan yg sama seperti om indranesta . saat ini motor saya pakai oli recomended honda suprame XX karena ketika sy bawa ke bengkel resminya untuk serrvice jg rencana sy mau coba oli MPX nya honda tapi kata teknisinya jangan pake itu karena terlalu encer untuk motor saya. ya sudah akhirnya pake oli suprame XX.padahal sy sudah sejak lama pake oli Castrol Active.ketika pake oli Suprame XX ini suara mesin motor jadi terdengar kasar jika dibandingkan dengan castrol tapi tarikannya jd ringan.ketika pake Castrol Active suara mesin tidak begitu terdengar kasar tapi tarikan kurang. sy tunggu om hasil experiman berikutnya.

    Like

    • Alaikum salaam, maaf lahir batin juga yah
      Salam kenal Bro Sugeng,

      Sebenarnya, kecocokan oli dengan kita dan mesin hanya kita yang tahu, ini pendapat Indranesta lho, jadi kalau ada masukan dari mekanik itu sifatnya hanya saran yg bisa diambil atau tidak, semua terserah kita koq…
      untuk yakinnya ya silahkan coba oli2 yg sudah lulus uji disini, demikian semoga tulisan dan tanggapan serta diskusi di blog ini bermanfaat …

      tks apresiasinya 🙂

      Like

  63. I don’t know If I said it already but …Hey good stuff…keep up the good work! 🙂 I read a lot of blogs on a daily basis and for the most part, people lack substance but, I just wanted to make a quick comment to say I’m glad I found your blog. Thanks,)

    A definite great read..Jim Bean

    Like

  64. mau nanya dong bro…
    kok knalpot racing q ahrs f3 saat di panasin pgi” selalu keluar asap putih ya, da yg tau cara ngilanginnya G???
    trus penggunaan oli rem buat gaswol selain utk menghaluskan suara buat apa lagi???
    motor q supra serie 1…
    trims…

    Like

    • halo bro Yusdy,

      tks sharingnya bro,
      apakah asap tsb ada bau oli atau bensin yg tajam bro?
      jika asap keluar hanya saat dipanasi pagi hari saja ada kemungkinan asap tsb adl uap air yg berasal dr embun malam harinya, atau dr air yg terkumpul di lekukan leher knalpot karena habis dicuci atau kehujanan atau kena becek2/genangan.
      Karena saat dipanasi knalpot tsb cepat panas maka air tsb berubah menjadi uap/asap
      pencegahannya ya usahakan tdk ada air yg masuk ke knalpot bro, hati2 ketika mencuci motor dan melewati genangan, kalau hujan ya berteduh 🙂

      oli rem u knalpot? mungkin oli rantai maksudnya, selain penghalus suara itu jg u mendinginkan dan melembabkan suhu di dalam knalpot bro

      demikian semoga membantu 🙂

      Like

      • sblm nya thanks ya
        kayanya sih g ada tuwh bau oli ataw bensinnya…
        mang klo ada knp???

        emang sih dulu” tuwh motor dah sering gonta ganti piston 100cc tp skrng dah di balikin lg ke 95cc…

        Like

      • sama2 bro,
        sukurlah kl gada bau tsb, artinya tdk ada yg perlu dikuatirkan, selain uap air yg sebentar jg hilang, ya kan?
        kl ada bau2 spt itu artinya perlu diperiksakan ke bengkel bro, mungkin ada masalah di jeroan mesin atau pembakarannya…

        semoga bermanfaat…

        Like

      • mohon saran dan pendapatnya….motor saya supra x 100 th2001,,,baru beli bekasnya sodara,,,dulu katanya olinya pake federal sepremexx,,,makany waktu ganti oli pertama dikasihnya supremexx,,tapi kok kedengarannya suaranya agak kasaran dikit ya ?? trus saya coba atas saran temen coba deh pake mesransuper,,dan ternyata kedengarannya suara mesinnya lebih halus,,,cm kadang kadang kalo pemanasan dipagi hari kalo kuranglama kadang2 gasnya dilepas mesin mati,,,apakah itu pengaruh ganti oli mesransuper itu ya ??? apa kalo suara mesin lebih halus bearti olinya lebih bagus ya?? kalo saya lihat di labelnya seh mesransuper API SG.APakah standard API segitu kurangtinggi buat suprax100/2001…kalo Supremexx API SJ ,,pengaruhnya sebenarnya gimana sih API itu,,,apakah supreme xx yang saya beli itu oli palsu ya???gimana bedanya sama yang asli ?? sebelumnya mf kalo pertanyaane trlalu banyak,,,,thanx bt masukannya sebelumnya,,

        Like

      • halo bro Yudiezzzzz,
        (banyak amat z nya)
        kl buat Indranesta, suara mesin kasar sdh jelas tdk nyaman, meski bukan berarti olinya tdk bgs, mungkin saja krg cocok dg mesin kita.
        mesin mati disaat dipanasi pagi2 bs jadi krn faktor oli, jd perlu disetel lg anginnya pakai obeng kembang bro, hanya repot sedikit koq, soalnya tipe mesin supra susah panas…
        suara mesin halus jg bkn ukuran, percuma suara halus kalau kinerja tdk sesuai harapan bro…
        kinerja oli meski viskositas n grade sama, juga banyak dipengaruhi teknologi aditif n kadang malah ini yg bikin mahal, tp ngefek di kinerja mesin bro
        bedakan oli palsu dan asli paling pas tanya ke produsen langsung, spt Pertamina spt contoh di tulisan Indranesta di atas, kl ke penjual mrk jg sering tidak tahu atau pura2 tdk tahu 🙂
        tks sharingnya bro, semoga jawabannya membantu …

        Like

  65. hai bro Indranesta, selamat datang kembali.

    minta komen-nya donk….
    seingat saya, bro Indranesta sudah mengganti cdi standar dgn cdi BRT. Bagaimana hasil aplikasi pemakaian cdi tersebut, apa efek langsungnya pada tarikan mesin & kecepatan (top speed)?
    Sptnya…. sy mulai tertarik dg cdi brt. Dulu belinya yg seri apa & harga brapa?
    Thank’s.

    Like

    • halo bro Dudi,
      tks atensinya…
      kalo CDI Supra X Indranesta msh pakai standar pabrik bro, masih dlm rencana n saving dl u pengadaan CDI,
      pilihannya pertama kali mungkin Varro (unlimiter yg hrg 80-85rb) dg resiko mesin jebol kl keasikan hajar RPM, if msh krg puas br naik ke XP atau BRT hyperband yg kisaran 350-an rb… kl msh kurang puas jg mungkin pake cheetah (programmable CDI) hrg sekitar 500-600rb, tp moga2 sj tdk perlu smp sejauh itu 🙂
      kl beli CDI di toko khusus spare part biasanya lbh murah tp tdk terima pasang, jd keluar ongkos lg u masangnya ke bengkel racing, kl beli ke bengkel racing lbh mahal tp sdh sama pasang (setting) jg, silahkan dipilih bro…
      demikian smg membantu bro…

      *kl sdh jadi beli n pasang jgn lupa sharing2 ke pojok diskusi kita ya, di : https://indranesta.wordpress.com/2009/08/07/mendongkrak-performa-supra-x-100cc/

      Like

  66. bro indra, menurut analisis ente, lebih baik pakai yamalube apa enduro racing, ane pengen nyobain peformanya, udah bosen pake shell VSX, lama manasinnya, brebet mulu

    Like

    • halo bro Riza,
      pemilihan oli itu melihat kebutuhan berkendara kita bro,
      sesuai hsl tes, yamalube gold 10w40 bikin mesin Supra jd berkarakter mirip yamaha, termasuk suhunya jg cepat panas, tp kl bro kemungkinan termasuk tipe “cepat panas” jg mungkin bisa cocok dg oli ini… n scr harga jg bersahabat…
      kl hasil tes enduro, bisa dibilang aman u suhu mesin, lbh mahal dr yamalube, tp dg oli ini Indranesta dapat rekor akselerasi, suara mesin jg tetap halus dan adem, hanya saja hati2 palsu, pastikan beli di tempat terpercaya, mahal dikit gpp drpd mesin yg jd taruhan 🙂
      jd silahkan pilih bro…
      btw tks sharingnya bro, VSX msh dlm antrian utk diuji di mesin Supra X Indranesta

      Like

    • halo bro Feri,
      secara harga memang sepadan, jadi penasaran yah u uji kinerjanya?
      boleh2 saja kita adakan tes semacam itu, hanya terus terang saja dlm wkt dekat ini Indranesta blm ada rencana
      thus busi Gold msh bisa melayani dg baik… tp ini jelas akan Indranesta pikirkan, semoga saja berubah pikiran segera, hehe…
      tks masukannya bro, ditunggu komen2 berikutnya…

      *btw utk diskusi masalah part upgrade racing/performance n semacamnya, disarankan u komen ke : https://indranesta.wordpress.com/2009/08/07/mendongkrak-performa-supra-x-100cc/ spy pas aja ya bro… tq tq…

      Like

  67. Hai bro Indranesta,

    Kalo tidak salah bro Indranesta saat ini sudah mengupgrade cdi (BRT), apa betul?? Dulu belinya yg seri apa & hrg brapa? Apa dampak yg langsung dpt dirasakan?
    Saya sedang tertarik dgn cdi BRT, dgn harapan dpt meningkatkan dk-nya. Mohon pencerahannya, thk.

    Like

  68. Bang indra, usul! untuk oli pertamina (prima xp dan fastron) di uji juga karakteristiknya, meskipun oli ini direkomendasikan untuk mobil tp dikalangan masyarakat banyak yang pake untuk motor. kalo usul sy disetujui, saya tunggu informasi updatenya.

    ok terimakasih banyak mohon dipertimbangkan

    Like

    • halo bro Muchlis,
      utk produk pertamina sama saja kriteria pemilihannya bro, harga tdk lebih dr 50rb dan levelnya sekitar sae 10w40…
      jika kriteria ini masuk, tinggal pertimbangkan oli2 yg masih ada di antrian, mohon bersabar ya bro,
      tks masukannya…

      Like

  69. akhirnya ganti juga oli mesin dr standard nya honda suprem XX sejauh 2000 km. oli ini di 500 km terakhir mesin terasa halus dan tarikan jd ringan.lalu ganti castrol power 1. wuih langsung trasa banget bedanya. suara msin halus akselerasi mantab. untuk mencapai 60km/jam hanya perlu waktu bberapa detik sj. pertama mau pilih enduro racing tp stelah di timbang2 sy pilih castrol power 1 15w40 karena mungkin klo enduro terlalu encer 10w40. tp kayaknya habis ini mau coba enduro jg. jd penasaran.

    Like

    • halo bro Sugeng,
      mantab ya!
      jangan lupa cek oli yg paling sesuai dg budget n kebutuhan berkendara ya bro
      terima kasih atas sharingnya n ditunggu komen berikutnya 🙂

      Like

  70. Hallo Bro semua, salam kenal..
    ini saya sekedar share pengalaman pakai olie motul h-tech 100 10w40 100%synthese, dipakai di motor nf100 revo 100cc, ini sudah dipakai hingga 2500km pemakaian dan tarikan masih ok, pernah dipakai jarak tempuh 150an km non stop kecepatan rata2 di 80km/jam panas tetap stabil, sering dipakai jarak tempuh 120km /jam non stop lama perjalanan 2.5 jam jalan rata pemakaian bbm dari full tank hingga sampai ke merah untuk bensin premium, untuk bensin pertamax jarak 120km menghabiskan 2.3 liter, dengan model mengendara ngebut :D, “untuk kesan pertama pemakaian olie ini terasa mesin suara kasar tapi perpindahan gigi sangat halus dan tarikan lebih kuat jika dibandingkan dengan oli sebelumnya yg saya selalu pakai yaitu federal supreme semi sintetic”, sementara ini tarikan motor di km2500 masih ok dan pingin mencoba oli motul 5100 esther semi sintetic, nanti kalau sudah coba akan share disini. thanks.

    Like

    • Halo bro Arif, salam kenal jg..
      wah, terima kasih sekali atas sharingnya bro…
      sangat membantu n menambah wawasan, terutama untuk oli yg harganya di atas kriteria pengujian kali ini,
      semoga dapat dimanfaatkan oleh semua rekan bikers yg membacanya
      boleh tahu lokasi bro Arif dimana? n hrg beli oli motul 10w/40 brp disana?
      tks…

      Like

  71. salam kenal bro indransta,
    motor saya supra x 100, th 2005 sebelumnya saya pakai oli federal supreme setelah lama pakai oli federal trus saya ganti pakai oli golbal petro america, apakah olinya bagus buat motor saya?
    thanks.

    Like

  72. milih oli paling gampang ya lihat buku manual.

    tapi klu mau aneh2 dikit ya gini:
    klu tinggal di daerah panas dan lagi musim kemarau bisa aja pake oli single grade sae 40, tapi masalahnya sae 40 gak ada yang spek bagusan dikit,rata2 api se.
    klu di daerah yg sedang2 aja pake 20w-50 ato 15w-40.
    klu di daerah dingin dan musim ujan ya bisa pake 10w40 ato yang lebih extreem 10w-30/5w-30.

    klu merk ma tenggang waktu penggantian tergantung kondisi dompet. tul nggak!

    Like

    • halo bro Socrates,
      benar bro, milih oli standar utk pemakaian standar memang bisa melihat buku manual
      iklim memang berpengaruh pada karakter mesin
      kalau ganti oli memang hrs ada dana bro, baiknya lg dananya cukup utk memenuhi kebutuhan karakter mesin n berkendara kita
      tks infonya bro…

      Like

  73. buat bro” yang di atas khususnya bro indra ku mau ngasih saran dong…
    kok masih nyari” oli sih???
    kan sesuai buku panduan pemilik sudah di jelaskabn oli yang di khususkan bwat motor kita…
    trus mau nanya lagi udah ada yang pernah ganti head blog g??? rasanya gimana???
    cz q ngen ganti head bloknya jupiter nih…

    Like

    • halo bro Yusdy,
      jawaban atas pertanyaan bro ada di awal artikel ini bro, ada di latar belakang kenapa perlu dilakukan pemilihan oli ini…
      oli standar pabrik ditujukan utk pemakaian standar sesuai asumsi pabrik bro.
      head block mesin? Indranesta blm pernah ganti bro, mungkin rekan2 lain di sini ada yg sdh pernah? ditunggu sharingnya… 🙂
      btw tks atensinya bro…

      Like

  74. pagi bro indra
    sy day nih, salam kenal
    mana nih bro kelanjutannya dah ga update lagi ya,
    bro sy pake Enduro Racing di Arashi sy, dari 0 nyampe 1000 masih nyaman tapi skarang dah krasa kasar and gigi rada keras tapi kalo dah 60 kpj ke atas enak banget tapi kalo dibawah rada ga enak.
    Ditunggu bro updatenya nih.

    Like

    • halo bro Day, salam kenal jg…
      utk updatenya saat ini Indranesta msh dinas luar kota bro, jadi Supra X nongkrong di rmh
      tks sharingnya bro, memang best period utk 10w40 terutama enduro ada di bawah 1000km, kl BM1 di bwh 500km
      ditunggu updatenya ya bro, tks…

      Like

  75. Siang Bro Indra,
    Arashi gw dah ganti CASTROL POWER 1yang biasa bukan yang Racing
    Kesan pertama begitu menggoda, licin bener arashi gw bro, langsung gw ajak menyusuri jalan lurus disisi irigasi Karawang bro gw ga brani liat speedometernya karena takut nyemplung bos, mantep banget dah Castrol Power 1, gimana kalo nyang Resing ya dah ada yang pernah nyoba blon, harganya sih lumayan di Karawang 65 rebu. Bro Indra kapan balik ada di kota mane sih nt bro.

    Like

    • halo bro Day,
      selamat bro, coba dl castrol nya sampai 1500km, ditunggu sharingya ya…
      kl yg racing sdh diluar budget uji oli kali ini bro, castrol jg mash ngantri masuk mesin Supra X Indranesta….
      btw Indranesta di Lampung bro, balik hari minggu ini, tapi senin besok sdh harus ke luar kota lg bro, maklum dinas…

      Like

  76. bro Indranesta,
    saya pengguna supra fit-X th 2007, skrg odometer dah menunjukkan km.29000,tinggal 1rb km lg garansi mesin dah abis, jd saya mulai berani coba2 oli merk laen. elama ini dr baru saya selalu menggunakan oli federal supreme XX dan 1 kali ganti ke MPX1, tp kurangcocok dgn karakternya dan rame suara mesinnya. Di motor yamaha vega new saya yg dl pernah coba motul ester 5100 10w40 yg sangat enak tp cm sampe km 1400 dan harganya makin ga masuk akal skrg he4x. Pernah jg pake rextron di vega jg, karakter lumayanlah. Jg pernah nyoba enduro racing di vega tp baru 2hari trs motor dijual jd ga sempat ngerasain he4x.
    Karakter driving saya adalah sering kejebak macet di siang hari, kadang suka ngbut kl ada jalan lengang kadang sering bawa barang gede di jok belakang. Jarang bawa di malem hari, tp kl malem hari pasti sering dipake ngebut. Oli apa yg cocok buat saya?sementara ini pilihan saya enduro racing, castrol power 1, shell VSX/SX.
    thx.

    Like

    • halo bro Albert,
      dg karakter spt itu kita mirip bro, n pilihan olinya jg Indranesta rasa sdh oke, 10w40 n 15w40 sepertinya pas bro…
      hanya saja yg vsx n castrol power 1 blm diuji di mesin supra x Indranesta, kl enduro racing sdh lulus uji 🙂
      tks komennya bro n selamat mencoba ….

      Like

  77. bro boleh nanya g kok mesin supra gwa selalu bunyi gemercik ya klo udah panas…
    emang sih menurut buku kepemilikan oli disarankan 15-40w…
    apa oli nya yg g cocok???
    gwa uda pernah make oli top 1, castrol power 1 yg gold, dan oli ahm…
    mohan jawabannya…

    Like

    • halo bro Yusdy,
      bunyi gemercik mesin blm tentu masalah oli bro, di blok mesin itu ada macam2 komponen,
      salah satunya rantai keteng (rante kamprat, ada yg bilang bgt), kalau ini kendor bunyinya memang cukup mengganggu
      ini baru salah satu kemungkinan penyebab bro,
      kl mau pastinya n lbh yakin coba bawa ke ahass terpercaya (pilih yg mekaniknya kelas atas, bs dibaca di sertifikatnya) n ajak diskusi soal ini
      kl memang benar itu mslhnya ganti aja lsg n sekalian stel klep lg bro, hbs itu beres barulah pilih2 oli sesuai karakter 🙂
      demikian semoga membantu…

      Like

  78. bro Indranesta,
    gw dah pake oli castrol power1 15w40 dan busi NGK standar. Emang krasa bgt bedanya dibanding pake oli federal supreme XX dan busi denso standar. Lbh lepas gitu rasanya. Apalg gw jg coba campur HotPill carzy octane, makin mantap. Tp gw masih penasaran jg gnb bedanya dgn oli enduro racing, apa lbh mantapdibanding castrol power1?

    Like

    • halo bro Albert,
      tks sharingnya bro
      Hotpill itu semacam octane booster ya?
      sdh pakai pertamax n busi NGK platinum?
      kl mau tahu enduro racing satu2nya cara ya dicoba bro 🙂
      selamat mencoba…

      Like

      • iya, octane bosster dalam bentuk pil, 1 pil bs utk 20ltr dan bs angkat sampe 20 point (2RON).
        Gw masi pake premium bro, ntar kantor ga mau gantiin bensin gw kl pake pertamax plus he4x
        Busi pake NGK standar, tp lbh enak drpd denso bawaan honda, menurut feeling gw lho ya.
        Mau coba enduro jg sih, tp takut kl motor sering ganti2 oli, efeknya kurang bgs buat mesin.

        Like

      • Halo bro Albert,
        harganya brp bro? jd tiap 5-6x isi full ganti pill ya?
        kl ktr gantiin premium aja bro, selisihnya tambahin ndiri bwt pertamax hehe
        sepengalaman Indranesta, asalkan ga telat ganti oli n pemakaian msh normal2 tdk masalah ganti merk oli
        ta sharingnya bro…

        Like

      • *punya bokap dah lama beliinnya sih he4x, dl kira 5rb perpil, mesti beli 1set isi 10.
        *ga bs gitu bro, krn hrs setor bon bensinnya he4x
        *gw pengen ganti velg lebar aluminium, max lebar brp ya mentok di supra?biar stabil di tingkungan aja, abis ban federal bawaan kurang grip gitu, mending IRC bawaan new vega.atau ada solusi lain bos?
        tq

        Like

  79. mohon saran dan pendapatnya….motor saya supra x 100 th2001, saya bingung mau pakai oli apa.. biasanya pakai top one merah.. tp dulunya saya pakai repsol. tp ketika saya pakai kedua oli tersebut saat aku ngebut trus menimbulkan bau yg tidak enak saat berhenti…. lalu ketika ganti oli pun. oli yg sudah bekas menjadi encer seperti air..?

    so seharusnya saya pakai oli yg seperti apa ? thx. infonya

    Like

    • Salam kenal bro Yoko,
      tks atensinya…
      boleh tahu karakter berkendaranya spt apa bro? apakah ada upgrade bag mesin?
      spt telah dibahas di diskusi2 sebelumnya bro, kalau pemakaian standar pakailah oli standar
      tp kalau ngebut apakah seringkali spt itu?
      setahu Indranesta kalau motor 4tak makin lama oli makin kental, kecuali oli palsu atau terlalu cepat ganti oli
      jika karakternya mirip dg Indranesta, silahkan simak tulisan hasil uji oli yg sdh di update
      semoga membantu….

      Like

  80. halo bro Albert,
    +5rb/pil mayan jg bro, seharga bbm/ltr, he
    +kl velg lebar=lebih berat n boros lho, saran aja, mgk bs pakai velg standar tp profil ban bs dicoba yg agak lebar spt 90/80, karet ban dipilih yg tipe soft compound bro, pilih ban yg kode S (soft), biasanya lbh nge-grip, plus isi angin ban dg nitrogen u kestabilan tekanan, ada bbrp merk pilihan koq selain federal std, terutama di toko variasi
    semoga membantu…

    Like

    • ganti ban lebar aja dah cukup ya?ga perlu ganti velg?gw dah pake nitrogen, enak di awal aja, lama2 ga kerasa beda dgn pake angin biasa. IRC bawaan yamaha vega emang lbh ngegrip ya dibanding federal utk bawaan honda bebek?

      Like

      • halo bro Albert, maaf br bls
        dicoba aja dl bro, mg2 ja ada perubahan
        soal nitrogen, perlu kita sadari dl bhw pemakaian nitrogen intinya utk kestabilan tekanan ban, bukan utk enak2an 🙂
        kl IRC bawaan yamaha krg tahu jg bro, mgk bs cek tipe n angka kode ban pastinya
        semoga membantu…

        Like

  81. Bang, aku pemula motor, n pake motor warisan supra x 04. oli pake federal supreme, rata2 ganti +- 1500 km.
    motor masih oke, tapi berat banget. nah, aku mau gnti oli, tapi bingung milihnya. aku tunggu hasil test oli2nya, Bang.
    thanx a lot…

    Like

    • salam kenal bro Taufik,
      sama bro, wkt baru dpt warisan supra x 03 Indranesta jg sama berat, he
      ok ditunggu updatenya ya… so far yg sdh lulus Yamalube gold 10w40 & enduro racing 10w40, selamat mencoba
      tks dah gabung bro…

      Like

  82. gilaaaaaaaa…sampe segitunya ga nyangka ada orng niat bgt test2 oli….

    thx bro infonya secara motor gue supra x 100cc 2002……

    dh 6 tahunan pake federal oil heheh…..tahan banting tuh oli

    Like

    • salam kenal bro lidahpausbiru,
      sambil jalan aja bro, ngetes sendiri smbl sharing dg tmn2 biker sesama supra x 100 🙂
      soalnya kinerja dg oli std krg memenuhi kebutuhan berkendara sehari2
      ditunggu komen2 n masukannya bro
      tks…

      Like

  83. Kayanya yg plng enak itu shell vsx deh, ogut dah coba macem2, tp yg paling berkesan itu. Castrol dan BM1 masih dibawahnya shell. Kalo uda coba sendiri baru ketauan bedanya.

    Like

    • salam kenal bro David,
      secara Indranesta blm nyoba vsx jd tambah penasaran nih bro 🙂
      kl bm1 memang dr awal agak2 mengecewakan, mg2 aja minggu ini bisa ganti tes oli merk selanjutnya
      tks sharingnya bro…

      Like

      • salm kenal B” indra,,, gw agust_aceh. hobby qta sama yaitu sama2 nyari oli yg pas tuk honda supra X (mtor gw supraX 2003), test pake oli MPX tarikan ringan, speed dapt 110km, bensin irit ampe 18-20%. skarang dah jalan 1707KM suara mesin mulai sedikit kasar tapi gw biarin ampe 2000km krn mnrut gw masih aman2 aja. mtor gw pake karbu honda kharisma. di banding dgn oli enduro masih jago mpx,

        Like

      • salam kenal bro Agus,
        wah, kita sama2 pakai supra x 03 bro 🙂
        tanya dunk bro, wkt ganti karbu kharisma habis brp? n knp milih kharisma? dudukannya bgm? efeknya bgm?
        jd makin penasaran dg oli MPX, he
        thanks sharingnya bro …

        Like

      • motor gw baru aja ganti oli lg, 2100 KM. tetp pake MPX1 rencana 1 kali lg krn ni oli top speednya mantap, cuma agak kasar. selanjutnya mo pake oli TOTAL Racing 10-40, klo di medan harganya Rp.46000. ni oli dah gw pake di Yamaha Vixion adek gw. gak cpt panas dr pd oli bawaannya trus cept dingin, idup pagi gampang skali statr lgs idup, top speed dpt 130KPJ. oh..ya.. gw ganti karbu khrma ( ASLI ) cuma byar 110rb. Kebetulan temen kerja di bengkel motor2 tarikan show room. (murah ya..?) tuk dudukannya gak da perubahan, tinggl pasang n karet saringan hawa pake bawaan karbu Khrm. tarikan mantap lebih bertenaga,

        Like

      • halo bro Agus,
        oli total? keknya jarang denger bro di lampung sini… coba deh tak cari kapan2…
        hrg segitu dpt karbu kharisma (copotan) 2nd ya bro?
        sukurlah kl ga perlu ubah2 dudukan…
        mayan bgt jd referensi nih bro
        tq infonya…

        Like

  84. halo bro.
    kemaren pake oli MPX 1 untuk kedua kalinya. bisa bertahan sampai 1800an km. dengan pemakaian lebih ekstrim tiap kali pengendaraan.
    gigi 1 nyampe 30km/jam
    gigi 2 nyampe 55km/jam
    gigi 3 nyampe 75km/jam
    tapi nggak seperti sebelumnya. Entah kenapa top speed cuma dapet 102km/jam. Padahal yang dulu pernah 107km/jam

    ternyata kampas rem bermasalah. hehe.

    Like

    • halo bro Revo,
      hehe, ternyata rem memang sering jadi masalah yg tak terduga ya…
      Indranesta jg bbrp kal spt itu bro
      thanks sharingnya…
      renc-nya setelah castrol akan ngetes MPX… 🙂

      Like

  85. Salam kenal bro Indranesta………
    Wah artikel yang amat sangat bermanfaat banget nih……….saya sempet bingung juga nyari oli buat motor supra saya…………..setelah baca nih artikel akhirnya saya mencoba pake oli enduro racing 4T….walhasil………manyus banget tarikan…………….enteng……….dulu gigi 3 mentok cuma 70-75Km/jam, tapi sekarang bisa sampe 80km/jam,ganti gigi juga alus bener……….sebelumnya pake castrol power 1….

    Like

    • salam kenal bro Adam,
      senang sekali membaca testimoninya bro 🙂
      saat ini memang enduro racing masih memimpin klasemen sementara uji oli
      ikuti terus yah, semoga makin bermanfaat… jgn lupa ajak tmn2 lain utk diskusi disini…
      tks sharingnya…

      Like

  86. bwat bro” yg ngen tau oli yg cocok buat motornya bisa di lihat pd tanda api service nya kok…

    cth :
    API SG Jaso MA menyatakan bahwa oli ini baik di gunakan oleh tipe mesin motor th 1980 – 1986…

    ini klasifikasinya :

    SF/SG/SH : menyatakan bahwa oli ini baik di gunakan oleh tipe mesin motor th 1980 – 1986

    SJ : menyatakan bahwa oli ini baik di gunakan oleh tipe mesin motor th 1996 – 2001

    SL : menyatakan bahwa oli ini baik di gunakan oleh tipe mesin motor th 2001 – 2004

    SM : menyatakan bahwa oli ini baik di gunakan oleh tipe mesin motor th 2005 ke ats…

    SEMOGA BERGUNA!!!

    Like

  87. halo bro indra. Mau sharing hasil turing n test ride minggu kemarin. Lagi-lagi turing dari sby ke madiun. Jarak 180km. Waktu berangkat, waktu tempuhnya 2jam 51menit. Lebih cepat dari catatan waktu yang dulu. kecepatan rata” 63 km/jam. top speed di jalan 105km/jam. bisa lebih cepet karena main di kecepatan 90-100an km/jam. Meskipun cdi udah bunyi n sering gas penuh, mesin tetap mantap. Oli pake mpx 1.

    Perjalanan pulang, top speed revo 100cc berhasil nyentuh 110km/jam. Waktu tempuh waktu jalan pulang 2jam 48menit. Bisa lebih cepet karena balapan sama pulsar 180cc. Nyampe sby cuma ketinggalan beberapa detik. Kecepatan, lebih sering jalan dengan 100km/jam terus menerus. mesin udah triak karena gas penuh. Tapi mesin sampai sby masih baik-baik aja.

    hasil test ride aku pake revo 100cc lawan vega r 110cc punya temen. Pake oli mpx 01, tekanan ban depan 30psi n belakang 34psi.
    Untuk akselerasi awal, revo ku ketinggalan lumayan jauh. 0-1000meter, vega r masih agak jauh di depan. itu panjang lintasan lurus 1,8 km. menjelang finish di jarak 1,6km baru vega r bisa tersusul. top speed cuma menang 3km/jam. revo nyentuh 108km/jam. Vega masih ketahan di 105ankm/jam. menang sangat tipis.

    Like

    • halo bro revo,
      wah, muncul2 langsung sharing nih…
      selamat, mecahin rekor sendiri yah
      oli mpx nya sdh brp km tuh bro?
      mungkin setelah castrol yg skg baru bisa uji MPX 1 nih di Supra Indranesta… 🙂
      tq sharingnya bro, bermanfaat bgt tuh bwt referensi

      Like

      • sebelum berangkat oli mpx baru dipakai sekitar 470an km.
        oke bro, semoga performa mpx bisa lebih bagus dari castrol power1

        Like

    • salam kenal bro Caxwan,
      betul sekali bro, baru diluncurkan tuh… penasaran juga jadinya performanya kayak apa
      update berikutnya ini akan dimasukkan ke list uji coba oli juga karena menurut pabrikan harganya 35rb/0,8lt
      thanks infonya bro, update terus yah…

      Like

  88. dear bro indra,

    denger2 nih dan udah ada ilkannya di majalah kalo federal ngeluarin yang type racing, federal racing kl ga salah. tapi nyari testinya kog blm ada ya??barangkali bro indra ada info?? thanks

    Like

  89. Mohon pencerahan ne,berhubung saya gak paham dengan mesin motor. Hari ini saya service ke ahas saya menyampaikan keluhan kl suara mesin new fit x 2008 (br jalan 27000) kasar/ngeres atau saya bilang seperti baling2 yang kemresek setelah di periksa muncul fonis harus ganti rantai mesin dan spoket oneway biar suara kasarnya hilang tapi karena harga kl ganti semua+ ongkos nilainya mencapai 250 rb akhirnya di tunda dl bulan depan. Apakah benar mesin saya yg kasar ini di karenakan 2 komponen ini dan apa pengaruhnya kl 2 komponen mesin ini masih saya pakek sampai pertengah bulan depan?

    Like

    • halo bro Andre,
      msh belum yakin ya bro?
      mgk bisa dibawa ke bbrp bgkl ahass n bandingkan sarannya
      kalau masih sama/mirip ya memang itulah masalahnya
      dan 250rb mungkin msh jauh lbh murah drpd merembet ke part yg lain
      buruan aja bro, smg blm telat
      gutlak n thanks sharingnya… 🙂

      Like

  90. bank, aku punya supra’97 ama fit X ’08 keduanya pake Mobil 1, mohon diantrikan u/ di tes y..mo pengen teu hasilnya.matursuwun…maklum orang solo

    Like

    • halo mas Oto,
      mobil 1 hrg brp bro?
      sapa tau masuk range utk dites
      btw bgm rasanya pakai oli ini? motornya msh std semua?
      matursuwun infone
      🙂

      Like

      • bbrp bulan yg lalu 1ltr Rp31 ribu..motornya standart semua cm modelnya ceper semua..coz suka yg ceper2..aku pake mobil 1 krn sy kn kerja di bisnis trasportasi darat (bus AKAP Rosalia Indah ) itu pakenya Mobil Delvac buatan Exxon Mobil, lha Mobil 1 kan satu perusahaan..bus yg pake produk dr exxon itu mesin sdh 1 tahun pake dibongkar tidak ada keraknya piston set sama klep msh kinclong abu2 beda kl pake yg lain pdhl tiap hari bus jalan trs dari Surabaya s/d Muara Enim Sumatra hitung bbrp ribu kilometer tu..standart pake mobil delvac bs sampai 13.000km

        Like

      • @ bro Oto
        hmm, begitu ya
        oli mobil 1 20w50 hrg 30rb? mgk nanti pas uji oli tipe 20w50 ya bro
        skg msh uji 10w40 n msh ada yg antri u dicoba hehe…
        tp menarik jg nih kl memang tahan smp 4rb km lebih
        btw pernah cek mesin motornya ga? (dibongkar spt mesin bus itu)
        nice sharing bro, tq

        Like

      • oya lupa bank…rasane y enak2 aja…aku bs pake sampai 5000km (s/d 4 bulan)..tp setelah 3000km aku jog sisa olinya 100ml ke setiap motorku..kl yg tak rasain keliatane makin lama makin enak..mungkin krn 20-50w

        Like

  91. keren nih pembahasan oli motornya, ikutan nyimak ya..!! btw…oli mesran prima XP (buat mobil) sae 20w-50 masuk kategori buat pengetesan ga ya ? soalnya motor gw (supra x th 2000) pake nih oli dari sekitar th 2004 akhir sampe skr. kondisi mesin sampe <3000 km, masih ok aja tuh, tp klo udah mendekati 4000 km, mesin udah lumayan berat. tapi…(menurut gw) so far so good pake oli ini 🙂

    Like

    • halo bro Goofi,
      silahkan gabung bro
      sbenernya oli mobil ada jg yg pake di motor, spt shell helix, bbrp merk lg yg 15w40 (oli diesel), n yg 10w40 jg.
      makanya msh ada pennzoil 10w40 bro yg msh antri di line up hehe
      kl 20w50 rata2 pemakaian 1500-2000km bro
      btw thanks masukannya, akan dipertimbangkan u dites yg kelas 20w50 🙂

      Like

  92. halo bro indra

    motor saya supra x 125. saat ini saya pake oli shell advance ultra 4t 10w 40 full synthetic.. saya beli dengan harga 150rb di wilayah semarang. oli ini rasanya enak, terutama saat perpindahan gigi juga performanya. saat ini sudah saya pake 3.172 km lebih masih enak2 aja. awal beli oli ini emang kerasa berat, karena harga oli full sintetik mahal. tapi setelah diitung2 malah irit lho. soalnya oli full sintetik bisa tahan sampe 8.000 km lebih. rencananya saya baru akan ganti oli pas KM ke 6.000/7000.. rencananya mau pake shell advance ultra lagi. berbagai merk oli sudah saya coba. tapi yang cocok dgn supra x 125 saya antara lain motul gold 3100 10w 40, shell advance vsx, shell advance ultra 4t 10w 40 , dan klo lagi bokek n kepepet saya pake shell advance sx …

    ini review kecil2an saya ttg shell advance ultra 4t : http://naw32fsystem.blogspot.com/2009/11/testimoni-review-shell-advance-ultra-4t.html

    thx..

    Like

    • halo bro pedicap,
      wah mantap reviewnya bro, banyak nambah wawasan nih…
      btw utk tes oli kelas 10w40 range hrg di atas 50rb kali ini mungkin blm Indranesta tes (meski penasaran jg hehe)
      pernah coba smrg-bawen-solo bro? jalurnya asik bwt turing tuh… indranesta dulu seringnya smg-mgl-yk
      next nya masih ada shell vsx utk dijajal di supra X Indranesta, moga aja hasilnya saling menguatkan
      thanks a lot sharingnya bro 🙂

      Like

  93. halo bro indra. saya baru aja ganti oli castrol power one. tapi yang 10w-40 alias yang baru. jauh lebih enak dari yang lama (castrol power 1 15w-40). Oli ini terasa lebih mantap dari mpx1. harga sekitar 32ribu. kecepatan 100km/jam pada revo 100cc diraih dengan mudahnya. belum gas penuh karena faktor lalu lintas yang padat. prediksi saya bisa nyampai 110km/jam mungkin di jalan mendatar jika gas penuh dan mesin sehat didukung busi tdr. sekarang tinggal tes ketahanan aja. hehehe 🙂

    Like

    • halo bro revo,
      ga touring libur panjang ini ?
      lebih mantap dr mpx1??? wah jd ngiri pengen nguji castrol 10w40 d mesin supra x indranesta…
      tar mau ke bgkl coba tanya ah, siapa tahu di sini sdh ada yg jual
      btw gigi 2 n 3 bs max brp kmh bro??
      ditunggu sharing ketahanannya bro
      thanks sharingnya 🙂

      Like

  94. Share buat bro revo, , ,
    Mending piston Revo na, dganti ma punya kharisma standar=(revo OS 0,25)!
    Dgn alsan:
    1.Murah(280rb Pengerjaan oversize +setel masin)
    2.Kompresi Naik(tarikan atas bawah jd greng)=107,6cc
    3.Piston terlapisi Logam teflon,yg jelas jd minim gesekan dan lebih awet.
    4.Cocok buat harian+luar kota
    Ni pengalaman pribadi. . .
    Leh di Coba di bengkel AHASS yg brsrtifikat Nasional. .

    Like

    • @ bro mucex,
      jadi nanya nih…
      ada beneran yah ahass yg terima oversize hehe
      setahu Indranesta baru terima porting aja (halusin kulit jeruk daleman mesin)
      ahass bintang termasuk gak ya?
      supra x 100 bs pakai piston kharisma tdk ya?
      tambah boros tdk ya?
      280rb itu jasa saja ya blm termasuk s/part? total brp bro?
      tx alot before 🙂

      Like

      • bawa tuch supra bro indra ke Jawa!
        Tepatnya AHASS Sri redjeki Motor Kesamben Blitar.
        Cuma 280rb, awet dah hampir 8bulan ni.
        N klu pgn porting polish sXan cuma +100 rb.
        1 Ltr/40ltr di posisi <=110km/h.
        Berani Coba?
        Monggo!!!!

        Like

      • halo bro mucex,
        ke blitar ya bro?
        duh jauhnya…
        lg nyari2 ahass nasional di lampung aja dl bro
        kl gada ya ke jkt plg jauh hehe…
        wah beneran jd boros ya bro, 1:40….
        pake pertamax kerasa juga tuh…
        makasih undangannya … 🙂

        Like

    • kebetulan di rumah juga ada Kharisma. Bisa langsung copot dari kharisma aja kalau gitu… hehehe (what a crazy idea). tapi masak setelah revo dibore-up, kharismanya di bore-down.

      Like

  95. lapor bro. Hari ini power one 10w-40 di revo 100ku udah tembus 500km. tepatnya 520km. Masih enak-enak aja. Berboncengan dengan teman bisa nyentuh 100km/jam di jalan lurus mendatar 800an meter (bensin pakai premium. Dipakai di siang bolong tenaga mesin nggak ngedrop.

    Dulu waktu pakai power one 15w-40, sedikit kecewa karena performa siang hari kurang memuaskan. Mesin seperti overheating.

    Kalau yang 10w-40 ini, Distater sangat mudah. cukup tekan tombol elektrik stater(tanpa memutar gas), motor langsung nyala n gak matian.

    Semoga bisa tahan lebih lama dari mpx 🙂

    Like

    • halo bro revo,
      lucu jg ya kl kharisma di bore down… (emang bisa gitu?)
      soal oli castrol 10w40, beneran harganya 32rb? itu 1lt or 0,8lt bro?
      soale tanya2 di jkt hrgnya 65rb 1lt, ga jadi beli deh hehe
      btw thanks utk share nya, semoga bisa lbh baik dr mpx1 🙂
      ditunggu di km 1000 hehe
      btw kemarenan sempet nyoba pegang revo, lbh berat bow dibanding supra x 100 hehe

      Like

      • nggak yakin juga bro bisa dibore-down. wehehe.

        bener bro. castrol power 1 10w-40 harganya 32 ribu untuk yg 0,8 liter. ini skrng udah 720an km masih enak. masih bisa tembus 100kpj.

        bener kan bro. revo100cc mesinnya kalah sama supra x 100cc. sekarang pun, harga second supra x 100cc relatif stabil.

        Like

      • waduh sempet kepikiran juga utk bore up pake piston kharisma bukannya cc naik jd 108?
        n artinya harus ubah BPKB jg bros?
        jd pengen diskusi
        bukannya utk dongkrak performa 4 tak mendingan porting aja (halusin kulit jeruk daleman mesin) utk mempercepat volume pembakaran/menit (CFM) daripada memperbesar volume?
        cmiiw
        🙂

        Like

  96. mas saya makai supra x thn 2000.dari beli sampai sekarang blm pernah diservis.masih seperti baru aja.ga boros.ujung businya warnanya sampai putih dari beli sampai sekarang.olinya saya pakai castrol power1 sekarang.kalau dibuat luar kota hawa panas mesinnya malah kedinginan seperti baru dinyalain 1 mnt.kalau dalam kota panas.bahan bakarnya pertamax dari pertama kali beli.saya buat lari 120 km/jam gasnya masih ada 1/4.mesin saya ga pernah saya panasi.lgsg saya jalankan aja.kalau saya panasi sambil jalan pelan2.

    Like

    • halo mas hadi,
      maksudya servis disini servis rutin atau servis besar bro?
      kl ga pernah servis ringan artinya dari baru blom pernah mampir ahass ?
      kl bener begitu keren juga yah 🙂
      tq, nice info mas…

      Like

  97. lapor bro. Oli castrol power one 10w-40 sudah tembus 1000 km. Sekarang tepat 1010 km.

    Kondisi sekarang ini:
    -Oli masih layak pakai.
    -Sendirian (mesin belum panas) bisa lari 100km/jam di jalan mendatar. Kalau udah bener-bener panas, baru power revo keluar. Kecepatan masih bisa 105km/jam @jalan datar 1,2km.
    -Berboncengan dengan teman yg berat nya 50kg, masih bisa 95km/jam.
    -Sekarang harus putar gas sedikit kalau menstater. Sebelumnya, cukup tekan tombol elektrik stater, mesin bisa langsung nyala stasioner.
    -Akselerasi masih bagus. Nggak beda jauh dengan waktu baru

    -waktu oli masih baru bisa dipacu sampai 110km/jam.

    So far so good lah dengan harga 32ribu (lebih mahal 2ribu dari MPX). Intinya, masih layak dipakai bro. Ini pemakaian ekstrim. Kalo standar, pasti bisa lebih jauh…

    btw tentang penghalusan intake manifold, aku juga udah halusin intake di Revo. Bensin nggak tambah boros ternyata. Tapi, mesin lebih responsif dari standarnya cuma di putaran mesin tertentu (rpm tertentu. Tapi worth it kok sama biayanya. Jasa penghalusan intake kan sekitar 30ribu…

    Like

    • halo bro revo,
      nice sharing bro, msh mau lanjut sampai 2000 km?
      btw warna oli bgm bro?

      soal porting polish intake boljug tuh, murmer tapi ngefek n ga boros
      dikerjain di ahass or bgk lain bro? brp lama ngerjainnya?
      ada rencana porting polish exhaust jg?

      Like

    • warna oli belum dicek. 2000km kejauhan bro. hehehe. ntar sampai 1200km, pikir-pikir dulu mau ganti atau nggak. sayang mesin.. biasanya tiap 1000km ganti oli supaya mesin tetep bisa digeber-geber.

      port polish intake dikerjain di bengkel bukan Ahass. Coz nggak perlu antri & udah janjian hari sebelumnya. kira-kira perlu waktu 1,5jam bro.

      knalpot standar aja coz masih cinta damai nih bro. hehehe. Takutnya kalo freelow, ntar orang lain emosinya terpancing. takutnya gitu.

      Like

  98. Coba bore up dech, pake seher karisma!
    aman dech sal dikerjain ma yg ahli.
    g perlu ganti BPKB boz,z,z,z. . .
    Nek musti ganti BPKB, ngapain pabrikan nyediain oversize seher sampe 100?
    tuch malah buat CC bengkak jd 111 cc, pdhl pake seher standart tp OS 100.
    Porting Polish g diimbangin ma kompresi n ruang bakar yang lebih gede, juga percuma.
    paling2 muk bisa ngalahin smash, jupi z. .

    Like

    • halo bro mucex,
      sukurlah kl ga ubah BPKB,
      btw ni cm utk harian kok bro
      dah bs ngalahin jupi z n smash jg dah mayan hehe…
      kan tergantung kebutuhan bro…
      thx infonya

      Like

  99. halo bro indra…
    supra gw dulu make oli shell advance sx4 suka selip kopling, trus ganti castrol power 1 suara mesin malah jadi kasar, akhirnya gw ganti mesran super. kesan pertama oli ini cukup baik, suara mesin jadi halus, tarikan mesin terasa nggigit, kalo top speed sih gw ga terlalu mikirin (berhubung jakarta macet), cuma ini oli kurang tahan panas sepertinya…kalo uda dipake ngebut ama jalan agak jauhan mulai dah tu bau-bau angus, dan blok mesin terasa panas banget (maklum ane suka pake sendal,hehe..), akibatnya sendal gw (dari bahan karet) jd dimakan ama tu blok mesin pelan2 dan mata kaki ane jd merah2 karena deket2 blok mesin terus,haha…gw nyari oli murah meriah yg mantep, murah harganya, suara dan tarikan mesin enak, dan tahan panas tentunya…ditunggu test selanjutnya..
    lanjut…

    Like

    • salam kenal bro Noegraha,
      nice share bro,
      btw memang begitulah, ada harga ada rasa
      so far oli budget friendly yg lulus yamalube gold 10w40
      mpx1 masih dalam pengujian bro
      mohon bersabar yah….

      Like

  100. halo bro… Revo 100cc ku udah ganti oli. sekarang kembali ke MPX1. Power 1 10w-40 sedikit keruh waktu diganti. jarak tempuh udah 1205km. Alasannya ganti karena diajak testing sama vega r 110cc. bukan karena power one jelek…

    Like

    • halo bro revo,
      wah, balik ke mpx1 nih ceritanya
      maksudnya diajak tesing apa bro? tes bareng gitu?
      di sini msh belum nemu castrol power one 10w40 😦

      Like

      • tes di jalan lurus. Iya test bareng… Karena Vega R 110nya teman baru aja ganti gear belakang yang lebih besar 1 mata. ternyata top speed nya dia turunnya sekitar 5km/jam tapi aksel nya gila. Di ujung track tetap kalah karena top speed revo memang cukup tinggi asalkan terawat.

        o iya, udah pernah nyoba busi tdr ballistic belom bro? ciamik juga ini busi. Enak main di rpm tinggi. Top speed revo 100cc bisa mendekati 110km/jam. harga sekitar 25ribu. TDR memang okey..

        Like

      • halo bro revo,
        oh diajak adu lari yah, koq yg diubah gir blkg? mahal dunk
        Indranesta lbh suka ubah gir depan, murah cuma 10rebu dari 15-15 skg ke 13
        revo memang topspeednya bagus dr supra, kayaknya MJ nya lebih besar

        busi tdr ballistik harga 17-25rb tgt tokonya, belum sempet coba bro, soale pernah kehujanan n habis di cuci mogok, skg langsung ke Iridium Denso 0.4mm hehe
        mungkin ntar dicoba sekalian dg yg seri platinum
        ada mekanik yg bilang, kubah pembakaran supra (honda) lebih cocok dg karakter elektroda denso

        thanks sharingnya bro 🙂

        Like

      • oke bro. Ada juga sih Denso yg semi racing. harga 35an ribu. Revo top speed nya cukupan lah tapi akselerasinya cenderung lambat. Jadi pasti ketinggalan kalau baru start. Kalau absolute revo, tarikan nya enak, tapi top speednya yg nggak begitu bagus. Rata-rata orang 105km/jam udah gas pol pakai Abs Revo. Padahal cc nya 110.

        Like

    • salam kenal bro Dadang,
      blade keren tuh bro, apalagi yg edisi repsol pedrosa…
      mesinnya pake teknologi baru n dalemannya lebih rapat, beda dg supra (seri c100)
      klaim pabrikan sih butuh oli yg encer, inreyennnya pakai 10w30, keknya mpx1 10w30 bisa dicoba
      tapi ya sekali lagi karakter berkendara n kebutuhannya utk apa bro?

      tks dah gabung… 🙂

      Like

  101. Salam kenal Bro
    Sy bru beli Oli pertamina di sebuah SPBU, enduro racing yang mirip2 sama yg Mas beli. Kalo dilihat dari indikator palsu pertaminanya sih cuma indikator ttg volumenya aja yang ga seseuai-isinya ga nyampe leher botol kira2 kurang satu cm aja lah tapi udah di atas dada botol-. Tapi dari indikator yang Mas sebutin sih sama bgt-gampang dibuka dst-.
    Pertanyaannya, pake ga ya? tp ga ragu2 amat sih kalo nin palsu.. Tks

    Like

    • salam kenal bro Yogy,
      judgement enduro asli kan sudah dibahas di atas bro, kita senasib 🙂
      apakah kalau dimiringkan juga rembes dari tutupnya? volume yg kurang bisa jadi krn hal ini..
      btw motornya apa bro?
      thanks sharingnya…

      Like

      • Ohya betul juga tuh Mas.. Motornya sih sama.. Supra X NF100-D,tahun 2003.. OK deh lsg dituang ni olinya.. Thx a lot Bro..

        Like

      • @bro yogy,
        wah, sori kelewatan, hehe
        terima kasih kembali bro
        ditunggu cerita2 lanjutannya ya…

        Like

  102. salamkenal bro indra..
    saya juga pake supra x 100cc th 2001 neh. hibahan dari kakak. tapi udah di bore up jadi 100,5cc(punya legenda)gara2 udah berasep item. sisanya seh masi standar.. paling suspensi belakang dilepas ganjelannay(ga tw namanya…)
    trus bensin lebih sering pake shell super kadang pake pertamax seh..
    pemakaian seh standar lah ga ngebut2 bgt. paling mentok juga cuma berani di 80-90an doang..ya rata2 60an lah..trus dipake cuma buat PP rumah kantor aja (kira2 total 20km an lah)
    ban belakang juga baru ganti corsa tube 2,75
    kira2 pake oli apa ya yg cocok?
    klo pake AHM gmana?

    oiya, saya mau tanya, klo ganti oli gt musti dikuras pake cairan khusus gt ga seh?
    kan takut ada debu/pasir yg ketinggal di dalemnya gt?
    klo ada, merek apa seh?berapaan?
    thx…

    Like

    • salam kenal bro bbul,
      kl bore up mestinya tarikan di rpm atas lebih narik ya bro…, biasanya gigi 1-2 agak kurang tenaga
      ganjelan bawah shock itu biasanya disebut anting shock bro..
      kl bbm ga bs komen bro, soale blom pernah pake shell, hehe
      lokasi d mana bro? kondisi jalan datar or berbukit2?
      kl oli AHM yg MPX1 bisa2 saja bro, tp ada baiknya tanyakan dl ke mekanik ahass
      indranesta rasakan di mesin supra x, oli ini baik2 saja (meski blm tembus 1000km), scr harga juga pas di kantong

      selama ini indransta blm pernah ganti oli pake cairan2 penguras/pembersih, jd ga bs kasih saran pake merk apa bro
      yg penting pastikan pas ganti oli tdk ada angin iseng bertiup, dan selama ini jarang masalah di proses itu bro

      kepala busi, kl utk harian rasanya yg kitaco warna orange kl ga salah hrg 15-20rb sdh cukup, kl ada dana lebi pake splitfire twin core 25-40rb
      (tapi ini barangnya sdh jarang)

      demikian, moga membantu
      thanks sharingnya bro…

      Like

      • kondisi jalan seh datar2 aja.. jakarta..
        tapi klo di parkiran gt(mall, kantor) klo tanjakan sambil boncengan.. waduh ngeden bgt deh.. udah gigi 1, ngeden nya minta ampun..
        ga bgtu kerasa seh beda nya. coz kan cuma 0,5 cc doang..
        dari baca2 blog ini seh rencana ganti gear depan jadi 14. gmana tuh bro?mending 13 ato 14? ya secara saya juga ga pake buat ngebut2 juga.. mentok di 90 aja..
        rencana ganti oli seh mungkin bulan juni.. jadi masi bisa nunggu report dari bro indra soal oli AHM nya.

        tapi apa emang ada cairan pembersih gt?
        maksudnya angin iseng itu apa?
        saya pernah denger, klo pas buang oli lama, musti diengkol 1x gt ya?apa itu bener?gunanya buat apa?

        klo busi, kemaren udah ganti, nanya ke bengkel juga.. diganti sama NHK yg 12 rb(ga tw itu jenis yg mana).
        perlu ganti kepala busi ga?

        oiya, saya pernah ditawarin temen di selang busi ada semacem silinder yg dimasukin di luarnya,itu guna ga seh?(kayak yg di stik PS gt, biasanya ada di kabel yg deket colokan ke mesin PS nya) tapi ukurannya kecil.

        Like

      • halo bro bbul,
        d jkt emang datar bro, tp kl sering parkir d gedung yg naik turun susah juga ya
        kl memang ga cari top speed bs turun gir depan jd 13 bro

        cairan pembersih ruang oli keknya memang ada bro
        angin iseng spt hembusan angin yg bawa debu masuk ke ruang oli saat lubang oli dibuka
        diengkol spy sisa oli di bagian mesin atas lbh cepat turun bro

        busi NHK apa ada bro? NGK mungkin, hrg segitu yg standar bro
        kl honda lbh pas pake Denso, ini pengalaman aja, krn ada mekanik yg bilang gt

        itu power9 bro, ada yg model cincin (40rb) ini banyak yg jual, ada merk TDK model jepit 25rb (susah bgt nyarinya)
        hrs dipasang deket busi
        kl ada dana coba aja bro, tp indranesta blm pernah pake, krn kata yg jual ga bs dipasang di kabel splitfire krn kop busi ga bs dilepas…
        pilih mana? kabel standar+kop kitaco+power9 atau kop+kabel splitfire ? 🙂

        Like

      • weks.. iya salah ketik, ga dibaca lagi.. NGK maksudnya.. hahaha.. jadi malu..
        oh honda lebih prefer sama denso.. ada tipe2 nya ga tuh denso nya?
        diturunin ke 13 ato 14 aja neh? kerasa bgt ga seh bedanya? iya parkir gedung gt tuh yg bikin kesel.ngeden bgt deh..
        ohh.. maksudnya angin iseng tuh kaya gt.. kirain kaya angin iseng di mesin solar gt.. hahaha..
        iya neh sekali2 saya pengen bersihin ruang oli nya.. takut ada kotoran gt.. kan bisa berakibat fatal juga.
        klo yg pernah bro denger, power9 itu ngaruh bgt ato engga?
        itu pengaruh ke jangka panjang ato jangka pendek seh(bgtu pake langsung kerasa bedanya)?
        thanks a lot ya bro..

        Like

      • @bro bull
        tipe2 busi denso ada standar (10-15rb), platinum (25-35rb), n iridium (90-100rb)
        dibaca lg sarannya tadi 13 bro

        krg tahu jg persisnya efek power9, bs dibaca d review di web/forum otomotif bro, bisa gugling2 banyak koq
        d kaskus jg ada, rata2 puas pakenya

        sama2 bro, moga membantu

        Like

  103. ok deh.. thanks a lot ya.. rencana seh nanti mau pake 9power deh..
    klo udah pake ikutan share disini bole kan?
    hehehe..

    Like

  104. baru ganti oli federal evotech neh.. tadi ditawarin sama bengkel.. ya katanya seh 1500 – 2000 km.. harga 28rb/800ml. mau ganti mpx tapi lagi abis, padahal udah 2x ke bengkel masi kosong aja tuh oli.. hemm.. laku keras kali tuh oli ya?

    trus mau ganti gear depan jadi 13, malah katanya gear 13 ga ada yg jual.susah carinya, jadi ganti ke ukuran 14 aja(18rb sama ongkos pasang).

    maap blom sempet beli 9power nya..masi liat2 temen yg pake, katanya seh ga kerasa2 bgt mau pake ato engga.jadi rada bimbang deh.

    Like

    • MPX1 memang laris bro, cb cari di ahass lain or toko oli sebelah2, mungkin ada

      gir depan 13 memang jarang bro, soalnya masangnya perlu ketelitian khusus kl ngga bs “ganggu” pin penjepit girnya. harga segitu msh wajar koq

      hehe, ada yg bilang 9power masih kalah sama TDK power, harga sih beda tipis.. 🙂

      Like

  105. permisi bro… ternyata oli MPX1 memang cuma nyampe 1500km ya bro… hehehe…oya, sekarang si revo cdi nya udah ganti hyperband… tapi top speednya tetep.. cuma akselerasi gigi 1 nya lebih responsif… nafas gigi 3 nya bisa nyampe 90km/jam…

    Like

    • halo bro revo,
      iya, MPX1 di 1500km sdh hitam olinya, meski scr kinerja msh lumayan…
      ganti cdi hyperband habis brp bro? ukurannya sama dg ori or lbh besar?
      wah, kl gigi 3 s/d 90kpj sebanding dg cdi varro dunk yah 😀
      tp sptnya emang bebek 100cc segitu sdh bagus, soale lari 80kpj aja sdh keceng bgt rasanya kl dlm kota, hehe
      nice info bro, keep sharing y.. 🙂

      Like

  106. Yupz, kalo saya biasanya tiap 1000km sekali ganti olinya. Soalnya, sayang banget sama mesinnya 🙂

    Harga cdi nya 335ribu. Ongkos pasang 15 ribu. Waktu itu sekalian servis kena 30 ribu. Jadi total 380ribu.

    Terus kemaren baru aja ke bengkel buat ganti rantai kamprat, ganti ban belakang, ganti gir belakang yang lebih ringan (tapi ukuran tetep 36 mata) n ganti pakai Busi TDR Ballistic. Lumayan, aksel nya trasa n top speed juga bisa nyentuh 109 km/jam di jalan lurus 1km.

    Like

    • halo bro revo,
      keren tuh dpt cdi segitu
      ganti gir sepaket rante n gir depan or satuan bro?
      gir blkg yg lbh ringan merk apa bro? hrg brp?

      nice share bro… 🙂

      Like

  107. cuma ganti gir sproket belakang. Harganya 50ribu bro. mereknya triple S ( SSS ). Oh ya, CDI nya lebih besar dikit daripada ukuran aslinya.

    CDI BRT Hyperband nya bisa juga bro untuk grand sama Supra X 100cc. Tadi tes top speed lagi, bisa 110km/jam lebih dikit bro. Sekarang baru trasa manfaat CDI nya. Kemaren-kemaren masih belum maknyus.

    Like

    • hmm, triple S ya, keknya pernah dengar hehe
      unggul di ringan ya bro
      Indranesta keknya penasaran dg sinnob, cm kl mau ukuran custom bayarnya lbh mahal, kl beratnya sih malah melebihi standar keknya

      kl cdi lbh besar dr aslix perlu dudukan baru kah?
      soale yg varro punya ukuran persis sama
      hyperband terkenal punya setingan bagus utk jalan datar n arena racing (fokus k power), sedangkan indranesta lbh banyak ketemu jalan naik turun (fokus ke torsi), jd mungkin krg cocok karakternya 🙂
      n kl bangsa elektrikal spt cdi memang br terasa setelah bbrp hari pemakaian, krg thau jg knp bs begitu ya

      Like

  108. As, mas tolong nih rekomendasix.. ak punya motor baru balde repsol, dari rekomdasi dealer honda ngasix oli /MPX1 tp ko motorx agak berat larix n mesin cepat panas..n getar..??? n ini ak mau coba pake oli BM1 PC-AFA SAE : 15W-50, API Service : SJ, JASO: MA, PC 1000. Apakah cocok pake oli BM1 ini. karena mnurut saya SAE-nya tidk beda jauh dgn MPX1 10W-30 SJ atau mas punya rekomendasi oli lain yang lebih cocok untuk motor saya. mohon jawbanx mas. Trimakasih Banyak atas bantuanx…

    Like

    • halo bro rudiman,
      wow, keren blade repsol nya pedrosa 🙂
      kl agak berat, mungkin kaki2 n ban ada hambatan + coba cek cakram bro
      bs jd ini yg bwt mesin cpt panas
      kl getar mgk krn ada baut/mur bodi yg blm sempurna masuknya, terutama dkt stang
      or coba cek komstir, ini mslh klasik bebek
      kl oli, BM1 pc 1000 indranesta tdk cocok lho ya, tp ga tau kl di blade spt apa
      sae 10w30 dan 15w50 itu beda jauh bro 🙂
      kl mau coba yg sudah lulus n recommended pertamina enduro racing 10w40 40rb/ltr, mesin ga cpt panas
      tp belinya sebaiknya di tempat yg terpercaya (tdk harus pom bensin sih)
      kl mau coba mesin jd ala yamaha ya yamalube gold 10w40

      selamat mencoba bro, ditunggu sharenya 🙂

      Like

  109. nggak perlu dipake’in dudukan bro cdinya. Meskipun BRT Hyperband lebih besar, tapi bisa kok langsung dipasang. Kan masih ada banyak sisa ruang… Paling maknyus kalo bisa pake yang BRT dualband. Sayangnya pengapian si Revo 100cc tipenya masih AC. Dualband khusus untuk pengapian DC…

    Like

  110. coba make MOTUL 3100 GOLD 15w-50 API SJ mas indra….
    Yg 0,8 harga 45 di kota ane (gresik). ni lg trial pake si grandy…. overall mantap emang ni oli…(udah kepake 100km an) untuk jangka panjang masih belum tau,

    Like

    • @dani,
      makasih sarannya bro
      kebetulan indranesta tdk menguji motul 15w50 krn sebab2 di atas
      btw kl memang perlu nanti mungkin setelah semua oli 10w40 dites yg ini bisa menyusul
      nice share… 🙂

      Like

  111. mas salam kenal,
    mau join,

    motor saya supra x juga,
    oli yg bagus kira kira apa ya,
    bingung baca penjelasan di atas,
    kasih recomend aja satu,
    thanks…

    Like

    • @ bro chyardi,
      salam kenal…
      memang blm ganti oli lg bro
      msh pake shell vsx
      n msh enak
      bentar lg jg diupdate bro
      mohon maaf kelamaan 🙂
      thanks sdh mengingatkan

      Like

  112. malem bro indra,, mau nanya nihh.. kan ane baru beli NSX 125 R, odometer masih di angka 638KM, pakai oli federal supreme XX,, bensin premium.. kok starter awal paginya agak susah ya? apa memang harus main choke dulu baru bisa jalan??

    trus apa betul mesin honda kalau sudah panas bunyinya agak sedikit kasar daripada waktu start pagi??

    mohon bantuannya.. 🙂

    Like

    • @aditya,
      halo bro, selamat atas kendaraan barunya, wah itu jenis mobil ya? honda NSX 😛
      starter pagi susah memang penyakit bawaan pabrik honda
      bukan cuma pagi, tp setelah keguyur hujan saat parkir juga sama
      intinya starter saat mesin dan suhu dingin memang susah
      itulah gunanya choke utk menambah pasokan bbm jd kaya
      kl mau “sembuh” 100% ya pake oli yg lbh encer n ganti rangkaian pengapian

      kl sedikit lbh kasar saat panas mungkin iya, n itu tdk masalah2 amat koq…
      itu mungkin krn olinya krg encer n krg cocok utk suhu tinggi

      smoga membantu…

      Like

      • terima kasih atas jawabannya om indra.. 🙂

        NSX itu adiknya HSX..
        -HSX (Honda Supra X 125 tahun 2009 kebawah),
        -kalau NSX (New Supra X 125 R tahun 2010).. hehehhehe..

        oh gitu ya.. tapi menurut om indra oli yang cocok untuk motor ini ap ya om?? kalau pakai supreme XX tarikan kurang yahud!! hehehe..

        Like

      • @aditya,
        sama2 bro
        coba aja oli MPX1 dulu 10w30, ini cocok utk reyen mtr baru, lantas pertamina enduro racing 10w40
        selamat mencoba…

        Like

  113. om indra, tolong di review oli motul gold 3100 15w-50 ya.. bagaimana performa dimesin supra.. soalnya aku dah cobain ini oli di supra fit milik ayah kok mantab performanya om.. BM1 kalah jauh.. harganya 44.500/0.8 liter di surabaya.. thanks om.. 🙂

    Like

    • @aditya,
      utk kelas oli 15w50 sementara ini blm diuji bro
      mgk setelah yg 10w40 ini selesai diuji baru lanjut ke jenis ini atau jenis lainnya…
      anyway tks atas masukannya, tetap dipertimbangkan koq
      🙂

      Like

  114. mas indra, motorku supra x th 2005. kemarin baru ganti oli pakai shell, sebelumnya pakai enduro. kira2 kalo pakai shell bisa tahan brapa KM? soalnya waktu pakai enduro cuma tahan 1689KM. lebih dari itu udah gak enak dibawa…..
    trims!

    Like

    • @ego agung,
      kl shell daya tahannya dibawah enduro sptnya
      ada temen yg kuat cm 500km sj, lebih dr itu gak enak
      di supra indranesta jg gt, tp kemarin ditahan2 aja smp lebih dr 1000km

      Like

  115. bos motor ane supra fit new..

    kira2 OLI apa ya yg bagus..
    temen ane motor sejenis pake shell katanya bagus..
    tarikan awaal berasa..

    gmn menurut pendapat anda??

    Like

    • @pendy,
      shell yg mana bro?
      ada advance biasa, SX, VSX, ultra, n helix
      masing2 beda karakter, beda harga, beda aditif
      jd blm bisa berpendapat apa2 kecuali yg sdh dicoba di mesin supra indranesta, yakni shell advance VSX 10w40
      oli ini enak di 500 km awal saja, lewat itu sdh ga enak lg… 😛

      Like

  116. mohon pencerahan ne,beberapa waktu lalu aku beli second supra x 125 tahun 2005 body si ok cuman aku punya masalah di mesin.Masalahnya suara mesin kasar dan ‘kemlotak’, di gigi 1 di tarikin bunyi kayak mesin yang gak kuat jalan dan saran dari bengkel kepercayaan bokap katanya suruh ganti stang seker,begitu udah di ganti eh ternyata masih tetep dan kata si bengkel itu kampas kopling gandanya.Kl boleh tau ciri-ciri kampas kopling ganda yang harus di ganti itu seperti gimana dan kira2 kl ganti ongkosnya berapa? Sebelumnya sorry ngrepotin dan terima kasih.

    Like

  117. udah coba pake picoli 10w – 40 API SL JASO-MA(MADE IN INDONESIA) blum mass??

    kata orng2 banyak yg bilang oli ini awet banget, harga 40rb.

    bisa bertahan 6 bulan.

    tmen pernah coba diHSX 02 nya katanya begitu bongkar 2000km oli masih merah.

    selamat mencoba. 😀

    Like

  118. Wah, kebetulan sekali saya lagi bingung mau ganti merek oli motor saya dengan merek lain. Kebetulan juga motor saya Supra X 100cc tahun 2001. Thanks n salut untuk bro indranesta karena udah ngasi pencerahan, sekarang saya pake oli motor enduro racing n yamalube gold biasanya pake oli federal tapi karena bro sendiri sudah mencoba merek lain saya jadi ga perlu repot-repot mencoba lagi..hehe.. Ditunggu updatenya bro..

    Like

  119. salam kenal buat indra
    aku dah coba macem2 merk oli buat montor honda supra 125 aku,tiap hari aku menempuh perjalanan hampir 200 km dengan kecepatan rata rata diatas 80 km, kemarin q menemukan oli yang bikin motor aku enak sampe 3000 km, tp harganya lumayan mahal 110 rb per 1 liter, merk tu oli BM1 Gold Series Api Servis SM, buat indra mohon aku dikasih tahu kalau ada oli yang kemampuannya setara dengan BM1 Gold Series tapi harganya agak ringan dikit, ok semoga sukses sll

    Like

    • @danang,
      salam kenal jg bro
      wah, agak susah nih, kl mau tw oli hrg 50rb-an yg setara dg BM1 gold ya Indranesta mesti nyobain dulu, br bisa komentar hehe
      tp so far bisa dilihat mana2 saja yg menurut hasil tes di atas recommended spt enduro racing or yamalube gold
      kan ga mahal tuh bro, jd bs dibandingkan sendiri
      moga2 ketemu yg cocok
      amin, moga sukses selalu jg bro, tks 🙂

      Like

  120. info yang sangat berguna bisa buat referensi di motor saya sementara baru berkutat di shell vsx ama enduro racing

    nunggu review oli Esso 4T Pace 10W-40 Semi Synthetic Oil. Sertifikasi: API SJ-JASO MA
    harga hett 35rb buatan exxon mobile
    kata temen sih olinya bagus ,mungkin bs dimasukin daftar list bro indranesta

    Like

    • @varo:
      tul bro
      thx share infonya, btw oli ini bikin penasaran juga, secara katanya dia API SL n JASO MA2 🙂
      harganya bgm bro? kl msh masuk range sih siap aja dites hehe…

      Like

  121. Allow, salam kenal …

    Sy pengguna SupraX125 th 2006 dengan keadaan mesin standar tapi dengan sedikit ubahan pada sektor pengapian.
    Sedikit mo ikutan sharing info soal oli nih.

    Dalam pemilihan oli, ada beberapa hal yg sudah saya lakukan :
    1. Liat2 info sana-sini dari rekan2 lain di Internet.
    2. Melihat hasil komparasi beberapa merk oli (tes berasal dari 2 sumber berbeda : sebuah artikel majalah Australia & tes dari sebuah perusahaan oli USA).
    3. Mencek ke situs American Petroleum Institute / API (badan yg menentukan kualitas oli).
    4. Tes lapangan / memakai oli langsung di motor.

    Untuk point 1 – 3 diatas, saya kira2 menghabiskan waktu lebih kurang 2 minggu.
    Untuk point 4, kira2 menghabiskan waktu lebih kurang 1 tahun.

    Hasilnya (kalo menurut sy lho), oli yg sangat “Recommend” / “Best Value” / “Maknyus” untuk tunggangan kita adalah :
    1. Quasar P2 (SL/CF 15W-40).
    2. Valvoline SuperXLD 4T (SJ 20W-40)
    3. Enduro Racing 4T (SJ 10W-40)

    Sedangkan yg kurang “Maknyus” adalah Merk : Cxxxxx, Sxxxx, Mxxxx, Pxxxxxxx, Txx x, dll.

    Semoga Bermanfaat,
    Thx.

    Like

  122. Allow, salam kenal …

    Sy pengguna SupraX125 th 2006 yang keadaan mesinnya standar, tapi dengan sedikit ubahan pada
    sektor pengapian.
    Sedikit mo ikutan sharing info soal oli nih.

    Dalam pemilihan oli, ada beberapa hal yg sudah saya lakukan :
    1. Liat2 info sana-sini dari rekan2 lain di Internet.
    2. Melihat hasil komparasi beberapa merk oli, dan saya kebetulan mendapatkan 2 tes komparasi
    yang berasal dari 2 sumber (sebuah artikel majalah Australia & tes sebuah perusahaan oli USA).
    3. Mencek ke situs American Petroleum Institute / API (badan yg menentukan kualitas oli).
    4. Setelah mempertimbangkan point 1 – 3 diatas, baru saya menentukan merk yg akan di coba.
    Di dalam point ini saya akhirnya memilih 3 perusahaan : Pertamina, Revell & Valvoline.
    5. Tes lapangan / memakai oli langsung di motor.

    Untuk point 1 – 3 diatas, saya kira2 menghabiskan waktu lebih kurang 2 minggu.
    Untuk point 4, saya menghabiskan waktu lebih kurang 1 tahun.

    Hasilnya (kalo menurut sy lho), oli yg “Recommend” / “Best Value” / “Maknyus” untuk tunggangan kita adalah :
    1. Quasar P2 (SL/CF 15W-40).
    2. Valvoline SuperXLD 4T (SJ 20W-40)
    3. Enduro Racing 4T (SJ 10W-40)

    Sekedar info, dari point 1 & 2 yang saya dapati adalah beberapa merk oli yg kurang “Maknyus” yaitu :
    Cxxxxx, Sxxxx, Mxxxx, Pxxxxxxx, Txx x, dll.

    Semoga Bermanfaat,
    Thx.

    Like

  123. pengalaman aja,,
    motorku supra x 100cc biru hitam, velg racing dengan sedikit modif pada streaping body. untuk klapot menggunakan ASR long full racing,.
    tipe ban IRC depan 70/90, belakang 80/90.
    ukuran gear depan 14, belakang 40.
    untuk oli, saya gunakan Shell advance AX7 10w-40 0,8L semi sintetic. yang saya rasakan mesin sangat responsif jika digeber pada posisi puncak.

    saya penasaran dengan perfoma oli ini dan mungkin sedikit tidak percaya tp ini yg saya alami,jalur pantura (subang-indramayu) kilometar menunjukan top speed 122 km/h hampir setara dengan new supra inject 125cc.
    untuk motor kelas 100cc dapat di kejar pada kecepatan 105km/h. sedangkan 110cc berada pada kecepatan 117km/h.

    Like

  124. oom indra, oli Castrol Power One udah diupgrade lagi lho, dulu kan masih 10W-40 API – SJ… Sekarang jadi 10W-40 API-SL… untuk yang 0,8L, harga sekitar 36ribu… di botol oli ada tulisannya “melesat cepat”… boleh dicoba tu… 😀

    Like

    • @ias,
      blom pernah bro, secara di toko2 sini jarang yg jual
      kan salah satu saratnya hrs gampang dibeli… 🙂
      btw thx masukannya…

      Like

  125. motor ku supra 125… dah nyobai motul, bm1, banyak lah.. dah aku uji juga sama dengan bang indra hasilnya yang cocok
    – eneos 4t harga 50rb
    hasil rata2 umur oli mineral ato semi syntetis maksimal 1600 km lebih dari itu dah ga enak
    klo pake oli full syn bisa sampe 4000km dengan keadan mesin tetep halus n tarikan so pasti lebih yahud…
    klo eneos mesin adem n halus cuma agak berat…. maklum sae 20-40

    Like

  126. sy punya tunggangan honda supra NF100 , kluaran 2005.. , sdh bbrp kali gonta-ganti oli tp diantara bbrp oli tsb sy memilih oli pertamina PRIMA XP SAE 20w-50, lumayan mtr yg umurnya 7 thn msh kuat dipke mudik dgn jarak tempuh 1300 km, continue 700 km pertama suara msn msh oke, pas balik ke Makassar dgn jarak tempuh sdh mencapai 1000 km suranya sdh mulai kasar, wajar krn mtr non-stop.
    tp lari msh sanggup untuk mengover-take absolute revo 110. dgn kecepatan 100 km/jam, tp pas ngekor dibelakang mobil Avanza larinya naik 110 km/jam, faktor angin sih

    Like

  127. aye jg pake honda supra 100 thn 2002, sebaiknya oli dignti tiap brapa kilomter…skrg pake oli motul yang 3100 gold 15w50…mnurut smber yg saya trima oli ini bagus tuk mtor yg tahunnya 2002…

    Like

  128. bos,, emank enakan pake pertamina enduro racing 4t 10w-40. aq dah cobain pp pekanbaru medan, gk ganti@ oli sampe 2000km gk ada masalah. top speed lebih cepat tercapai.. gak kyak yg lain, cuma menang di iklan doank..

    Like

  129. ane beli HSX 125 th.2009 dari baru dah 3 2 kali ganti merk dr stdnya AHM, merk shell n repsol, tp kok baru 1500km dah ngebul yak?? akirnya pas serpis rutin ke AHASS ane minta balik lg ke AHM 10w30 lalu supervisor teknisinya nawarin oli AHM diatas oli std HSX, kalo gak salah SPX 1 10w30 SIMA 0,8L, ane setuju aja, dan ternyata oli ini bgs bgt yak, ini dah mencapai 2000km msh maknyusssss…
    Barusan pulang kerja siang2 ane bejeg sampe 120kpj, lg kenceng2nya eh disalip sm shogun 125, jd skalian ngetes deh, ane mskin gigi 3 buat nyalip n msk gigi 4 lewat tuh shogun…heheeee….
    Jd bingung deh skrg saatnya diganti atau nunggu sampe 4000km yak????

    Like

  130. dulu pernah pake oli SHELL VSX untuk waktu yg lama sampe akhirnya ganti nama jadi SHELL AX 7 di motor Supra X 100 cc, yg paling berkesan yaitu suara mesin lumayan halus dan Top Speed (diajak tarik gas pol) mesin tetap bisa ngejar alias gak meraung2 sampe tembus kecepatan 110 km/jam. Tapi sekarang kalo pas terik siang hari, tenaga motor gak ada, ngempos, berat banget buat ditarik jalan dari posisi diam (apalagi di lampu merah, bikin kesel, gak sabar). Mungkin karena usia motor udah tua (+/- 10 tahun) so gigi2 mesin udah mulai longgar/aus, ya udah mulai sekarang say Good Bye to SHELL VSX dan mulai nyoba2 oli yang lebih kental (SAE 20W-50), sekarang lagi nyoba REPSOL, suara mesin kembali lembut, tenaga putaran atas dapet, dan kalo jalan pas terik siang hari tarikan awal mesin udah gak sepayah dulu… abis ini mau nyoba MOTUL yg SAE 15W-50, aku sayang bgt ma mesin Supra ini, perawatan gampang dan irit (sampai saat ini 1 liter masih bisa 60 km) di saat harga premium naik terus di jaman serba kejam ini 😦

    Like

  131. Mas Brow motorku juga supra x thun 2000. ini aq juga baru makek Oli Enduro Racing 4t. karnna setelah aku brosing2 di internet, ternyata Oli Enduro racing 4t Sangat baik buat motor Honda supra x.

    Like

  132. hai bro indra…
    maaf nih ane baru bisa gabung lagi…
    cuman pengen ngasih masukkan nih pas di surabaya dikarenakan suhunya yang puanas ane mendapatkan pencerahan bro ane iseng2 ganti oli dari mpx 1 ke oli federal evotech bro dan ternyata kerasa enaknya bro secara ane tinggal di tangerang karena suhunya g terlalu panas make mpx 1 udah cukup…
    semangat bro…

    Like

  133. sekedar sharing saja
    saya beli spx 100 2003 second,secara fisik masih oke,g ada oli yang rembes,begitu dijajal juga oke
    selang 1bulan saya coba ganti oli pake mpx yang sekarang jadi oli resmi honda,sangat ringan dan oper giginya empuk tapi g lama pake cepat panas mesinnya padahal cuma single riding tiap hari
    selanjutnya saya coba pakai shell ax5 hampir seperti mpx rasanya,tapi g terlalu cepat panas dan top speed ampe 110km
    bulan ke3 pake spx ini saya pakai jarah jauh luar kota,saya ganti pake enduro biasa,kental dan punya bau khas,untuk tarikan awal memang berat karena kental,tapi begitu jarak jauh olinya sangat meembantu,begitu tenang kalo oper gigi dan sampe saat ini saya pake enduro
    sedikit modif spx saya :
    buat mesin
    porting polish in ex
    head kepras 0,5mm(boros gasket,ternyata headnya ada cacat)
    karbu standar hanya peke adaptor manipol dan pasang karbu mengahadap kiri
    busi saya pake ngk iridium
    koilnya choho(saya kasih ground strap)
    cop busi ktc
    magnet bubut 1mm
    cdi dc pake shogun ori(saaya ambil dari motor)
    knalpot DBS ori sudah dicustom(dalam kota),knalpot ori sudah ganti leher dan bobok(luar kota)
    per kopling pake TDR(rencana mau pake kampas kopling TDR)
    buat laen2
    pelek 160 depan 185 belakang dari conrad
    ban mizzle 215 depan 225 irc belakang
    disk depan iron eagle
    selang rem TDR
    karet jeruji DBS
    tutup klep propalm
    handle sidi
    handgrip pake yoshimura(enak n g cepet pegel)
    foot step blk satria saya krom

    segitu aja dulu yang laen2 masih waiting hehehe.saya berasall dari boyolali,jawa tengah

    Like

Leave a comment